HaiBunda

MOM'S LIFE

Kenapa ya Saat Takut Anak Terluka, Kita Malah Jadi Marah?

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Selasa, 24 Oct 2017 17:05 WIB
Ilustrasi emosi ibu/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Bunda sadar nggak, saat kita takut akan keselamatan anak, terkadang kita mengekspresikannya dengan marah? Misalnya saat anak terlambat pulang ke rumah atau saat anak berlari-lari ke sana ke mari. Kita takut anak diculik saat anak telat pulang ke rumah tanpa kabar. Kita juga takut anak terluka karena lari ke sana ke mari.

Psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Anna Dauhan, menjelaskan dasar emosi manusia itu ada empat Bun. Jadi ada marah, takut, senang, dan sedih. Nah, sering kali respons saat marah, takut, dan sedih diekspresikan dengan cara yang sama: marah.

Baca juga: Meski Cuma di Rumah, Ibu Rumah Tangga Juga Rentan Stres


"Saking takut, kita marah. Saking sedih, kita bisa mengekspresikan dengan marah. Marah memang lebih gampang daripada menyatakan ketakutan atau kesedihan," tutur Anna dalam diskusi parenting bertema 'Anger Management' di Sport Cafe & Shisha, Jl Guntur, Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2017).

Sebenarnya nih, Bun, kata Anna, emosi itu netral. Hanya saja pengekspresiannya yang nggak netral. Idealnya, kita bisa mengekspresikan emosi tanpa kekerasan, tanpa menyakiti. Hanya saja, kadang sering hilang kontrol. Karena itu kita perlu banget meregulasi dan mengelola emosi, termasuk marah.

"Kalau kita dibilang nggak boleh marah nggak tepat juga sih. Perasaan ini wajar muncul. Pasti ada sebabnya juga kan kalau kita marah," sambung psikolog yang juga praktik di Brawijaya Clinic ini.

Baca juga: Mau Meredakan Stres, Bun? Coba Deh Menulis

Bunda yang satu tentu beda sama bunda lainnya. Jadi ada bunda yang temperamennya kalem, tapi ada juga yang ekspresif. Selain itu kebiasaan kita selama ini dan pola asuh juga berpengaruh dengan kemampuan kita mengelola kemarahan.

"Kalau kita biasa di lingkungan keras, semua teriak saat marah, otomatis kita ikuti. Meski setelah marah kita mikir, 'Harusnya aku tadi nggak usah marah ya'," lanjut Anna.

Marah memang gampang untuk mengekspresikan emosi kita. Tapi Anna berpesan, kita bisa mengekspresikan emosi dasar kita dengan tepat tanpa destruktif, apalagi menyakiti diri sendiri dan orang lain. Bagaimana caranya? Simak di artikel selanjutnya tentang cara mengontrol kemarahan ya, Bun. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

Mom's Life Annisa Karnesyia

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

Menyusui Annisa Aulia Rahim

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

Parenting Asri Ediyati

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK