Jakarta -
Punya anak yang lucu dan diidolai banyak orang bisa jadi kebahagiaan tersendiri buat orang tua. Walaupun, ada nggak enaknya juga sih, Bun. Apalagi kalau anak kita sampai diaku sebagai anak sama orang lain.
Ini dialami sama
ibu dua anak, sebut aja namanya Karin. Sudah setahun ini ada beberapa orang yang mengaku sebagai orang tua dari putri pertamanya yang berumur 3 tahun, sebut aja Anya. Tahun lalu, Karin memang sengaja membuatkan akun Instagram untuk Anya dan sang adik. Hitung-hitung di IG Karin bisa menyimpan memori berupa foto anak-anaknya.
Tapi lama-kelamaan ada aja, Bun, yang menyalahgunakan foto Anya. Awalnya foto Anya pas lagi pakai baju tertentu yang dibeli bundanya di Online Shop diambil Online Shop lain tapi tanpa izin. Sudah pasti, Karin kesal dibuatnya. Bahkan ada yang mengaku orang tuanya Anya, Bun. Wah, bisa dibayangin gimana kesalnya Karin dan sang suami kala itu ya.
"Ada yang info ke aku, pernah di Facebook sama Instagram. Ditanya ini anak siapa yang benar, ya aku jawab anak akulah. Tapi tiap kita telusuri siapa yang ngaku orang tuanya anakku dan apa motifnya selalu berhenti di tengah jalan. Yang aku diblock-lah, jadi nggak bisa hubungi lagi," kata Karin waktu ngobrol sama HaiBunda.
Untuk itu, sejak setahun lalu Karin menutup akun Instagram putrinya. Walaupun, banyak juga nih follower yang memang baik dan sedih karena nggak bisa melihat lucunya Anya. Tapi, Karin sama suami sepakat menutup akun Instagram Anya dan kalau posting foto Anya di akun mereka aja. Karin sendiri beberapa kali mengunci Instagramnya, Bun.
Yang bikin kesal Karin, akun Instagram-nya udah dikunci masih aja ada yang menyalahgunakan foto Anya. Bahkan baru-baru ini ada oknum yang pakai foto Anya yang kebetulan lagi nggak enak badan untuk diaku sebagai anaknya yang sakit dan butuh dana. Waduh, parah banget ya, Bun.
"Kebetulan yang info ke aku ini kenal sama oknum itu. Kita dapat kontaknya pas dikontak awalnya merespons, tapi pas suami aku mulai ngomong soal
anak aku ini, udah nggak bisa dihubungi lagi," kata Karin.
Dia dan suami memang merasa belum perlu ambil tindakan yang lebih jauh misalnya menempuh jalur hukum. Dihubungi terpisah, suami Karin bilang kurang lebih ada 3 orang yang sudah mengaku orang tua Anya. Itupun yang ditindaklanjuti. Kalau ditambah yang lain bisa lebih banyak, Bun.
"Saya pikir ya udah deh kita diemin aja dulu. Kecuali kalau pedofil gitu, wah mesti gue kejar tuh," ujar suami Karin.
Sampai sekarang, Karin selalu berpesan pda suami dan anggota keluarganya ketika ngajak Anya keluar untuk selalu menggandeng Anya, jangan sampai dibiarian sendirian meski sebentar. Karin juga lebih meningkatkan kewaspadaan lagi salah satunya dengan mengunci akun Instagramnya dan nggak gampang menerima permintaan pertemanan di media sosial.
HaiBunda sempat melongok foto-foto Anya. Memang sih, bocah perempuan itu nggemesin banget, Bun. Terlebih Anya termasuk anak yang nggak takut sama orang lain dan ramah. Selain itu, Anya juga termasuk anak yang percaya diri apalagi kalau di depan kamera. Wah, Anya berani tampil banget deh pokoknya.
"Kesal banget pokoknya. Aku senang anakku disukai orang. Tapi sampai ada yang ngaku-ngaku bahkan disalahgunakan untuk minta dana itu kesal banget. Kadang kalau udah gitu ya, aku jadi sombong nih. Itu yang ngaku-ngaku orang tua anakku lihat dulu dong mirip apa nggak. Ya karena saking kesalnya ya," tutur Karin.
Memang, Bun, kita mesti hati-hati banget ketika memposting sesuatu tentang anak di media sosial. Seperti kata psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi Anna Surti Ariani, risiko diincar pedofil atau oknum yang menyalahgunakan foto anak kita bisa terjadi ketika kita mempostingnya di media sosial. Wanita yang akrab disapa Nina ini menyarankan supaya kita juga nggak terlalu sering mengupdate info lokasi anak ketika bepergian.
"Akan lebih baik kalau akun medsos kita diprivate ya. Terus kalau mau posting foto
anak juga dipilah dulu. Pilih foto yang pas anak pakai baju tertutup dan sebisa mungkin nggak sering update lokasi anak ya," kata Nina.
(rdn)