Jakarta -
Sebagian besar Bunda pasti pernah
memasak. Bahkan ada yang rutin memasak ya tiap hari. Selama ini, bukan nggak mungkin para ibu menganggap memasak sekadar aktivitas harian yang harus dilakukan untuk memenuhi asupan gizi harian untuk keluarga tercinta.
Eits, tapi jangan salah, Bun. Sejatinya, memasak juga punya makna yang mendalam lho untuk keluarga. Disampaikan Iffan Suryanto, Presiden Direktur PT. Electrolux dengan memasak, Bunda bisa membangun komunikasi yang lebih baik nih dengan keluarga ataupun teman. Bunda bisa memiliki waktu yang berkualitas ketika memasak bersama teman atau keluarga tercinta.
"Kehidupan sekarang umumnya keluarga dan teman duduk di meja yang sama. Tapi, ngobrol sedikit. Malah komunikasi sama orang yang tidak ada di hadapan dia melalui gadget. Kita mau kembalikan itu dengan
memasak," jelas Iffan di sela-sela konferensi pers 'Electrolux Taste Stories' di Electrolux Indonesia building, Petojo, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).
Selain itu, melalui memasak Bunda juga bisa membangun cerita. Bunda bisa menciptakan masakan yang dapat membuat anak-anak mengingat kasih sayang bundanya tercinta. Iffan berpendapat, setiap masakan selalu punya cerita di baliknya.
 Ilustrasi memasak/ Foto: iStock |
"Saya suka tempe balado karena itu mengingatkan kepada ibu saya. Ibu saya suka masakin itu waktu saya kecil karena dia tahu itu makanan kesukaan saya. Tempe balado selalu mengingatkan saya kepada kasih sayang orang tua saya," tutur Iffan.
Jadi, Bun, jangan bosan-bosan ya memasak di rumah. Karena
memasak masakan yang sehat, lezat, dan praktis di rumah bisa membangun cerita dan kenangan bersama keluarga.
Apalagi kalau Bunda sesekali mengajak anak memasak nih. Ada beberapa manfaat yang bisa didapat anak. Dilansir New York Times, KJ Dell'Antonia dan Margaux Laskey, penulis 'The Kids in The Kitchen Series' mengatakan saat diajak orang tua memasak anak bisa lebih mudah mencoba makanan baru, tahu tentang makanan sehat dan bonding antara orang tua dengan anak pastinya tercipta.
"Kemudian, dengan memasak anak bisa mendapat skill baru. Ketika dia bisa melakukan sesuatu walau simpel misalkan memotong bawang merah dan sayur, itu akan jadi prestasi tersendiri buat anak. Bisa dipastikan, mereka bangga dengan apa yang sudah dilakukan sehingga rasa percaya dirinya bertambah," tutur Dell'Antonia.
(rdn/rdn)