Florida, AS -
Bunda pernah lihat si kecil membuang boneka karena bentuk tubuhnya? Mungkin hal ini terlihat biasa namun tidak bagi ibu yang satu ini ketika melihat anaknya membuang boneka barbie karena bentuk tubuh si barbie yang berbeda dari boneka lainnya. Boneka itu lebih curvy alias berisi.
Ibu dua anak, Allison Kimmey, sedang membersihkan dapur ketika ia menyadari di tempat sampah ada boneka barbie curvy satu-satunya milik sang putri yang berusia 5 tahun. Biasanya, para bunda bisa pusing karena si anak membuang bonekanya yang masih baru. Tapi buat Allison, masalahnya lebih dari itu. Ya, karena dia seorang model plus size yang menghabiskan hari-harinya untuk mendorong semua perempuan untuk mencintai tubuhnya apa adanya.
Pembicaraan dengan putrinya pun berjalan hebat dan Allison pun membagikan pembicaraan tersebut dalam postingannya di Instagram. Sang putri, Cambelle mengakui bahwa ia membuang bonekanya. Ketika Allison bertanya kenapa bonekanya dibuang sang anak menjawab dengan mudah bahwa ia tidak menyukai barbie curvy tersebut karena ukuran dan
tubuhnya lebih besar dari barbie lainnya.
Segera Allison seperti tertampar, karena sebagian hidup ibu ini berjuang dengan isu yang sama seperti Cambelle lakukan yaitu membuang boneka yang berukuran 'besar' ke tempat sampah.
"Dibuangnya barbie curvy itu seperti merefleksikan apa yang saya rasakan selama ini, menjadi model plus size di dunia wanita yang kurus. Saya merasa ukuran lengan saya salah, kaki saya terlalu besar dan apapun yang saya pakai tidak pantas. Dalam waktu yang lama saya membiarkan persepsi itu dan konstruksi masyarakat membuat saya seperti sampah," tulis Allison.
Allison memastikan supaya sang putri paham dari implikasi membuang boneka tersebut hanya karena ukurannya berbeda dari yang lain. Sang ibu juga memberikan pesan penting yaitu tiap kali ia ada di posisi ini, maka ia hanya punya dua cara yaitu berpikir bahwa 'Oh ya dia cuma anak-anak yang senang bermain, mungkin bonekanya memang tidak bagus' atau ia bisa melakukan usaha untuk menyadarkan anaknya dengan memberi cara bagaimana menghadapi ketidaknyamanan dan memberi cinta dari perspektif baru.
Postingan tersebut pun viral dengan 7.900 likes, Bahkan banyak ibu yang terharu melihat Allison berani melakukan percakapan tersebut. Ya, karena Allison dianggap memberi pelajaran bagaimana mencintai diri sendiri, khususnya untuk anak seusia Cambelle.
"Meskipun ini momen kecil, namun sangat transformasional dan secara tidak langsung mengarahkan jalan kepercayaannya. Berada dalam tahap perkembangannya membuat saya berkesempatan untuk membantunya melihat sesuatu dengan perspektif berbeda, meskipun sekitarnya juga mencoba menceritakan sesuatu yang berbeda," kata Allison kepada Babble.
Menurut Allison perspektif ini sangat penting untuk anak-anak kita, khususnya anak-anak muda. Dia menambahkan, masalah yang paling sering terjadi adalah anak-anak muda ingin mengubah
tubuh mereka. Sehingga penting untuk orang tua agar mengajarkan penerimaan diri pada anak-anaknya.
"Pada akhirnya 10 atau 80 persen perempuan telah mencoba diet. Saya ingin para orang tua tahu bahwa betapa mudahnya memengaruhi pikiran mereka dan indikasi adanya masalah isi body image harus segera ditangani sehingga mereka tidak melangkah lebih jauh misalnya menerapkan pola makan yang tidak teratur, depresi, menyakiti diri sendiri atau benci diri sendiri," ungkap penulis, blogger sekaligus social influencer ini.
Allison juga mengingatkan para orang tua bahwa manusia adalah model terbaik untuk perubahan pada anak kita, bukan boneka. "Mari kita jangan takut memulai pembicaraan dengan anak-anak bahwa orang-orang bisa berbeda warna kulit, ukuran, bentuk, dan kemampuan dan semua itu tidak masalah," tutur Allison.
Nggak hanya bentuk tubuh, Allison juga mengajarkan putri kecilnya untuk bisa menerima hal lain dari tubuhnya sendiri seperti dalam salah satu postingannya di mana anaknya bertanya tentang stretchmarks yang ada di perutnya.
"Oh ini tanda stretchmarks. Ini akan ada ketika seseorang tumbuh lebih besar dan ketika bunda membantumu tumbuh dalam perut bunda. Berkilau dan cantik bukan?" kata Allison dilansir Independent.
Anak-anak menjadi sadar dan mulai berkembang harga dirinya di tiap tahap tumbuh kembangnya, sehingga penting bagi kita orang tua untuk mengajarkan mereka tentang nilai positif tubuh pada anak sejak dini. Nah, inilah pesan yang ingin disampaikan Allison pada semua orang tua.
"Sangat penting bagi kita untuk berbicara pada anak-anak kita tentang tubuh kita. Mereka mendengar, bertanya dan itu tergantung kalian bagaimana membantu mereka membentuk perasaan untuk menghadapi hal ini," papar Allison
Memang penting lho Bun bagi kita menanamkan body image positif ke anak sejak dini. Dengan begitu, anak bisa menghargai dirinya dengan segala kekurangan yang dimiliki. Nah, gimana caranya supaya si kecil punya body image positif?
Kata psikolog anak dan remaja Sutji Sosrowardojo, kita perlu menanamkan ke anak bahwa
tubuhnya bisa berbuat banyak. Di usia TK, kita bisa ajak main ayunan, mengajaknya loncat-loncat terus jangan lupa kita katakan dia hebat dan kuat. Dengan begitu, si kecil tahu badannya kuat dan dia bahagia sama tubuhnya, bukan karena tubuhnya indah atau langsing.
"Kalau anak udah lebih besar, kita bisa sampaikan gimana orang lain di luar sana yang memiliki kekurangan tapi tetap bisa melakukan segala hal. Sehingga, anak bisa mensyukuri bagaimana keadaan tubuhnya dan ketika di luar sana dia menerima hal-hal seputar tubuh ideal, anak tetap bertahan pada body image positif yang dimiliki," kata Sutji, seperti dilansir detikHealth.
Jangan lupa juga untuk mengeksplor bakat dan minat anak ya, Bun. Kata Sutji, saat anak sudah tahu bakat dan minatnya, dia sudah punya bekal. Sehingga, anak bisa menemukan aspek lain yang kuat di dirinya dan pikiran mereka nggak fokus sama penampilan fisik aja.
(rdn)