Jakarta -
Ayo Bunda, berapa jumlah
plastik yang digunakan setiap hari di rumah dan berujung menumpuk di tempat sampah? Kebanyakan Bunda pasti enggak pernah menghitungnya ya.
Melansir
CNN Indonesia, Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 64 juta ton sampah plastik dibuang setiap tahunnya. Wow!
Jumlah yang fantastis ya, Bun. Apalagi, 24 persen dari sampah plastik tersebut enggak dikelola dengan benar. Jadilah sampah plastik itu menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), atau bahkan mencemari lautan.
Nah, berangkat dari kepedulian akan kebersihan lingkungan, para bunda di Desa Sendangsari, Kulon Progo, Yogyakarta, menjalankan program
bank sampah yang diberi nama Dhuawar Sejahtera, sejak Agustus 2016.
"Ide awalnya merupakan inisiatif Bapak Sugiyanto, selaku seksi Pemberdayaan Keluarga di kepengurusan RT 21, untuk memberdayakan ibu-ibu warga setempat," ujar Febriyanti, Direktur Bank Sampah Dhuawar Sejahtera, saat berbincang dengan
HaiBunda, baru-baru ini.
Bunda yang akrab disapa Yanti ini lalu memaparkan, program tersebut dinamai Pengelolaan Sampah Secara Mandiri melalui Bank Sampah Dhuawar Sejahtera. Disebut mandiri, menurutnya, karena pencetus dan pengelolaannya murni inisiatif warga setempat.
Kata Yanti, awalnya enggak mudah, Bun, mengubah tradisi masyarakat yang terbiasa membuang sampah di pekarangan rumah, kebun, pinggir sungai, atau bahkan dibakar sehingga asapnya mencemarkan udara.
Tapi akhirnya, berkat kegigihan pengurus mensosialisasikan kegiatan tersebut dalam pertemuan warga, perlahan mereka mulai tertarik berpartisipasi menabung
sampah di bank sampah.
"Walaupun baru mencapai kisaran 60 persen dari total jumlah Kepala Keluarga (KK) yang ada," ungkap Yanti.
Perempuan 36 tahun ini kemudian menjelaskan proses pengelolaan sampah di Bank Sampah Dhuawar Sejahtera. Simak prosesnya di halaman berikut ya, Bunda.
[Gambas:Video 20detik]
(muf/muf)