Jakarta -
Kebersihan
mulut kadang menjadi hal yang kita lewatkan begitu saja. Padahal, mulut adalah organ yang kerap digunakan sepanjang hari. Karena itu, kita diimbau untuk melakukan deteksi kanker mulut untuk mencegah kematian.
Di dunia, angka kematian yang disebabkan kanker rongga mulut sangat tinggi, bahkan hingga 50 persen. Di Indonesia, jumlah penderita kanker rongga mulut tercatat 5.329 jiwa pada 2012 dan diproyeksikan akan meningkat 21,5 persen pada 2020 mendatang. Duh, seram ya, Bun.
Dikatakan dalam presentasinya, Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, drg Rahmi Amtha, MDS, SpPM, PhD, secara global tercatat 300.373 kasus kanker rongga mulut dan 145.353 orang meninggal akibat kanker rongga mulut pada 2012.
"Kanker mulut adalah pertumbuhan masa jaringan lunak mulut yang tidak dapat dikendalikan atau ganas. Lebih dari separuh kanker rongga mulut di dunia terjadi di wilayah Asia, di mana diperkirakan 168.850 kasus baru terdiagnosa. Dari jumlah tersebut, sekitar 11 persen penderita kanker mulut berasal dari wilayah Asia Tenggara, salah satunya Indonesia," ungkap drg Rahmi dalam acara 'Cegah Kematian Akibat Kanker Rongga Mulut dengan Deteksi Dini Lesi Pra Kanker' di DLab Cocowork, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Dr drg RM Sri Hananto Seno, SpBM(K), MM, mengatakan, diagnosa dini kanker mulut telah menjadi prioritas tujuan kesehatan masyarakat, di mana dibutuhkan profesional kesehatan yang handal. Maka, menurut dia, dokter gigi juga memegang peranan penting, bukan hanya memeriksa masalah gigi tapi penting melakukan deteksi awal kanker mulut.
"Kepada semua dokter gigi, lakukan pemeriksaan rongga mulut secara komperhensif. Baik dari jaringan lunak, maupun jaringan keras gigi," kata Dr Seno.
Nah, karena itu, ada baiknya Bunda juga mengenali apa saja faktor penyebab terjadinya kanker
mulut. Cek halaman selanjutnya ya, Bunda.
(aml/muf)