Cerita Florie Jalani Operasi Pengecilan Payudara karena Alami Hypertrophy Mammae

Bagi sebagian perempuan, memiliki ukuran payudara yang besar tampak menguntungkan dari segi penampilan. Tak heran bila beberapa di antaranya menjalani tindakan medis untuk memperbesar ukuran payudara, Bunda.

Tetapi, hal tersebut tampaknya tidak berlaku untuk Florean Augustia. Perempuan yang akrab disapa Florie ini justru memutuskan untuk menjalani operasi pengecilan ukuran payudara.

Florie yang didiagnosis mengalami hypertrophy mammae, merasa tidak nyaman dengan ukuran payudaranya yang besar. Kondisi tersebut bahkan sampai memengaruhi postur tubuhnya.

"Aku tuh diagnosisnya hypertrophy mammae. Jadi itu pertumbuhan berlebihan pada payudara. Otomatis kalau payudara membesar, itu areola-nya ikut membesar," kata Florie.

"Ini sudah memengaruhi postur tubuh, aku akhirnya bungkuk karena (payudara) berat," sambungnya, dikutip dari YouTube dr. Richard Lee, MARS, Jumat (4/10/24). HaiBunda sudah mendapatkan izin untuk mengutip konten ini.

Jalani operas karena ingin menyusui dengan baik

Selain karena masalah kesehatan, Florie memutuskan untuk operasi karena nantinya ingin menyusui anaknya dengan baik, Bunda. Sebelum memutuskan operasi, Florie juga sudah berkonsultasi dengan empat dokter, dan semuanya menyarankan tindakan operasi pengecilan payudara.

Dari operasi ini, setidaknya 1,5 kilogram (kg) bagian payudaranya diangkat. Operasi dianggap aman dan tidak akan memengaruhi payudaranya dalam menghasilkan ASI kelak.

"Proses operasinya panjang, aku minta opini empat dokter yang berbeda. Opini empat dokter ini mengatakan bahwa memang perlu dioperasi karena concern-nya adalah nanti ketika menyusui akan dua kali gede (ukurannya)," ujar Florie.

"Hasil dari operasi itu 1,5 kilogram (kg) dibuang. Itu masih bisa menyusui karena tidak semua kelenjar payudaranya diambil.

Florie sudah mengalami perubahan di payudaranya ini sejak memasuki masa puber. Menurutnya, kondisi ini didapatkan karena keturunan dari keluarga ayahnya. Sampai saat ini, Florie juga menganggap kebiasaannya makan ayam sejak kecil menjadi salah satu penyebab hypertrophy mammae, Bunda.

"Dari aku puber, itu keturunan dari keluarga Papa. Papa punya adik perempuan, dia itu juga (mengalaminya)," ungkap Florie.

"Ada beberapa pengaruh juga. Waktu SD, aku dulu sering makan ayam. Aku sampai sekarang masih percaya kalau ayam itu membawa hormon yang cukup berpengaruh buat payudara," lanjutnya.

Hypertrophy mammae atau hipertrofi payudara adalah kondisi langka di mana payudara tumbuh sangat besar atau tidak normal. Lantas, apa penyebabnya?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Bunda!

Hypertrophy mammae

Florie Jalani Operasi Pengecilan Payudara/ Foto: YouTube dr. Richard Lee, MARS

Mengutip laman Yale Medicine, hypertrophy mammae atau hipertrofi payudara merupakan kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan payudara yang berlebihan, sehingga payudara menjadi lebih besar atau tidak proporsional dibandingkan dengan ukuran tubuh seseorang.

Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik, tekanan emosional, dan keterbatasan fungsional karena peningkatan berat dan ukuran payudara.

Praktisi Kesehatan Holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D, pertumbuhan payudara pada hipertrofi payudara dapat terjadi secara perlahan selama beberapa tahun. Pada beberapa perempuan, pertumbuhan bisa terjadi dengan cepat dalam beberapa hari atau minggu, Bunda.

Gejala hypertrophy mammae

Ada beberapa gejala hypertrophy mammae atau perburukan kondisi akibat perbesaran payudara. Berikut beberapa gejalanya:

• Nyeri payudara (mastalgia)
• Nyeri di bahu, punggung, dan leher
• Kemerahan, gatal, dan sensasi hangat di bawah payudara
• Postur tubuh yang buruk
• Infeksi atau abses
• Kehilangan sensasi pada puting payudara

"Nyeri dan masalah postur tubuh biasanya disebabkan oleh kelebihan berat payudara," kata Wilson, dilansir Healthline.

Penyebab hypertrophy mammae

Penyebab terjadinya hipertrofi payudara belum diketahui secara pasti, Bunda. Namun, faktor genetik dan peningkatan kepekaan terhadap hormon, seperti prolaktin atau estrogen, diduga berperan dalam terjadinya hipertrofi payudara.

Selain itu, hipertrofi payudara juga dikaitkan dengan beberapa kondisi, seperti:

• Kehamilan
• Pubertas
• Penggunaan obat-obatan tertentu
• Kondisi autoimun tertentu, seperti lupus eritematosus sistemik, tiroiditis Hashimoto, artritis kronis, miastenia gravis, atau psoriasis

Penanganan hypertrophy mammae

Tidak ada pengobatan standar untuk kasus hypertrophy mammae. Penanganan dapat dilakukan tergantung dengan kondisi atau keluhan, seperti untuk mengatasi infeksi, nyeri, atau komplikasi lainnya.

Hipertrofi payudara yang disebabkan karena kehamilan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, dalam kebanyakan kasus, tindakan operasi dianggap dapat mengurangi ukuran payudara, Bunda.

"Operasi ini juga dikenal sebagai mammoplasti reduksi. Selama operasi pengecilan payudara, ahli bedah plastik akan mengurangi jumlah jaringan payudara, membuang kelebihan kulit, dan mengatur ulang posisi puting dan kulit gelap di sekitarnya," ungkap Wilson.

"Jenis operasi lain adalah mastektomi, yang memiliki tingkat kekambuhan lebih rendah. Mastektomi melibatkan pengangkatan semua jaringan payudara. Setelah mastektomi, perempuan bisa mendapatkan implan payudara. Namun, mastektomi dan implan mungkin bukan pilihan pengobatan terbaik karena risiko komplikasi. Selain itu, sebagian besar perempuan tidak akan dapat menyusui setelah mastektomi ganda," sambungnya.

Demikian penjelasan mengenai hypertrophy mammae. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Simak juga 5 tips menyusui untuk Bunda yang memiliki payudara besar, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]