Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Dampak bagi Anak Saat Orang Tua Punya Rekan Kerja yang Kasar

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 28 Aug 2018 13:58 WIB

Ketika Ayah atau Bunda bekerja dan punya rekan kerja yang kasar, nyatanya dampak juga bisa dirasakan anak lho, Bun.
Ilustrasi ibu bekerja punya rekan kerja yang kasar/ Foto: Getty Images
Jakarta - Saat di kantor dan punya rekan kerja yang kasar dan nggak sopan pastinya bikin kita nggak nyaman ya, Bun. Selain bikin suasana kerja nggak oke, teman kerja yang kasar nyatanya juga bisa memengaruhi cara kita menjadi orang tua lho. Kok bisa?

Ini berdasarkan penelitian berjudul 'Uncivil Workplace, Uncivil Home: Workplace Incivility and Harmful Parenting Behavior' yang dipresentasikan pada konvensi tahunan American Psychological Association, Bun. Penelitian itu menemukan lingkungan kerja yang tidak bersahabat dapat membuat seseorang jadi orang tua yang lebih buruk setelah pulang kantor. Studi parenting ini meneliti 146 ibu pekerja dan pasangannya.

Peneliti menanyakan bagaimana mereka diperlakukan di tempat kerja dan bagaimana mereka menjadi orang tua di rumah. Hasilnya, Bun, para ibu yang teman kerjanya kasar secara signifikan lebih mungkin menjadi orang tua yang buruk. Buruk di sini orang tua bisa jadi terlalu ketat dan otoriter dan dapat menyakiti anak dalam jangka panjang.

"Temuan ini mengungkapkan beberapa cara yang sebelumnya tidak terdokumentasi bahwa perempuan yang merasa nggak nyaman di tempat kerja, akibatnya bisa dialami oleh anak-anak di rumah," kata peneliti Angela Dionisi, PhD, dari Carleton University dikutip dari Scary Mommy.



Penelitian sebelumnya menemukan lingkungan kerja yang buruk menyebabkan kinerja yang buruk pada pekerjaan, tingkat stres yang tinggi, masalah dengan konsentrasi, dan pengambilan keputusan yang buruk. Namun, efek pada kehidupan rumah tangga dan pengasuhan seorang wanita baru kali ini dilakukan.

Diperlakukan kasar dan nggak sopan oleh teman kerja juga bisa jadi pemicu buruknya perilaku orang tua pada anaknya di rumah. Kata Kathryne Dupre, PhD, dari Carleton University kondisi yang bisa bikin stres dan frustasi ini bisa mengikis rasa kompetensi orang tua. Ibu merasa kurang efektif jadi orang tua hingga dia menerapkan pola asuh otoriter pada sang anak.

"Seperti kita tahu pola asuh otoriter terkait dengan aturan yang harus diikuti tanpa syarat, kurangnya umpan balik, kurangnya pengasuhan, dan hukuman yang keras. Padahal anak yang mendapat pola asuh otoriter bisa menunjukkan perilaku agresif di luar rumah, merasa takut atau terlalu malu di sekitar orang lain, mengalami kesulitan dalam situasi sosial karena kurangnya sosial kompetensi, menderita depresi dan kecemasan, dan berjuang dengan pengendalian diri," papar Kathryn.

Kevin Shafer, PhD, associate sociology professor di Brigham Young University mengatakan, orang tua dengan pola asuh otoriter cenderung mendikte sang anak dan berusaha bikin anak-anaknya menuruti apa yang dimau si orang tua.

"Pada pola asuh otoriter, berteriak supaya anak nurut dengan kita bisa jadi solusi. Tapi di jangka panjang, ada kalanya anak akan memberontak dan kecemasan orang tua justru meroket. Seperti kita tahu juga terlalu keras pada anak juga berpengaruh pada fisik kita. Tensi darah meningkat, amarah meluap dan detak jantung bertambah," kata Kevin.

Bunda pernah punya pengalaman berhadapan dengan rekan kerja yang kasar dan nggak sopan? Apa dampak yang Bunda rasakan dan dialami anak?

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda