MENYUSUI
Bisakah Induksi Laktasi Dilakukan pada Bunda yang Adopsi Bayi? Simak Faktanya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Senin, 20 Jan 2025 15:10 WIBIstilah induksi laktasi cukup umum di kalangan Bunda menyusui. Induksi laktasi merupakan istilah yang merujuk pada cara merangsang produksi Air Susu Ibu (ASI) pada perempuan yang tidak hamil.
Lantas, bisakah induksi laktasi ini dilakukan pada Bunda yang mengadopsi bayi? Simak penjelasan dari Bubun berikut ini ya!
Apa itu induksi laktasi?
Metode induksi laktasi memang umumnya dilakukan pada ibu yang ingin mengadopsi bayi tanpa hamil. Cara ini dapat memberikan mereka kesempatan untuk menyusui bayi yang diadopsinya. Selain itu, induksi laktasi juga dapat meningkatkan bonding dengan bayi adopsi.
"Semakin banyak orang tua angkat yang tertarik untuk menyusui bayi mereka melalui induksi laktasi," demikian ulasan di laman American Academy of Pediatrics.
Meski induksi laktasi adalah hal yang umum, Bunda tetap perlu berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui langkah-langkahnya. Idealnya, perempuan dapat melakukan induksi laktasi beberapa minggu hingga bulan sebelum mengadopsi bayi atau bayi yang akan diadopsi lahir.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh La Leche League International (LLLI) atau organisasi nirlaba non-pemerintah yang menyelenggarakan advokasi, pendidikan, dan pelatihan terkait menyusui. Menurut LLLI, produksi ASI dapat ditingkatkan untuk diberikan ke bayi adopsi, meskipun perempuan tersebut belum pernah hamil atau melahirkan. Tetapi, jumlah ASI yang dapat dihasilkan akan bergantung pada banyak faktor.
Pada beberapa ibu angkat, mereka dapat merangsang produksi ASI dengan menggunakan pompa ASI setiap 2-3 jam, sebelum bayi lahir. Setidaknya, dibutuhkan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu untuk mulai memproduksi ASI.
Semakin banyak rangsangan yang diterima payudara, maka semakin banyak ASI yang akan dihasilkan. Selain itu, jika menghasilkan ASI sebelum bayi lahir, maka Bunda dapat menyimpannya untuk digunakan di waktu lain.
Proses terbentuknya ASI pada ibu yang jalani induksi laktasi
Produksi ASI umumnya dipicu oleh interaksi kompleks antara tiga hormon, yakni estrogen, progesteron, dan laktogen plasenta. Hormon-hormon tersebut muncul selama minggu-minggu atau bulan-bulan terakhir kehamilan.
"Hormon estrogen dan progesteron meningkat selama kehamilan dan berperan besar dalam mempersiapkan tubuh perempuan untuk menyusui. Tanpa hormon-hormon tersebut, akan sulit bagi ibu untuk memproduksi ASI," kata konselor laktasi Molly Petersen kepada Daily Mail Online, dikutip dari The New Zealand Herald.
Untuk merangsang produksi ASI, dokter biasanya akan melakukan terapi hormon dengan meresepkan suplemen estrogen dan progesteron, herbal, atau obat-obatan untuk mengelabui tubuh agar mengira sedang terjadi kehamilan.
"Terapi hormon ini seperti tambahan hormon estrogen atau progesteron untuk meniru efek kehamilan," kata konsultan laktasi Dr Elizabeth LaFleur dari Mayo Clinic.
"Terapi hormon, yang dapat berlangsung setidaknya enam bulan, harus dihentikan sekitar 8 minggu sebelum perempuan diharapkan untuk mulai menyusui dan mulai menggunakan pompa ASI untuk menyediakan pasokan ASI. Ini juga dapat mendorong produksi dan pelepasan prolaktin," sambungnya.
Untuk keberhasilan induksi laktasi, Bunda harus melakukan pumping secara bertahap selama beberapa minggu hingga bayi hadir.
"Pada awalnya, pompa selama lima menit sebanyak tiga kali sehari. Kemudian, tingkatkan hingga memompa selama 10 menit setiap empat jam, termasuk setidaknya sekali di malam hari," ungkap LaFleur.
"Kemudian, tingkatkan waktu memompa menjadi 15 hingga 20 menit setiap dua hingga tiga jam. Lanjutkan rutinitas tersebut hingga bayi datang."
Meski Bunda berhasil melakukan induksi laktasi, pemberian makanan tambahan dengan susu formula atau donor ASI mungkin diperlukan untuk bayi adopsi, terutama di minggu-minggu awal mengASIhi. Perlu diketahui juga, frekuensi, lama menyusu, dan waktu memberikan makanan pendamping bayi adopsi dilakukan seperti pada bayi lainnya.
Sekali lagi, bila Bunda berencana untuk melakukan induksi laktasi, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter atau konsultan laktasi ya. Konsultasi perlu dilakukan jauh hari sebelum bayi adopsi datang.
Selain itu, pendampingan dan dukungan juga dibutuhkan bagi ibu yang melakukan induksi laktasi. Dilansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), karena ibu yang mengadopsi bayi kemungkinan tidak dapat atau tidak bisa memproduksi cukup ASI, maka dukungan dan pendampingan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan induksi laktasi. Dukungan bisa didapatkan dengan menemui kelompok pendukung ASI yang ada di daerah tempat tinggal Bunda.
Demikian penjelasan terkait induksi laktasi pada bayi adopsi. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Tips Sukses ASI Eksklusif Bagi Bunda yang Bekerja
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bisakah Menyusui Bayi yang Lahir dari Ibu Pengganti? Begini Kata Pakar
Curhat Bunda Pertama Kali Menyusui Anak Adopsi dengan Induksi Laktasi: Rasanya Priceless
Mengenal Induksi Laktasi, Metode yang Bikin Bunda Bisa Menyusui Tanpa Kehamilan
5 Tips Lakukan Induksi Laktasi untuk Merangsang Produksi ASI
TERPOPULER
7 Buah yang Sebaiknya Tidak Dimakan di Malam Hari, Ada Risiko Bahaya di Baliknya!
Viral WO di Jaktim yang Diduga Tipu 87 Orang, Korban Merugi Ratusan Juta Rupiah
Terkait Larangan Susu Formula untuk Anak Korban Bencana di Sumatera, Ini Penjelasan Kemenkes
3 Kalimat yang Sering Dihindari Pekerja dengan Karier Sukses
Bolehkah Anak Dibacakan Cerita Horor? Ini Penjelasan Pakar
REKOMENDASI PRODUK
Bolehkah Menggunakan Pelumas saat Hamil? Ketahui Aturan Amannya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Susu Formula Terbaik: Panduan Memilih, Aturan Memberi, dan Rekomendasi
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Merek Baju Natal untuk Ibu Hamil agar Tampil Modis dan Feminin
Melly FebridaREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Makeup Palette, Komplet dari Bronzer hingga Blush
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Merek Balsam untuk Anak Batuk Pilek
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
7 Buah yang Sebaiknya Tidak Dimakan di Malam Hari, Ada Risiko Bahaya di Baliknya!
3 Kalimat yang Sering Dihindari Pekerja dengan Karier Sukses
Tak Cuma Kanker Serviks, Vaksin HPV Juga Dapat Mencegah Komplikasi Kehamilan Serius
Viral WO di Jaktim yang Diduga Tipu 87 Orang, Korban Merugi Ratusan Juta Rupiah
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Hedi Yunus Bawa Kabar Duka
-
Beautynesia
Mengenal Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
-
Female Daily
Paragon Wardah Hadirkan Akses Air Bersih untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat di Nusa Tenggara Timur
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Harus Bagaimana Saat Cinta Bertepuk Sebelah Tangan?
-
Mommies Daily
7 Kesalahan Orang Tua pada Anak Pertama, Bikin Anak Tertekan!