moms-life
Sebenarnya Boleh Enggak Sih Menggunakan Pasta Gigi Saat Puasa?
Senin, 27 May 2019 17:00 WIB
Jakarta -
Bau mulut menjadi masalah umum yang dirasakan orang berpuasa. Itu sebabnya, membersihkan mulut sangat dianjurkan setelah sahur. Tapi sayangnya, masih banyak yang malas untuk gosok gigi setelah sahur.
Mereka menunda membersihkan mulut sampai tiba waktunya mandi. Ngomongin hal itu, sebenarnya boleh enggak sih membersihkan gigi menggunakan odol saat puasa?
Pakar kesehatan sejak lama menekankan pentingnya membersihkan gigi dan mulut. Selain menjaga kesehatan gigi, menyikat gigi juga membantu Bunda mencegah kerusakan gigi. Seperti dikatakan David Manton, dokter gigi anak dari Melbourne University.
"Sangat penting menyikat gigi setidaknya dua kali sehari. Dan waktu paling penting untuk membersihkan gigi ialah segera sebelum tidur,"katanya seperti dikutip dari laman Abcnet.
Melansir Islamqa, seorang Muslim harus memastikan bahwa tidak ada yang masuk ke dalam perutnya selama berpuasa. Terkait penggunaan pasta gigi saat puasa, Syekh Ibnu Baaz pernah ditanya tentang hal ini, "Tidak ada yang salah dengan itu selama seseorang berhati-hati untuk menghindari menelannya, seperti yang ditentukan dalam Islam bagi orang yang berpuasa untuk menggunakan siwak. (Fataawa al Shaykh Ibn Baaz, 4/247)
Syekh Muhammad al Saalih ibn memiliki pandangan yang sedikit berbeda terkait hal ini. Menurutnya, meskipun diizinkan tetapi lebih baik tidak menggunakan pasta gigi. Sebab dikhawatirkan memiliki rasa terlalu kuat dan bisa turun ke tenggorokan.
Menjawab keraguan tentang pembasan hal tersebut, sebuah ulasan di NU Online menjelaskan tentang pandangan Imam Nawawi, dalam al-Majmuí, syarah al-Muhadzdzab.
"Jika ada orang yang memakai siwak basah. Kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmuí, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343)."
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa air yang bukan bagian inti dari siwak bisa membatalkan puasa. Apalagi pasta gigi yang sama-sama tidak diperintahkan syariat.
Itu sebabnya, orang yang berpuasa dengan gosok gigi menggunakan pasta gigi, jika tidak ada air atau pasta gigi yang masuk tenggorokan sama sekali, puasanya tidak batal. Namun apabila ada sedikit saja dari air atau pasta yang tertelan walaupun tanpa sengaja, puasanya batal.
Untuk menyiasatinya, cukup gosok gigi dengan kayu siwak (arok) atau dengan sikat gigi tanpa menggunakan pasta gigi. Tetapi jika Bunda ingin membilasnya dengan air, gosok gigi beriringan dengan berkumur sebelum wudhu selama tiga kali, sehingga masing-masing aman.
Selama Ramadhan, Bunda dapat menyikat gigi dua kali sehari yakni pada malam hari dan sesudah sahur. Perawatan gigi penting dilakukan untuk membantu menghilangkan sisa makanan dan plak yang menempel di gigi, Bun. (rap/rap)
Mereka menunda membersihkan mulut sampai tiba waktunya mandi. Ngomongin hal itu, sebenarnya boleh enggak sih membersihkan gigi menggunakan odol saat puasa?
Pakar kesehatan sejak lama menekankan pentingnya membersihkan gigi dan mulut. Selain menjaga kesehatan gigi, menyikat gigi juga membantu Bunda mencegah kerusakan gigi. Seperti dikatakan David Manton, dokter gigi anak dari Melbourne University.
"Sangat penting menyikat gigi setidaknya dua kali sehari. Dan waktu paling penting untuk membersihkan gigi ialah segera sebelum tidur,"katanya seperti dikutip dari laman Abcnet.
![]() |
Melansir Islamqa, seorang Muslim harus memastikan bahwa tidak ada yang masuk ke dalam perutnya selama berpuasa. Terkait penggunaan pasta gigi saat puasa, Syekh Ibnu Baaz pernah ditanya tentang hal ini, "Tidak ada yang salah dengan itu selama seseorang berhati-hati untuk menghindari menelannya, seperti yang ditentukan dalam Islam bagi orang yang berpuasa untuk menggunakan siwak. (Fataawa al Shaykh Ibn Baaz, 4/247)
Syekh Muhammad al Saalih ibn memiliki pandangan yang sedikit berbeda terkait hal ini. Menurutnya, meskipun diizinkan tetapi lebih baik tidak menggunakan pasta gigi. Sebab dikhawatirkan memiliki rasa terlalu kuat dan bisa turun ke tenggorokan.
Menjawab keraguan tentang pembasan hal tersebut, sebuah ulasan di NU Online menjelaskan tentang pandangan Imam Nawawi, dalam al-Majmuí, syarah al-Muhadzdzab.
"Jika ada orang yang memakai siwak basah. Kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmuí, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343)."
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa air yang bukan bagian inti dari siwak bisa membatalkan puasa. Apalagi pasta gigi yang sama-sama tidak diperintahkan syariat.
Itu sebabnya, orang yang berpuasa dengan gosok gigi menggunakan pasta gigi, jika tidak ada air atau pasta gigi yang masuk tenggorokan sama sekali, puasanya tidak batal. Namun apabila ada sedikit saja dari air atau pasta yang tertelan walaupun tanpa sengaja, puasanya batal.
Untuk menyiasatinya, cukup gosok gigi dengan kayu siwak (arok) atau dengan sikat gigi tanpa menggunakan pasta gigi. Tetapi jika Bunda ingin membilasnya dengan air, gosok gigi beriringan dengan berkumur sebelum wudhu selama tiga kali, sehingga masing-masing aman.
Selama Ramadhan, Bunda dapat menyikat gigi dua kali sehari yakni pada malam hari dan sesudah sahur. Perawatan gigi penting dilakukan untuk membantu menghilangkan sisa makanan dan plak yang menempel di gigi, Bun. (rap/rap)