moms-life
Ini Efek Jika Istri Terlalu Mengkritik Suami Saat Mengurus si Kecil
Rabu, 27 Jun 2018 08:04 WIB
Ohio -
Bunda pernah nggak mengkritik suami karena menganggap apa yang dilakukan suami saat mengurus anak kurang pas dengan keinginan kita? Kalau iya, baiknya mulai hindari melakukan itu yuk.
Soalnya, studi terbaru yang dilakukan Ohio State University menemukan kritikan yang dilontarkan ibu ke ayah, terutama di awal si kecil lahir memengaruhi kepercayaan diri ayah ketika mengasuh si kecil di kemudian hari. Ya, Bun, ketika ayah terlalu sering dikritik maka dia bisa nggak percaya diri dan nggak mau mengembangkan kemampuannya.
"Bagaimana perilaku ibu bisa berpengaruh pada gimana interaksi ayah dan si kecil. Kebanyakan ibu nggak ngeh kalau cara mereka mengkritisi suaminya bisa berdampak negatif pada bagaimana ayah mengasuh anak," kata ketua peneliti studi, Lauren Alterburger dikutip dari Ohio News.
Untuk studi ini, Lauren dan tim mengamati 182 orang tua baru. Si ayah diberi pertanyaan ketika bayinya berumur 3 dan 9 bulan. Pertanyaannya yaitu frekuensi istri mengambil alih tugas mengasuh si kecil ketika ayah sedang melakukannya dan perasaan sedih ayah terkait pengasuhan yang dilakukan.
"Kami juga menanyakan perilaku membuka kesempatan istri bagi suaminya seperti mendorong suami melakukan tugas parenting atau meminta bantuan suaminya. Hasilnya ketika istri selalu mengkritik suami dan jarang membuka kesempatan suami melakukan tugas pengasuhan saat anak usia 3 bulan, pengasuhan suami bisa lebih buruk ketika anak berumur 9 bulan," papar Lauren.
Dia menekankan pentingnya komunikasi dan kerja sama suami dan istri dalam mengasuh anak. Buat istri Lauren bilang berilah kesempatan suami untuk belajar melakukan tugas pengasuhan. Dikutip dari Essential Baby, penulis 'Smart Parenting' Dina Cooper membagikan pengalamannya. Di awal anaknya lahir dia selalu mengkritik apa yang dilakukan suaminya.
Misalkan untuk urusan mengganti popok. Dina pernah meminta suaminya melakukan itu lebih cepat. Sebagai ibu, Dina ingin suaminya melakukan tugas mengganti popok seperti apa yang dia lakukan. Tapi ketika tahu bagaimana reaksi suaminya yang terlihat sedih, Dina mulai mengubah cara pandangnya, Bun.
"Saya berusaha memaklumi. Seperti saya, suami saya juga perlu belajar melakukan tugas pengasuhan. Maka dari itu saya memberi dia lebih banyak kesempatan untuk mencoba. Saya perbanyak diskusi dengannya dan menyadari kalau masing-masing punya gaya dalam melakukan tugas itu," kata Dina.
(rdn)
Soalnya, studi terbaru yang dilakukan Ohio State University menemukan kritikan yang dilontarkan ibu ke ayah, terutama di awal si kecil lahir memengaruhi kepercayaan diri ayah ketika mengasuh si kecil di kemudian hari. Ya, Bun, ketika ayah terlalu sering dikritik maka dia bisa nggak percaya diri dan nggak mau mengembangkan kemampuannya.
"Bagaimana perilaku ibu bisa berpengaruh pada gimana interaksi ayah dan si kecil. Kebanyakan ibu nggak ngeh kalau cara mereka mengkritisi suaminya bisa berdampak negatif pada bagaimana ayah mengasuh anak," kata ketua peneliti studi, Lauren Alterburger dikutip dari Ohio News.
Untuk studi ini, Lauren dan tim mengamati 182 orang tua baru. Si ayah diberi pertanyaan ketika bayinya berumur 3 dan 9 bulan. Pertanyaannya yaitu frekuensi istri mengambil alih tugas mengasuh si kecil ketika ayah sedang melakukannya dan perasaan sedih ayah terkait pengasuhan yang dilakukan.
"Kami juga menanyakan perilaku membuka kesempatan istri bagi suaminya seperti mendorong suami melakukan tugas parenting atau meminta bantuan suaminya. Hasilnya ketika istri selalu mengkritik suami dan jarang membuka kesempatan suami melakukan tugas pengasuhan saat anak usia 3 bulan, pengasuhan suami bisa lebih buruk ketika anak berumur 9 bulan," papar Lauren.
Dia menekankan pentingnya komunikasi dan kerja sama suami dan istri dalam mengasuh anak. Buat istri Lauren bilang berilah kesempatan suami untuk belajar melakukan tugas pengasuhan. Dikutip dari Essential Baby, penulis 'Smart Parenting' Dina Cooper membagikan pengalamannya. Di awal anaknya lahir dia selalu mengkritik apa yang dilakukan suaminya.
Misalkan untuk urusan mengganti popok. Dina pernah meminta suaminya melakukan itu lebih cepat. Sebagai ibu, Dina ingin suaminya melakukan tugas mengganti popok seperti apa yang dia lakukan. Tapi ketika tahu bagaimana reaksi suaminya yang terlihat sedih, Dina mulai mengubah cara pandangnya, Bun.
"Saya berusaha memaklumi. Seperti saya, suami saya juga perlu belajar melakukan tugas pengasuhan. Maka dari itu saya memberi dia lebih banyak kesempatan untuk mencoba. Saya perbanyak diskusi dengannya dan menyadari kalau masing-masing punya gaya dalam melakukan tugas itu," kata Dina.