
menyusui
Studi Ungkap Ibu Menyusui Berikan 2 Miliar Sel Induk ke Bayi Tiap Hari Melalui ASI
HaiBunda
Kamis, 19 Sep 2024 14:04 WIB

ASI dikenal dengan banyak manfaat dan berbagai hal-hal baik lainnya. Studi ungkap ibu menyusui berikan 2 miliar sel induk ke bayi tiap hari melalui ASI.
ASI mengandung molekul bioaktif yang memberikan banyak manfaat imunologis, perkembangan, dan nutrisi bagi bayi. Kurangnya perhatian diberikan pada sifat seluler ASI, yang mengandung ribuan hingga jutaan sel induk dalam setiap mililiter yang ditelan bayi.
Sebagian besar penelitian telah meneliti sel-sel ASI dari perspektif imunologi, dengan fokus khusus pada leukosit, terutama pada periode pasca persalinan awal. Dalam dekade terakhir, penelitian telah mengambil pendekatan multidimensi untuk menyelidiki sel-sel ASI.Â
Kemajuan teknologi dalam analisis dan pencitraan sel tunggal telah membantu pekerjaan ini, yang telah menghasilkan penemuan terobosan sel punca dalam ASI dengan potensi multilineage yang ditransfer ke keturunan selama menyusui.
Hal ini telah menghasilkan banyak implikasi bagi kesehatan bayi dan ibu serta pengobatan regeneratif. Tinjauan ini merangkum pengetahuan terbaru tentang sel punca ASI, dan membahas atribut in vitro dan in vivo yang diketahui serta fungsi dan aplikasi potensialnya.Â
Pembahasan tersebut merupakan tinjauan dari simposium It’s Alive: Microbes and Cells in Human Milk and Their Potential Benefits to Mother and Infant, di the ASN Scientific Sessions and Annual Meeting at Experimental Biology 2014 di San Diego, CA.Â
Ringkasan dari simposium tersebut juga diterbitkan dalam Advances in Nutrition dengan tajuk seperti dikutip dari laman Science Direct.
Dr. Foteini Kakulas (sebelumnya Hassiotou) dari The University of Western Australia telah menunjukkan bahwa sel punca dari ASI sekarang dapat diarahkan untuk menjadi jenis sel tubuh lain seperti sel tulang, lemak, hati, dan otak. Apa kaitannya dengan kekuatan unik ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi?
Penemuan tentang sel induk ibu menyusui
Pada 2007, Profesor Peter Hartmann bersama Dr. Mark Cregan dan timnya di The University of Western pertama kali menemukan keberadaan sel punca dalam ASI (Cregan et al. 2007). Dr. Foteini Kakulas terus membuat terobosan baru, termasuk bahwa sel punca mirip embrio yang ditemukan dalam ASI dapat diarahkan untuk menjadi jenis sel tubuh lainnya seperti sel tulang, lemak, hati, pankreas, dan otak (Hassiotou et al. 2012). Hal ini memunculkan kemungkinan baru untuk mendapatkan sel punca guna digunakan dalam pengobatan regeneratif, tanpa perlu menghancurkan embrio apa pun dalam prosesnya.
Dr. Kakulas pertama kali mempresentasikan temuannya kepada audiens Eropa di Simposium Medela. Ia menjelaskan bahwa penemuan ini membuka beberapa jalan untuk dieksplorasi, di berbagai bidang termasuk penelitian kanker payudara, terapi sel punca, dan pengobatan regeneratif.
Baru-baru ini, Dr. Kakulas mempresentasikan temuan terbaru oleh tim biologi selnya di Simposium Medela ke-10 di Warsawa. Ia bertekad untuk mengungkap peran sel-sel ini dalam perkembangan bayi yang disusui. Bayi menelan jutaan hingga miliaran sel hidup dari susu ibu mereka setiap hari. Lantas, apakah ini hanya kebetulan dan bisakah mereka bertahan hidup di perut bayi?
Presentasi yang menarik tersebut menggambarkan sebuah eksperimen terkini di mana ia menggunakan model tikus yang dipelihara secara silang untuk mengikuti nasib sel-sel ini. Dengan menggunakan tikus yang mengekspresikan gen penanda (TdTomato), ia dapat mengikuti sel-sel dari ASI ke neonatus.
Eksperimen ini menunjukkan bahwa sel induk susu ibu dapat ditemukan di perut dalam keadaan hidup tetapi juga dalam darah, timus, hati, pankreas, limpa, dan bahkan otak. Sel-sel ini juga telah terintegrasi secara fungsional ke dalam organ-organ ini dan menghasilkan protein khusus organ.
Temuan ini memberikan bukti pertama tentang kelangsungan hidup sel punca susu pada neonatus, dan menunjukkan bahwa sel-sel ini bermigrasi dan terintegrasi secara fungsional ke dalam organ neonatus, yang dapat memberikan manfaat perkembangan bagi neonatus.
Dr. Kakulas berkomentar, "Saya bangga menjadi bagian dari perjalanan penemuan sel punca dalam ASI yang menarik ini, yang membuka banyak cakrawala penelitian baru. Karena sel punca hadir dalam jumlah yang relatif tinggi dalam ASI, saya sangat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang perannya dalam regenerasi jaringan dan perkembangan bayi, serta dampak yang mungkin ditimbulkannya jika ada penyakit."
Dr. Foteini Kakulas (sebelumnya Hassiotou) berkata: "Sangat menyenangkan melihat biologi sel punca ASI terungkap dan dapat menunjukkan temuan baru yang membawa pengetahuan kita selangkah lebih maju. Dengan melakukan penelitian ini, yang menunjukkan alasan lain mengapa ASI jauh lebih dari sekadar nutrisi bagi bayi. Selain itu, semakin jelas bahwa ASI dapat berfungsi sebagai sumber sel punca manusia yang etis, non-invasif, dan berlimpah. Meskipun di luar itu masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, terutama tentang fungsi sel-sel ini pada bayi yang disusui. Saya merasa bangga menjadi bagian dari perjalanan penemuan yang mengasyikkan ini, dan saya berencana untuk melanjutkan penelitian ini di The University of Western Australia."
Manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
Di luar hasil penelitian di atas, sedianya ASI memang menyimpan sejuta manfaat ya, Bunda. Diketahui, ASI menyediakan perpaduan kalori, nutrisi, dan antibodi yang sempurna untuk bayi. Bahkan, ASI berubah untuk memenuhi kebutuhan bayi seiring pertumbuhannya. Faktanya, komposisi ASI tidak hanya berbeda dari setiap ibu, tetapi juga selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan karena disesuaikan dengan kebutuhan bayi masing-masing.
Perlu Bunda tahu bahwa satu tetes ASI mengandung lebih dari satu juta sel darah putih. Sel-sel ini mengandung antibodi yang membantu melawan infeksi dan penyakit lainnya. Sistem kekebalan bayi yang belum matang tidak dapat melawan infeksi secara efektif, jadi mereka bergantung pada antibodi dalam ASI untuk memberi mereka perlindungan yang dibutuhkan untuk menangkal dan mengatasi penyakit.
ASI sering disebut sebagai 'imunisasi pertama' bayi karena antibodi yang ditemukan di dalamnya secara khusus dirancang untuk melawan kuman yang telah terpapar pada ibu. Antibodi ini ditularkan melalui ASI ke bayinya. Itulah sebabnya meskipun seorang ibu sakit, bayi yang disusui sering kali tidak sakit. Meskipun terpapar kuman penyebab infeksi yang sama, bayi menerima antibodi pelindung melalui ASI-nya.
Penelitian telah membuktikan bahwa bayi yang disusui memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit masa kanak-kanak, termasuk infeksi telinga, diare, necrotizing enterocolitis (NEC), dan penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas.
Selain itu, menyusui juga membantu melindungi bayi dari sindrom kematian bayi mendadak, penyebab utama kematian pada bayi berusia satu bulan hingga satu tahun. Mekanisme pastinya tidak jelas, tetapi karena bayi yang disusui menghabiskan lebih sedikit waktu dalam tidur nyenyak, mereka mungkin lebih mungkin terbangun jika ada masalah pernapasan seperti dikutip dari laman Babygooroo.
Bagi para ibu menyusui, mereka juga memperoleh banyak manfaat kesehatan saat menyusui bayinya, termasuk di antaranya memiliki risiko lebih rendah mengalami perdarahan berlebihan (hemoragi) setelah melahirkan, dan membantu rahim kembali ke ukuran normalnya, risiko lebih rendah terkena kanker rahim, payudara, dan ovarium. Hal ini dikarenakan semakin lama Bunda menyusui, semakin menurun risiko ini.
Tak hanya itu, ibu yang menyusui juga memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung dan kondisi kesehatan serius lainnya seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan stroke. Dan, kalori  yang digunakan setiap hari untuk produksi ASI dapat mempermudah penurunan berat badan. Bahkan, ibu yang menyusui secara eksklusif selama tiga bulan cenderung menurunkan berat badan yang diperoleh selama kehamilan lebih cepat.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Â
Â
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil

Menyusui
Manfaat Menyusui untuk Kesehatan Bunda

Menyusui
6 Manfaat Menyusui yang Bisa Bunda Rasakan

Menyusui
5 Manfaat Menyusui yang Bisa Dirasakan Buah Hati

Menyusui
Jarang Disadari, Ini 5 Manfaat Ibu Menyusui Bayi yang Bisa Ayah Rasakan


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda