
menyusui
9 Jenis Makanan Pemicu Kanker Payudara yang Harus Dihindari
HaiBunda
Minggu, 19 Oct 2025 08:50 WIB

Daftar Isi
Kanker payudara adalah kanker paling umum pada perempuan di seluruh dunia. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya, seperti faktor genetik, hormonal, serta gaya hidup.
Pada gaya hidup ini, pola makan berperan besar meningkatkan atau menurunkan risiko kanker payudara. Kenali 9 jenis makanan pemicu kanker payudara yang harus dihindari.
Reyna Franco, RDN, adalah ahli gizi-dietisi yang berbasis di New York City, spesialis dietetika olahraga tersertifikasi, dan pelatih pribadi tersertifikasi, mengatakan bahwa makanan yang dikonsumsi dapat memberikan energi, menjaga pikiran tetap tajam, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
"Tetapi beberapa pilihan pola makan dapat meningkatkan risiko Anda terhadap kondisi kesehatan tertentu, termasuk kanker payudara," ujr Franco dilansir EverydayHealth.
Franco mencontohkan pola makan yang dimaksud seperti pola makan Barat yang penuh dengan daging merah dan olahan, lemak tidak sehat, serta makanan ultra-olahan. Semua makanan tersebut dapat menciptakan lingkungan yang sempurna untuk pembentukan dan pertumbuhan sel kanker.
"Anda berpotensi mengurangi risiko dengan menghindari sembilan makanan yang terkait dengan kanker payudara ini," jelas Franco.
9 jenis makanan pemicu kanker payudara, harus dihindari
Bunda yang senang makanan berlemak, manis, hingga serba olahan, sebaiknya mulai mengurangi. Sembilan jenis makanan ini dianggap dapat memicu kanker payudara.
1. Mentega
Mentega memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi, yang dapat memicu obesitas dan faktor risiko kanker payudara lainnya.
"Lemak trans jenuh seperti mentega dan keju telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan dan ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan kanker payudara," kata Lena Bakovic, RDN, yang berbasis di Palm Beach Gardens, Florida.
Lemak jenuh menyebabkan peradangan dan stres oksidatif, yang menyebabkan kerusakan sel dan DNA, sehingga memungkinkan terjadinya mutasi yang dapat memicu perkembangan kanker payudara.
"Karena hubungannya dengan hormon, lemak ini khususnya dapat meningkatkan risiko kanker payudara reseptor hormon positif," kata Sravanthi Ravulapati, MD, seorang ahli onkologi di Kaiser Permanente di Lafayette, Colorado.
Menurutnya, jenis dan kualitas lemak lebih penting daripada lemak total. "Pola makan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans memperburuk hasil, sementara pola makan yang kaya omega-3 dan kaya akan tumbuhan bersifat protektif [melawan kanker]," kata Ravulapati.
2. Daging sapi dan daging merah lainnya
Daging sapi dan daging merah lainnya, seperti daging rusa, domba, dan babi, mengandung zat besi heme, yang dapat memicu reaksi berbahaya yang dapat mendorong perkembangan kanker payudara.
Sebuah tinjauan studi menemukan bahwa ketika orang mengonsumsi lebih banyak daging merah (hingga 175 gram per hari), risiko kanker payudara meningkat sekitar 10 persen. "Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi tinggi, terutama daging merah olahan atau well-cooked, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara akibat senyawa karsinogenik seperti amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik yang dihasilkan selama pemasakan,” kata Bakovic.
Mengonsumsi banyak daging merah dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara, terutama jika dimakan di awal masa dewasa atau dimasak pada suhu yang sangat tinggi. "[Namun] risiko diet yang paling jelas berasal dari daging olahan, bukan daging sapi segar tanpa lemak dalam jumlah kecil," kata Ravulapati
3. Daging olahan
Bacon dan daging olahan lainnya seperti sosis, salami, atau hot dog meningkatkan risiko kanker payudara karena mengandung pengawet, atau telah diasinkan, diawetkan, difermentasi, atau diasapi.
"Daging olahan cenderung mengandung nitrat dan nitrit, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara," kata Bakovic.
Hubungan antara daging olahan dan kanker payudara paling kuat pada perempuan setelah menopause. Risiko ini juga meningkat ketika Bunda memasak daging merah (olahan atau tidak) pada suhu tinggi.
4. Permen
Makanan tinggi gula juga meningkatkan risiko kanker payudara melalui efek gula pada peradangan dan insulin, yakni hormon yang mengatur kadar gula darah.
Tubuh akan memproduksi lebih banyak insulin ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak gula untuk mengimbanginya. Ini yang dapat mendorong pertumbuhan tumor.
"Kita tahu bahwa penambahan berat badan juga berkontribusi pada peningkatan risiko kanker payudara,” kata Dan Silbiger, DO, seorang ahli onkologi di Cleveland Clinic di Beachwood, Ohio.
