Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ucapan Putriku Ini Seketika Membuatku Berhenti Merokok

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Jan 2018 08:00 WIB

Ucapan yang keluar dari mulut kecil putriku tak kusangka jadi motivasiku berhenti merokok,.
Ucapan Putriku Ini Seketika Membuatku Berhenti Merokok/ Foto: thinkstock
Jakarta - Berhenti merokok memang susah-susah gampang serta butuh niat dan kemauan tinggi. Tapi buat ibu dua anak ini, motivasinya benar-benar berhenti merokok datang dari mulut mungil putri kecilnya.

Sebut aja bunda ini bernama Rosi, Bun. Dia bilang, sejak umur 15 tahun rokok sudah menghiasi hari-harinya. Dengan kata lain, rokok dan asap rokok adalah hal lumrah yang ia temui sehari-hari. Buat Rosi, merokok bisa jadi pereda stres. Hingga suatu ketika dia batuk terus tiap hari.

Saat itulah Rosi mencoba berhenti merokok. Berhasil! Selama 6 bulan Rosi sudah nggak merokok. Tapi nyatanya, ia ngebul lagi terlebih setelah punya dua orang anak dengan umur di bawah 2 tahun. Stres? Sudah pasti. Makanya, Rosi berpikir nggak masalah deh dia merokok karena siapa yang nggak tahu mengurus dua anak batita benar-benar menguras energi. Dan buat Rosi merokok bisa membantunya merasa lebih baik.

Hingga suatu pagi, anak perempuan Rosi mengambil korek dan memberikannya ke sang bunda. "Bunda kan suka rokok sama kopi. Nih, rokok Bunda," kata Rosi menirukan ucapan putrinya kala itu yang diucapkan dengan gaya khas anak usia dua tahun.

"Memang yang dia berikan adalah korek. Tapi mendengar ucapannya saat itu, saya merasa drop. Saya merasa saya ini orang tua seperti apa yang sudah menunjukkan kebiasaan nggak baik ke anak saya. Saya sudah menjadikan rokok sebagai sesuatu yang lumrah buat anak saya yang umurnya baru dua tahun," kata Rosi dikutip dari Essential Baby.



Walaupun selama ini Rosi sering merokok sembunyi-sembunyi, dia nggak mengira kalau si gadis cilk nyatanya memperhatikan gerak-geriknya. Rosi merasa terpukul karena dia selama ini udah memberi contoh yang nggak baik ke si kecil. Sejak itu pula, Rosi memutuskan untuk benar-benar berhenti merokok. Memang, di awal Rosi agak kesusahan, Bun. Tapi dengan hati yang teguh kini sudah 12 bulan Rosi bebas dari rokok.

Melihat senyum putrinya saat menyodorkan korek juga bikin Rosi sadar kalau dia terus merokok, dia akan mempertaruhkan kesehatannya. Saat kesehatan Rosi memburuk, bukan nggak mungkin ada risiko dia meninggal dan itu artinya, Rosi kehilangan kesempatan untuk melihat anak-anaknya tumbuh besar.

"Buat orang tua yang mengalami hal serupa dengan saya. Cobalah lihat senyum anak Anda yang indah dan tidak berdosa untuk menemukan motivasi terkuat berhenti merokok," tutur Rosi.

Kalau Bunda dan Ayah masih merokok memang ada risiko anak tahu apa yang dilakukan. Nah, psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, buat ayah dan bunda yang masih merokok dan tiba-tiba dipergoki anak, itu adalah sebuah konsekuensi. Kemudian, ketika orang tua ngomong soal bahaya merokok, bisa ada kontradiksi di benak anak lho.

"Agak lucu sih kalau misalnya ayah bilang kalau merokok itu membahayakan kesehatan, karena pasti anak akan menjawab kalau ayah juga nggak menjaga kesehatan. Nah, kalau udah seperti itu yang menjadi imbasnya adalah anak," kata Ratih.

Apalagi ya,Bun, kita orang tua kan jadi sekolah pertamanya anak. Dengan kata lain, orang tualah yang jadi contoh buat anak. Sehingga, kata Ratih yang dikhawatirkan anak akan ikut-ikutan merokok. Nah, buat Ayah dan Bunda yang masih susah merokok, yuk berhenti merokok demi kesehatan kita dan si kecil!

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda