Jakarta -
Saat buku pelajaran anak ketinggalan, di sekolah anak bisa aja dihukum sebagai bentuk konsekuensi kan ya, Bun. Karena nggak tega anak dihukum, kadang kita pun mengantarkan buku anak yang ketinggalan deh.
Pernah sekali ini dilakukan sama Bunda bernama Yeni, Bun. Saat itu hari Senin, buku PR putranya yang duduk di kelas 1 SD ketinggalan. Kalau nggak dibawa, konsekuensinya si kecil harus mengucapkan istighfar beberapa kali. Sayangnya, si bungsu yang baru berusia satu tahun nggak bisa ditinggal nih, Bun.
Sang suami pun udah berangkat kerja. Jadilah Yeni pakai jasa ojek online untuk mengirimkan barang ke
sekolah anaknya. "Saya pakai Go-Send aja habis daripada saya ribet. Memang sih cukup sekali ini aja saya 'bantu' anak saya," kata Yeni waktu ngobrol sama HaiBunda.
Tahu nggak, Bun apa yang dilakukan si anak waktu pulang sekolah? Kata Yeni, anaknya itu langsung senyum-senyum terus memeluk Yeni lho. Padahal, biasanya jangankan memeluk, bilang sayang ke bundanya aja bocah ini suka malu-malu.
"Anak saya bilang 'Makasih ya Ma, karena buku aku dianterin aku nggak jadi dihukum sama bu guru'. Aku sayang Mama," kata Yeni menirukan ucapan anaknya saat itu.
Baca juga:
Cerita Ibu Ajarkan Perbedaan ke Anak Lewat Pesta Ulang TahunMeski begitu, Yeni berpesan kalau besok-besok dia nggak akan membantu anaknya lagi jika bukunya ketinggalan. Untuk itu, si anak dinasihati untuk lebih teliti saat menyiapkan buku pelajaran
sekolahnya. Menurut Yeni, dalam kondisi kepepet dan nggak ada orang, layanan antar barang ojek online sangat membantunya. Kata Yeni hanya tinggal klik, barang dijamin sampai karena kalau misalkan terjadi apa-apa, ada pihak yang jelas bisa dimintai tanggung jawab.
Kalau Yeni memanfaatkan layanan antar barang pakai ojek online untuk 'menyelamatkan' putranya. Nah, beda lagi sama Sahabat HaiBunda bernama Farida. Kebetulan, tiap hari Farida menerima pesanan makanan katering yang dia antar sendiri pakai motor. Tapi sayang, suatu hari anak Farida lagi sakit dan nggak ada yang menjaga, Bun.
Bagaikan buah simalakama. Sebagai seorang
ibu, meninggalkan anak sendirian saat itu nggak mungkin, tapi kalau pesanan nggak diantar, kepercayaan pelanggan bisa hilang. Sempat terlintas di benak Farida untuk membatalkan pesanan. Ibaratnya kehilangan pelanggan, nggak masalah buatnya.
Namun seorang tetangga menyarankan Farida untuk memakai jasa Go-Send untuk mengirim katering makanan. Memang sih, saat itu pesanan makanan cuma beberapa porsi saja. Tapi, namanya orang yang punya usaha, nggak mau ya Bun mengecewakan pelanggan.
Syukurlah, makanan pesanan pelanggan bisa sampai tepat waktu seperti biasa Farida yang mengantar sendiri. Awalnya, Farida sempat deg-degan Bun kalau makanan pesanan pelanggan jadi berantakan. Ya, meskipun dia udah mewanti-wanti si driver pengantar untuk hati-hati.
"Untungnya setelah saya cek ke langganan saya, katanya makanannya aman kok dikirim pakai Go-Send. Layanan kayak gini memudahkan sekali. Kok ya kebetulan baru kali ini saya benar-benar nggak bisa antar pesanan. Biasanya kalau saya nggak bisa, anak saya yang besar bisa nganter. Kalau suami memang nggak bisa, soalnya dia kerja, he he he," tutur Farida.
Baca juga:
Ibu Ini Menciptakan Kenangan Saat Anaknya Tertidur PulasUntuk anak, ibu pasti akan melakukan apapun ya. Kendala sebesar apapun akan ditaklukkan. Untungnya saat ini kita ibu-ibu hidup di dunia tanpa batas yang makin memudahkan kita menaklukkan kendala.
Kisah ibu lainnya yang memanfaatkan teknologi untuk 'menyelamatkan' anaknya adalah yang dialami Vintha. Jadi suatu kali, Vintha lupa memasukkan obat batuk dan susu anaknya ke dalam tas anaknya yang masih berusia tiga tahun. Kebetulan anaknya dititipkan di daycare.
"Saya di-WA sama pengurus daycare anak saya 'Mama lupa bawakan obat batuk ya? Susu juga ketinggalan nih, Ma'. Kayaknya sepele ya, tapi buat saya itu bikin was-was. Kalau batuknya sih sudah agak membaik, tapi susunya itu lho. Soalnya anak-anak di daycare punya jam minum susu," tutur Vintha.
Mengingat susu UHT anaknya nggak dijual di warung dekat daycare anaknya, Vintha akhirnya memesan GO-SEND untuk menjemput susu anaknya di rumah, lalu mengantarkan ke daycare. Kebetulan di rumah ada asisten rumah tangga yang biasa bersih-bersih rumah dan tahu tempat penyimpanan susu anaknya.
"Ibu-ibu kadang yang dipikirin banyak ya, jadi kadang ada aja yang ketinggalan, he he he. Untungnya masalah susu dan obat anak saya terselesaikan dengan baik," imbuhnya.
*) Artikel ini merupakan kerjasama HaiBunda dan GO-JEK.
(rdn)