HaiBunda

MENYUSUI

Hasil Studi, Tari Tango Bisa Pulihkan Efek Kemoterapi pada Penyintas Kanker Payudara

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 26 Apr 2025 13:10 WIB
Ilustrasi Kanker Payudara/ Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal
Jakarta -

Tari tango merupakan tarian berpasangan yang berasal dari Argentina. Baru-baru ini, studi menemukan bahwa tari tango bisa dijadikan terapi untuk membantu penyintas kanker payudara.

Terapi ini bermanfaat untuk mengembalikan keseimbangan alami penyintas kanker setelah mengalami neuropati atau efek samping umum dari perawatan kemoterapi. Studi terbaru ini dilakukan oleh tim peneliti dari Ohio State University Comprehensive Cancer Center.

Studi ini secara khusus mengeksplorasi bagaimana tari dan musik membantu tubuh 'belajar kembali' untuk merasakan sensasi dan mengatasi kerusakan saraf. Pendekatan ini menggabungkan kesenangan dalam tarian tango Argentina yang diadaptasi dengan teknik ilmiah untuk membantu para penyintas mendapatkan kembali keseimbangan, gaya berjalan, dan sensasi kaki atau tangan mereka.


Perlu diketahui, neuropati memengaruhi saraf di tangan dan kaki, dapat menimbulkan rasa terbakar, kebas, dan mati rasa. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjatuh, sehingga membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit bagi hingga 80 persen penyintas kanker yang telah diobati dengan kemoterapi berbasis taxane.

Salah satu peneliti, Lise Worthen-Chaudhari, PhD, mengatakan bahwa terapi tari tango termasuk pendekatan baru yang dapat menyelamatkan nyawa banyak orang. Terapi ini juga bisa meningkatkan kualitas hidup dengan meredakan neuropati saraf.

"Inti studi ini adalah tentang membantu para penyintas untuk kembali hidup dan berkembang, bukan sekadar bertahan hidup. Ini tentang memberi mereka cara yang menyenangkan dan efektif untuk meningkatkan keterampilan motorik-sensorik dan mengurangi rasa takut terjatuh, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan," kata Worthen-Chaudhari, dilansir laman News Medical.

Studi lanjutan bakal libatkan 140 penyintas kanker payudara

Pada tahun 2024, Worthen-Chaudhari dan rekan-rekannya melaporkan data percontohan studi pada para penyintas kanker payudara dengan neuropati. Data menunjukkan bahwa tarian sosial dengan 'dosis' kecil dapat meningkatkan fungsi tugas ganda dibandingkan dengan latihan di rumah dengan 'dosis' lebih besar.

Melalui studi lima tahun yang diperluas, Worthen-Chaudhari dan rekan-rekannya berencana untuk merekrut 140 penyintas kanker payudara yang dirawat di OSUCCC-Universitas James dan Yale. Studi ini akan berfokus pada pengukuran kinerja tugas ganda, yakni kemampuan untuk bergerak dan berpikir pada saat yang sama.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah manfaat dari terapi tari tango dapat dipertahankan dari waktu ke waktu dan apakah terapi tersebut dapat meningkatkan fungsi gerakan dan kognitif.

"Hubungan otak dan tubuh dapat meningkatkan koordinasi dan mengurangi risiko terjatuh. Data studi percontohan kami menunjukkan bahwa berdansa sosial selama 20 menit beberapa kali seminggu dapat mulai mengubah jalur saraf yang telah terpengaruh oleh pengobatan kanker," ujar Worthen-Chaudhari.

Kenapa memilih tari tango untuk terapi?

Tarian tago dari Argentina dipilih oleh tim peneliti karena alasan khusus, Bunda. Irama dalam tari tango memiliki sekitar 120 ketukan per menit. Irama tersebut dapat membantu mengaktifkan fenomena saraf yang disebut entrainment (koordinasi irama), di mana dua atau lebih sistem (seperti gelombang otak atau perilaku) menjadi selaras. Dari sini, konsep fungsi tugas ganda berperan.

Selain itu, musik juga bisa memberi isyarat pada saraf di otak untuk menggerakkan tubuh. Data percontohan menunjukkan bahwa musik yang berulang dan lambat serta tarian berjalan seperti tari tango dapat membantu memetakan kembali saraf yang rusak akibat kemoterapi.

"Sangat menarik melihat bahwa jenis terapi ini tidak hanya membantu para penyintas merasa lebih baik, tetapi juga meningkatkan fungsi dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan," kata Worthen-Chaudhari.

Sampai saat ini, tim peneliti masih terus mencari subjek penyintas kanker payudara yang mengidap neuropati akibat kemoterapi. Peneliti masih ingin mengembangkan manfaat terapi tari tango terhadap penyintas kanker payudara.

Demikian studi terbaru yang telah dan bakal meneliti manfaat tari tango untuk penyintas kanker payudara. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Hal yang Jarang Disadari Bisa Memicu Kanker Payudara

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Laura Theux Lulus Kuliah Usai Jadi Bunda, Wisuda Didampingi Suami & Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

250 Kata-kata Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 Lengkap Menyentuh Hati dan Penuh Makna

Mom's Life Natasha Ardiah

Deretan Public Figure Merayakan Natal dan Tahun Baru saat Hamil Anak Pertama

Kehamilan Annisa Karnesyia

Kasus Penyakit Ginjal di Singapura Meningkat Tajam, Faktor Ini Jadi Sorotan

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Menggemaskan Jason Anak Aline Adita yang Dinantikan Selama 7 Tahun

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Laura Theux Lulus Kuliah Usai Jadi Bunda, Wisuda Didampingi Suami & Anak

Deretan Public Figure Merayakan Natal dan Tahun Baru saat Hamil Anak Pertama

250 Kata-kata Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 Lengkap Menyentuh Hati dan Penuh Makna

Kasus Penyakit Ginjal di Singapura Meningkat Tajam, Faktor Ini Jadi Sorotan

5 Film Korea Terbaru Januari 2026, Terbaik Diprediksi Box Office

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK