MENYUSUI
Peneliti Kembangkan Perangkat Pintar AI untuk Deteksi Kecukupan Pemberian ASI untuk Bayi
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Sabtu, 05 Jul 2025 08:30 WIBBanyak Bunda mengalami kekhawatiran yang sama saat menyusui, yakni takut anaknya tidak mendapatkan cukup ASI. Padahal, mendapatkan ASI yang cukup merupakan salah satu faktor penting untuk tumbuh kembang yang optimal.
Bicara soal masalah kecukupan ASI, tampaknya para Bunda akan segera bernapas lega. Pasalnya, peneliti baru saja mengembangkan perangkat pintar Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi kecukupan ASI pada bayi menyusu.
Dilansir MedicalXpress, peneliti dari Monash University telah mengembangkan perangkat pintar yang dapat mengukur secara real time berapa banyak ASI yang dikonsumsi bayi saat menyusu. Perangkat yang dikembangkan oleh Dr. Fae Marzbanrad dan timnya di Fakultas Teknik ini, bekerja dengan cara menempelkan probe kecil di leher bayi saat menyusu.
Sensor dari perangkat ini dapat merekam sinyal yang menggunakan AI untuk langsung mengukur jumlah ASI yang dikonsumsi bayi setiap kali menyusu. Prototipe nirkabel perangkat tersebut juga telah dikembangkan dan kini hampir dikomersialkan.
"Bayi saya tidak cukup bertambah berat badannya, dan itu merupakan pengalaman yang menegangkan dan sulit bagi seorang ibu baru," kata Marzbanrad.
"Saya juga menemukan bahwa ini adalah pengalaman umum bagi perempuan, terutama yang saya temukan di tempat komunitas ibu-ibu. Jadi, saya mengembangkan perangkat untuk mengatasi masalah ini, dan banyak ibu yang saya kenal sekarang sedang menunggu dan bersedia untuk membayarnya."
Detail perangkat untuk deteksi kecukupan ASI bayi
Hasil studi percontohan yang melibatkan 24 bayi baru lahir menunjukkan monitor Infafeed yang berhasil melacak pemberian makanan bayi baru lahir secara akurat. Marzbanrad berharap perangkat ini dapat mengatasi kesenjangan yang sudah berlangsung lama, dalam penilaian pemberian makanan bayi baru lahir dengan solusi non-invasif yang didukung AI.
"Kekhawatiran ibu tentang pasokan ASI yang tidak mencukupi merupakan penyebab utama penghentian dini pemberian ASI eksklusif. Monitor Infafeed menyediakan alat objektif non-invasif untuk menilai asupan ASI bayi baru lahir, dengan potensi untuk mengurangi suplementasi yang tidak perlu, memungkinkan identifikasi dini masalah pemberian makanan, dan mendukung kelanjutan pemberian ASI," ujar Marzbanrad.
Monitor dalam perangkat ini tengah dikembangkan dan bekerja sama dengan seorang neonatologis dan Associate Professor di Monash Department of Pediatrics and Monash Children's Hospital yang bernama Atul Malhotra. Para peneliti percaya, jika studi divalidasi dalam jangkauan yang besar, maka monitor tersebut dapat meningkatkan strategi dukungan pemberian ASI baik di lingkungan klinis maupun rumah.
"Teknologi tersebut dapat sangat bermanfaat bagi bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah saat mereka beralih dari pemberian makanan melalui selang ke pemberian ASI atau botol," ungkap Malhotra.
"Selain itu juga dapat membantu mereka (bayi) menambah berat badan secara lebih efektif sekaligus memberikan data yang akurat dan ketenangan pikiran bagi orang tua," sambungnya.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Newborn ini telah menarik minat yang signifikan di kalangan orang tua dan profesional medis yang menginginkan solusi non-invasif untuk memantau pemberian makanan pada bayi.
Perlu diketahui, persepsi suplai ASI tidak mencukupi merupakan alasan utama mengapa banyak Bunda berhenti menyusui sebelum enam bulan. Padahal, menyusui eksklusif selama enam bulan sangat dianjurkan untuk menunjang tumbuh kembang anak yang optimal.
Sebuah tinjauan besar yang diterbitkan di jurnal Maternal & Child Nutrition tahun 2021 menemukan kalau di antara ibu yang menyusui, persepsi suplai ASI tidak mencukupi merupakan salah satu alasan utama untuk menghentikan pemberian ASI, dengan sekitar 50 persen ibu melaporkannya sebagai alasan untuk berhenti menyusui.
Demikian studi terbaru yang tengah mengembangkan perangkat untuk mendeteksi kecukupan ASI pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Bunda Perlu Tahu, ini 7 Penyebab Bayi Marah saat Menyusu
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Tips Memastikan ASI Bunda Tidak Kurang, Menyusui Si Kecil pun Jadi Lancar
Cara Mengetahui Berapa Banyak ASI yang Diminum Bayi dalam Sehari
7 Aturan Melakukan Breast Compression agar ASI Si Kecil Tercukupi
4 Tanda Bayi Cukup ASI yang Bunda Perlu Tahu
TERPOPULER
15 Resep Diet Olahan Daging Ayam, Tetap Enak dan Bergizi
Rekomendasi Sunscreen untuk Lindungi Kulit, Pilihan Tepat untuk Wajah Anti Kusam
Kisah Bunda dari Keluarga yang Turun-Temurun Terkena Kanker Serviks, Serukan Hal Ini!
Rini Yulianti & Suami Boyong Anak Pindah ke Australia, Intip 5 Potret Pamit ke Keluarga
Komik Bunda: Sunat Itu Apa Sih, Bun?
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak, Bulu Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Respons Rifky Balweel saat Biby Alraen Izin Ubah Penampilan: Jangan Tinggalkan yang Wajib
15 Resep Diet Olahan Daging Ayam, Tetap Enak dan Bergizi
Kisah Bunda dari Keluarga yang Turun-Temurun Terkena Kanker Serviks, Serukan Hal Ini!
Rekomendasi Sunscreen untuk Lindungi Kulit, Pilihan Tepat untuk Wajah Anti Kusam
Bukan Singkatan, Ternyata Ini Kepanjangan Lambang 'S' di Baju Superman Bun!
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Program Zonasi Berubah, Depok Tawarkan Sekolah Swasta Gratis
-
Beautynesia
Adaptasi Drakor Marry My Husband Versi Jepang Sudah Tayang, Turut Digarap Rumah Produksi Korea!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Video: Anak yang Titipkan Ortu ke Panti Kebanyakan Berekonomi Menengah Atas
-
Mommies Daily
Baru di Minggu Ini: Rumah Atsiri Buka Store di Jakarta hingga Keluarga Cerdas Berinternet dari Google dan YouTube Indonesia