Karena ini, Silbiger mengingatkan pasiennya untuk mengurangi makanan yang tinggi kandungan gulanya, seperti soda dan permen. Selain risiko terkena kanker payudara, asupan minuman manis setiap hari dikaitkan dengan hasil kanker payudara yang lebih buruk.
5. Makanan kemasan
Makanan olahan tinggi, seperti sup instan dan mi instan, dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Tetapi para ahli masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hubungannya.
"Makanan olahan biasanya mengandung berbagai zat aditif yang berkorelasi dengan respons inflamasi, yang mungkin juga terkait dengan risiko kanker," kata Bakovic.
Makanan ultra-olahan dapat mencakup soda, camilan kemasan, dan makanan cepat saji.
"Peningkatan 10 persen konsumsi makanan ultra-olahan meningkatkan risiko kanker payudara sekitar 11 persen," kata Ravulapati.
Sejauh ini bukti yang tersedia menunjukkan bahwa membatasi makanan olahan tinggi, makanan cepat saji, makanan yang digoreng, serta minuman manis menjadi pilihan sehat untuk menurunkan risiko kanker payudara.
6. Makanan goreng
Kentang goreng termasuk dalam kategori makanan non-nabati utuh, yang berisiko lebih tinggi daripada makanan nabati utuh. Makanan seperti biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran.
Kentang goreng dan pilihan makanan goreng lainnya dapat meningkatkan risiko kanker payudara, terutama jika dimasak dengan minyak yang sama beberapa kali.
"Makanan yang digoreng umumnya mengandung lemak trans dan akrilamida, zat kimia yang terbentuk selama proses penggorengan (suhu memasak tinggi), dengan beberapa bukti menunjukkan karsinogenisitas," kata Bakovic.
7. Biji-bijian olahan
Menurut Bakovic, roti putih sebagai karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. "[Ini] memicu peradangan dan resistensi insulin, yang tampaknya meningkatkan risiko [kanker payudara]," katanya.
Sebuah tinjauan studi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi minuman manis dan biji-bijian olahan dalam jumlah tinggi berisiko kanker payudara yang lebih tinggi, yakni lebih dari dua kali lipat dibandingkan peserta yang tidak mengonsumsi makanan ini.
Biji-bijian olahan, seperti roti putih, menyediakan kalori yang dibutuhkan tetapi tidak mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin, mineral, atau serat. "Kalori kosong" ini dapat membuat Bunda makan lebih banyak dan menyebabkan penambahan berat badan, yang juga meningkatkan risiko kanker payudara.
8. Alkohol
Minuman beralkohol secara teknis bukan makanan, namun minuman dengan jenis alkohol apapun dapat meningkatkan risiko semua jenis kanker, termasuk kanker payudara.
"Asupan alkohol, apa pun jenisnya, secara seragam dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Hal ini diduga disebabkan oleh dampak alkohol terhadap kerusakan oksidatif dan kadar hormon estrogen," kata Bakovic.
Ketika seseorang mengonsumsi minuman beralkohol maka tubuhnya akan memecah alkohol menjadi zat kimia yang disebut asetaldehida. Zat kimia beracun ini dapat merusak DNA, membuka jalan bagi pembentukan sel kanker. Zat kimia ini juga dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin pelindung kanker.
Satu meta-analisis menemukan bahwa bahkan ketika mengonsumsi kurang dari satu gelas per hari, perempuan berpeluang 4 persen lebih tinggi untuk terkena kanker payudara dibandingkan mereka yang tidak minum sama sekali.
"Terkadang anggur dianggap lebih aman karena kandungan antioksidannya (seperti resveratrol dalam anggur merah), tetapi potensi manfaatnya yang kecil lebih kecil daripada risiko etanol itu sendiri," kata Ravulapati, yang merekomendasikan untuk menghindari alkohol sepenuhnya demi manfaat maksimal.
9. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji mungkin menawarkan pilihan makanan yang praktis dan lezat, namun jenis makanan ini dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Hubungan ini semakin kuat setelah menopause.
"Risiko-risiko ini berasal dari lemak tidak sehat (lemak jenuh dan lemak trans), produk sampingan memasak dengan suhu tinggi (senyawa perusak DNA), dan hubungan yang kuat dengan penambahan berat badan dan obesitas, yang dengan sendirinya meningkatkan risiko," kata Ravulapati.
Menghindari makanan yang memicu kanker payudara tak harus sepenuhnya, namun semakin sedikit makanan tersebut dikonsumsi maka semakin rendah risikonya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Deteksi Dini Kanker Payudara Ditanggung BPJS, Ini Cara & Syaratnya

Menyusui
Amankah Penderita Kanker Payudara Menyusui Bayi? Ini Kata Dokter

Menyusui
Kenali Perbedaan Tumor Payudara Jinak & Ganas, Busui Perlu Tahu

Menyusui
4 Jenis Tes Kesehatan Payudara dan Kisaran Biayanya, Simak Bun

Menyusui
Cara Bedakan Benjolan Payudara Akibat Masalah Menyusui dan Kanker


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda