
menyusui
Bolehkah Menyimpan ASI Perah di Pintu Kulkas? Simak Ketahanannya
HaiBunda
Sabtu, 28 Sep 2024 12:24 WIB

Menyimpan ASI dengan baik akan menjaga kualitasnya secara maksimal termasuk daya tahannya yang lebih panjang. Lantas, bolehkah menyimpan ASI perah di pintu kulkas ya, Bunda?
ASI merupakan makanan terbaik untuk membantu bayi tumbuh dan berkembang dengan maksimal. ASI juga diketahui mengandung antibodi, sel hidup, dan zat lain untuk membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.
Jika Bunda memilih untuk memerah ASI, penting untuk menyimpan ASI dengan aman agar bayi Bunda tetap aman dan memastikan mereka mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan seperti dikutip dari laman Lansinoh.
Menyimpan ASI perah
ASI cocok untuk disimpan karena sifat antibakterinya, yang membantu menjaga kesegarannya dan mencegah pertumbuhan bakteri. Saat Bunda memeras ASI, sangat penting untuk menyimpannya dalam jenis wadah yang tepat untuk menghindari kontaminasi. Sangatlah direkomendasikan untuk menggunakan kantong atau botol khusus ASI dan ingatlah bahwa wadah tidak boleh diisi sampai penuh, selalu sisakan ruang setidaknya 2,5 cm agar ASI dapat mengembang saat membeku.
Dalam penyimpanannya, ASI juga perlu disimpan di tempat yang sejuk segera setelah diperah. Sebaiknya, hindari menyimpan ASI di pintu lemari es karena kontrol suhu. Sebaliknya, simpan ASI di bagian terdingin lemari es, biasanya di bagian belakang rak.
ASI juga harus disimpan dalam kantong plastik atau botol ASI segera setelah diperah. Namun, perlu diingat untuk tidak menambahkan ASI bersuhu tubuh ke dalam ASI perah yang sudah didinginkan kecuali jumlahnya sangat sedikit.
Sebaiknya hindari menyimpan ASI di pintu lemari es karena kontrol suhu. Sebaliknya, sebaiknya simpan di bagian terdingin lemari es, yaitu di bagian belakang rak yang berada tepat di atas kompartemen sayuran.
Berapa lama ASI bertahan di lemari es?
Usai memerah ASI, penting untuk segera mendinginkannya supaya ASI memiliki masa simpan yang paling lama.Â
NHS menyatakan bahwa jika disimpan dengan benar, ASI perah akan bertahan hingga delapan hari di lemari es pada suhu 4 derajat Celsius atau lebih rendah. ASI perah juga bisa bertahan hingga tiga hari di lemari es jika suhunya lebih tinggi dari 4 derajat Celsius dan bertahan selama dua minggu di kompartemen es lemari es.
Jika Bunda membekukan ASI, Bunda harus selalu menaruhnya di freezer segera setelah diperah. Sebaiknya simpan ASI beku di bagian tengah freezer yang suhunya paling konsisten sehingga tidak mencair sebagian.
Di dalam freezer, ASI yang dibekukan dapat bertahan selama 2 minggu di kompartemen es di lemari es dan dapat bertahan hingga 6 bulan di freezer, jika suhunya -18 derajat Celsius atau lebih rendah.
Tips menyimpan ASI agar tetap berkualitas
Ada beberapa hal yang perlu diingat terkait penyimpanan ASI. Berikut ini beberapa tips menyimpan ASI agar tetap berkualitas:
1. Cuci tangan terlebih dahulu
Untuk memastikan ASI yang dikonsumsi bayi aman dan higienis, cuci tangan Bunda dengan sabun sebelum memompa atau memerah dengan tangan. Pastikan semua bagian pompa ASI Bunda bersih.
2. Simpan ASI dalam jumlah kecil dan beri label dengan jelas
Sama seperti kebanyakan makanan lainnya, setelah ASI dicairkan, ASI tidak boleh dihangatkan kembali atau dibekukan kembali. Untuk menghindari pemborosan ASI yang tidak terpakai, simpan dalam jumlah kecil sebanyak 2 hingga 4 ons, dan beri label dengan tanggal pemerahan.
Dengan cara ini, mudah untuk memanaskan lebih banyak ASI jika bayi masih lapar, tetapi menghilangkan potensi pemborosan. Dan jika Bunda merasa bayi tidak akan minum ASI yang baru diperah dalam waktu empat hari. CDC merekomendasikan untuk segera membekukannya untuk melindungi kualitasnya.
3. Berkomunikasi dengan pihak daycare anak
Jika Bunda berencana untuk memberikan ASI kepada pihak daycare, pastikan wadah tersebut juga diberi label dengan jelas dengan nama bayi. Selain itu, komunikasikan persyaratan untuk memanaskan dan menyimpan ASI.
4. Siapkan perlengkapan penyimpanan ASI saat bepergian
Menurut CDC, Bunda dapat menyimpan ASI dengan aman di pendingin terisolasi hingga 24 jam. Selalu sediakan kompres es pada wadah susu, dan jangan membuka tas pendingin kecuali benar-benar harus. Begitu Bunda sampai di tempat tujuan, segera gunakan ASI, dinginkan, atau bekukan.
5. Pahami nilai gizi ASI
Ketiga metode penyimpanan ASI yakni menyimpannya pada suhu ruangan selama empat jam, mendinginkannya, atau membekukannya merupakan langkah aman dan dapat digunakan untuk membuat persediaan ASI tetap aman. Namun, ada beberapa perbedaan gizi kecil yang perlu diperhatikan ya, Bunda.Â
ASI yang baru dipompa akan memiliki kualitas gizi terbaik, tetapi akan paling cepat rusak. Sementara itu, ASI yang didinginkan biasanya memiliki lebih sedikit lemak yang hilang dan mempertahankan kualitas perlindungan yang lebih baik daripada susu beku, menurut La Leche League International.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa salah satu cara lebih baik dari yang lain karena tetap ada manfaat menyimpan secara cerdas dan sesuai prosedur yang direkomendasikan.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Beragam Pilihan Cara Membekukan ASIP, Mulai dari Freezer hingga Styrofoam Box

Menyusui
Penting! Simpan ASIP di Kulkas 1 Pintu Ternyata Tak Bisa Bertahan hingga 6 Bulan

Menyusui
Daya Tahan dan Lama Waktu Penyimpanan ASI Perah yang Bunda Perlu Tahu

Menyusui
3 Cara Penting Menyimpan ASI Perah agar Tak Terbuang Percuma

Menyusui
15 Do's & Don'ts Menyimpan ASI Perah di Kulkas, Catat Bun


5 Foto
Menyusui
5 Potret Kiki Amalia Pamerkan Hasil ASI Perah untuk Baby Aleesya yang Berusia 2 Bulan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda