Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Dear Suami, Ini yang Istri Perlukan Saat Takut dan Cemas Usai Melahirkan

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Jumat, 29 Sep 2017 16:15 WIB

Usai melahirkan kadang kami takut dan cemas. Untuk itu istri butuh banget penguatan dari suaminya.
Dear Suami, Ini yang Istri Perlukan Saat Takut dan Cemas Usai Melahirkan/ Foto: thinkstock
Jakarta - Beberapa ibu mungkin mengalami ketakutan dan kecemasan usai melahirkan. Takut nggak bisa jadi ibu yang baik. Khawatir air susu ibu (ASI) nggak lancar. Di saat seperti ini, butuh banget penguatan dari sang suami. Tapi penguatan yang seperti apa?

"Ibu yang mengalami baby blues butuh dukungan emosional. Jadi kalau istrinya bilang takut dan khawatir, ditanya apa yang dirasakan. Kalau takut, takutnya kenapa. Kalau khawatir, khawatirnya kenapa," tutur psikolog dari Tiga Generasi, Della, M.Psi, Psikolog, di sela-sela Mother and Baby Fair yang digelar di Balai Kartini, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (29/9/2017).

Baca juga: 'Baby Blues Itu Aku Rasakan Setelah Melahirkan Anak Kedua'

Jadi para suami jangan sampai nih ketika istri mengeluh takut, cemas dan khawatir malah dianggap lebay dan manja ya. Soalnya, melahirkan meskipun kodrat perempuan, juga bisa bikin ibu-ibu kesakitan. Belum lagi perubahan hormon saat hamil dan usai melahirkan.

Kata Della, sebenarnya nggak cuma dukungan suami saja yang perlu, tapi juga keluarga dekat lainnya seperti mertua, orang tua kandung, serta saudara lain. Karena tanpa dukungan yang memadai, ibu akan merasa sendiri, sehingga dia akan memendam keluhannya sendiri dan menganggap normal sesuatu yang sebenarnya tidak normal atau tidak baik bagi kesehatan jiwanya.

Baby blues sendiri sebenarnya kondisi normal yang dialami 50-85 persen ibu seusai melahirkan karena hormon. Nah, gejalanya adalah sensitif atau emosional, mudah tersinggung, serta mudah menangis tanpa alasan yang jelas. Selain itu gejala lainnya adalah cemas dan lelah.

"Gejala ini berlangsung paling lama dua minggu sesudah melahirkan. Akan hilang sendiri tanpa butuh bantuan atau penanganan lebih lanjut," sambung Della.

Tapi waspadai kalau baby blues terjadi berkepanjangan dan memburuk ya Bun, karena bisa menjadi post partum depression. Saat terkena post partum depression, maka ibu bisa mengalami gangguan pola tidur, gangguan pola makan, juga sulit bonding dengan bayi.

Baca juga: Bisakah Babymoon Mencegah Baby Blues Usai Melahirkan?

Nggak cuma itu, ibu juga bisa merasakan mood swing yang drastis, bahkan berpikir untuk melukai diri sendiri dan bayinya. Hal ini bisa dialami berbulan-bulan dan bahkan sampai satu tahun.

"Orang dengan post partum depression sering merasa merasa tidak bisa mencintai anaknya, nggak ada koneksi, malah ada yang nggak mau menggendong anaknya," tutur Della. (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda