Jakarta -
Bulan Ramadan memang hanya sebulan, Bun. Tapi bagi ibu-ibu, hanya dalam waktu sesingkat ini,Â
pengeluaran finansial sering enggak bisa dikontrol.
Menurut Ligwina Hananto,
financial management consultant, ada perubahan perilaku kita saat bulan ramadan yang menyebabkan pola pengeluaran juga berubah. Ada tiga jenis pengeluaran yang berubah di bulan ramadan, yaitu pengeluaran rutin,
lifestyle, dan sosial.
"Pengeluaran rutin adalah pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Saat ramadan, pengeluaran di rumah jadi lebih tinggi karena kita ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga," kata wanita yang akrab disapa Wina ini, dalam 'Talkshow Anti Boncos di Bulan Ramadan' di Co Hive Plaza Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Pada pengeluaran rutin, ibu-ibu justru belanja lebih banyak. Ini karena keinginan untuk menyediakan hidangan yang lebih baik untuk keluarga pada waktu
buka puasa dan sahur.
Sedangkan, pengeluaran
lifestyle adalah jenis pengeluaran baru yang lebih kekinian. Contohnya kebiasaan buka bersama di luar rumah dengan teman-teman.
"Buka bareng ini kita sebut dengan badai buka. Kalau biasanya pulang kerja kita ke rumah, sekarang justru terus-terusan ikut buka bersama di luar rumah," ujar Wina.
Sebaiknya, pengeluaran
lifestyle harus disesuaikan dengan kemampuan. Bila tidak terlalu penting, lebih baik pengeluaran
lifestyle seperti ini ditahan.
Terakhir adalah pengeluaran sosial. Bulan Ramadan biasanya menjadi waktu tepat untuk berbagi dengan sesama. Tujuannya pasti untuk mendapatkan pahala.
"Bagi muslim, pengeluaran sosial ini dirasa penting karena momennya pas. Tapi tetap harus lebih teliti dalam mengatur pengeluarannya," tutur Wina.
Dia menyarankan agar para bunda mulaiÂ
mengatur pengeluaran sebelum Ramadan agar tidak keteteran dengan pengeluaran yang tiba-tiba membengkak. Selain itu, harus jujur dengan diri sendiri. Artinya pilihlah kebutuhan-kebutuhan yang memang bermanfaat bagi
keluarga.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)