HaiBunda

MOM'S LIFE

Tak Kusangka Saat Itu Adalah Waktu Terakhirku dengan Si Kecil

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Selasa, 02 Oct 2018 16:05 WIB
Tak Kusangka Saat Itu Adalah Waktu Terakhirku dengan Si Kecil/Foto: Facebook
North Carolina, AS - Seorang ayah tengah 'patah hati' dan merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Ian Scott Ritch harus merasakan kepahitan karena kehilangan Maddox Ritch, anaknya yang mengidap autis di tengah perjalanan bersamanya.

Maddox yang berusia 6 tahun menghilang di tengah perjalanan saat mereka menuju Taman Danau Rankin Gastonia, North Carolina. Dikutip dari Today Maddox yang mengidap autisme nonverbal atau tak bisa bicara saat itu tengah mengejar seorang pelari tanpa diketahui oleh Ian.

Seorang saksi mata mengatakan sempat melihat Maddox di taman tersebut. Bahkan sang ibu dari saksi mata sempat bertanya ke Maddox yang terihat aktif banget, berlarian dan melompat layaknya anak lain. Siapa sangka itu pertemuan terakhir saksi mata, beberapa hari setelahnya Maddox ditemukan di sungai dalam kondisi tak bernyawa dan sebagian tubuhnya terendam.
Foto: Facebook

Kehilangan anak semata wayang membuat pandangan hidup Ian berubah. Dia lantas mengungkapkan isi hatinya di Facebook.


"Hari ini saya bukan lagi seorang ayah. Saya punya rencana besar dengan putra saya, ingin memancing, bermain bola, berkemah. Saya ingin menjadi pahlawannya, saya ingin ketika Maddox ditanya siapa pahlawannya dan ia menjawab, 'Ayah saya'. Sekarang saya bukan pahlawannya, bahkan saya tak sanggup melindunginya...," tulis Ian.





Ian berharap, kisahnya dapat menjadi peringatan bagi orang tua lain untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.

"Tolong peluk anak kalian dengan erat dan tolong jangan pernah buat kesalahan seperti saya. Lakukan apapun dengan anak-anak kalian karena saya tidak punya kesempatan melakukan apapun dengan jagoan saya," tambah Ian.

Memiliki anak autis atau anak yang berkebutuhan khusus lainnya memang tak mudah, mereka perlu suatu perawatan yang berbeda dari anak normal lainnya. Psikolog Rosdiana Setyaningrum MPsi, MPHEd mengatakan terapi merupakan perawatan standar yang diberikan pada anak berkebutuhan khusus guna mengoptimalkan kemampuannya. Terapinya pun bermacam-macam sesuai kebutuhan si kecil.

"Misalnya terapi untuk sensorik atau wicara itu beda-beda tergantung kebutuhan anaknya," kata wanita yang akrab disapa Diana ini dilansir detikcom.

Diana menambahkan terapi sebaiknya dilakukan sedini mungkin ketika orang tua mengetahui anak memiliki gangguan. Sebab, otak anak memiliki perkembangan yang pesat hingga usia lima tahun. Terapi juga tidak bisa dilakukan tanpa berkelanjutan misalnya berhenti di tengah-tengah terapi. Sebab hal tersebut dapat menurunkan kemampuan sang anak.
(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

4 Kitab yang Diturunkan Allah SWT Beserta Rasul yang Menerimanya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Aulia Anak Bungsu Alyssa Soebandono & Dude Harlino Selalu Ramai Dikomentari Netizen

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Tanda Anak Alami Speech Delay yang Jarang Disadari Orang Tua

Parenting Asri Ediyati

Belajar dari Suami Yura Yunita, Intip Ucapan Manis Donne Maula saat Istri Ulang Tahun

Mom's Life Arina Yulistara

Pernah Capai BB 107 Kg, Ini Cara Diet Oprah Winfrey

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Curhat Ari Lasso Tak Sangka Bisa Sekolahkan Anak ke Luar Negeri

4 Kitab yang Diturunkan Allah SWT Beserta Rasul yang Menerimanya

Belajar dari Suami Yura Yunita, Intip Ucapan Manis Donne Maula saat Istri Ulang Tahun

7 Tanda Anak Alami Speech Delay yang Jarang Disadari Orang Tua

Pernah Capai BB 107 Kg, Ini Cara Diet Oprah Winfrey

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK