Hastings, East Sussex -
Orang tua manapun tentu nggak mau kehilangan anaknya. Tapi terkadang hidup tidak seperti yang diangankan. Ada kalanya si kecil yang usianya jauh lebih muda, meninggalkan dunia ini lebih dulu ketimbang orang tuanya. Ketika itu terjadi, yang tersisa hanya kenangan.
Kisah sedih kehilangan anak dialami oleh Richard Pringle. Tahun lalu, anaknya yang baru berusia tiga tahun, Hughie, meninggal dunia. Sebelum meninggal, Hughie mengalami pendarahan di otak akibat kondisi langka sejak lahir.
Dari kehilangannya itu, Richard makin menyadari betapa berharganya tiap detik bersama
anak. Dia pun menulis pelajaran penting dari apa yang dialaminya melalui akun Facebook-nya.
"Orang tua perlu menghargai segalanya. Bahkan hal yang paling sederhana sekalipun. Ada keindahan dalam kesederhanaan yang sering kita lewatkan tanpa kita sadari," ujar Richard kepada Us Weekly.
Ya, waktu sering kali terasa cepat sekali berlalu. Rasanya baru kemarin dilahirkan, sepertinya
anak-anak membesar dengan cepat. Apalagi bagi orang tua yang kemudian kehilangan anaknya selama-lamanya.
Richard memaparkan 10 pelajaran penting dari apa yang dialaminya sehingga orang tua lainnya akan lebih memperhatikan hal-hal kecil untuk
anaknya. Hal sederhana namun mampu memberikan kenangan indah yang melekat di benak orang tua maupun anak selama-lamanya.
Baca juga:
Foto: Lucu! Saat Ayah Seru-seruan Sama Anak Laki-lakinyaDengan meninggalnya anaknya, pelajaran pertama yang diambil Richard adalah kehilangan kesempatan untuk mencium si kecil. "Anda selalu punya waktu. Berhenti dari apa yang sedang Anda lakukan dan bermainlah, meski itu cuma satu menit," tulisnya.
Pelajaran lainnya adalah ambillah foto dan video anak sebanyak-banyaknya. Karena suatu hari nanti mungkin hanya itulah satu-satunya hal tentang anak kita yang akan kita punya.
Pelajaran Penting dari Seorang Ayah yang Kehilangan Anaknya/ Foto: Facebook Richard Pringle |
Yang ini penting banget, Bun. Kata Richard, lebih baik menghabiskan waktu bersama anak ketimbang menghabiskan uang. Jadi ketimbang menghujani anak dengan uang dan mainan, akan lebih baik kalau kita justru meluangkan waktu kita untuk mereka.
"Melompat ke kolam, jalan-jalan. Berenang di laut, berkemah dan bersenang-senang. Itu semua adalah hal yang mereka inginkan. Saya bahkan nggak ingat apa yang sudah kami beli untuk Hughie, tapi saya ingat apa yang sudah kami lakukan," papar Richard.
Pelajaran penting lainnya adalah: bernyanyilah dengan anak. Ya, menyanyi bersama. Menurut ayah tiga anak ini, kenangan paling membahagiakannya bersama si kecil Hughie adalah ketika anaknya duduk di lengannya atau duduk di sampingnya saat di mobil dan menyanyikan lagu favorit mereka bareng-bareng. "Kenangan dibuat dalam musik," imbuhnya.
Yang nggak kalah penting adalah menghargai hal-hal yang sederhana. Sesederhana mengantarkan anak tidur, membacakan mereka cerita, makan malam bersama, atau sekadar bermalas-malasan bersama di rumah saat hari Minggu. "Itulah yang paling saya rindukan. Jangan biarkan saat-saat spesial itu berlalu begitu saja tanpa disadari," sambung Richard.
Pelajaran lainnya adalah jangan lupa memberi ciuman perpisahan jika kita atau anak-anak akan pergi. Kalau kita lupa, sebaiknya kembalilah untuk menciumnya. Karena kita nggak akan pernah tahu apakah ini saat terakhir atau bukan untuk melakukannya.
Baca juga:
Hi hi hi! Foto Ayah dan Anak Ini Bikin Senyum-senyum SendiriRichard menuturkan yang juga penting adalah membuat hal-hal yang membosankan jadi menyenangkan. Misalnya nih ketika dalam perjalanan yang panjang, saat menunggu antrean, dan lainnya, yuk ceritakan lelucon atau lakukan permainan yang menyenangkan. Buatlah kegiatan itu menjadi semenyenangkan mungkin. Karena hidup itu terlalu singkat untuk tidak bersenang-senang.
"Lalu simpan jurnal. Tuliskan semua hal kecil yang Anda lakukan yang mencerahkan dunia Anda. Hal lucu yang anak-anak katakan, hal lucu yang mereka lakukan. Kami mulai melakukan ini setelah kami kehilangan Hughie," tambah Richard.
Richard nggak mau terlambat lagi. Sekarang dia dan istrinya menyimpan jurnal untuk kedua anak mereka yang lain, Hettie dan Hennie. Jurnal ini bisa jadi sangat berharga. Kelak, ketika kita sudah menua dan anak-anak sudah dewasa, kita bisa menghadirkan kenangan indah itu melalui jurnal tersebut.
Richard menyampaikan beruntunglah orang tua yang memiliki anak dan bisa hadir dalam setiap perjalanan anaknya. Iya, orang tua yang bisa memberikan ciuman selamat tidur setiap malam. Orang tua yang setiap pagi selalu sarapan bersama anaknya, orang tua yang bisa menyaksikan anaknya sekolah sampai ke universitas, juga menjadi saksi pernikahan anaknya. "Anda sangat diberkati. Jangan pernah lupakan itu," imbuh Richard.
(Nurvita Indarini)