Jakarta -
Setelah melahirkan, beberapa Bunda biasanya akan mengalami masalah kulit, salah satunya
stretch mark. Rupanya, masalah ini bisa diminimalkan lho, Bun.
Dijelaskan dr.Putu Siska Virgayanti, Sp.KK, ketika terjadi perubahan hormon, ada beberapa penyakit yang bisa timbul di kulit saat kehamilan. Namun, hal ini tidak terjadi pada semua orang.
"Macam masalah kulit dalam kehamilan, melasma atau bintik hitam yang biasa terjadi pada wajah, jerawat,
stretch mark, hiperpigmentasi, perubahan rambut dan kuku, varises, eksem," tutur Putu, saat mengisi acara di RSIA Tambak, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Cara mencegah agar masalah kulit ini tidak terjadi atau semakin besar yakni dengan menjaga kebersihan kulit. Kata Putu, seberapa pun malasnya, ibu hamil wajib mandi, minimal dua kali sehari, serta gunakan sabun berpelembap. Ibu hamil pun tidak disarankan mandi dengan sabun antiseptik.
"Dia (sabun antiseptik) menghilangkan semua lapisan lemak, yang sebetulnya pelindung untuk kulit, akhirnya ketika lapisan lemak habis, pada orang dengan tipe kulit kering atau hormonnya lagi enggak seimbang, itu semua gampang masuk tuh, misal digigit nyamuk, gampang merah-merah, dulunya kena debu enggak apa-apa, jadi gatal-gatal," jelasnya.
Selain itu, setiap mandi selalu gunakan pelembap. Jika kulit Bunda tidak sensitif, maka tidak apa-apa pakai pelembap yang dijual di pasaran. Namun, untuk pemilik kulit sensitif, palembapnya pun harus khusus kulit sensitif. Ini bisa membantu agar kulit Bunda mudah kembali. Gunakan tabir surya juga jika keluar rumah ya, Bun.
"Kecuali ibu berjerawat, tabir surya tidak disarankan karena bisa menyebabkan jerawat lebih banyak. Gunakan payung atau topi aja. Karena pigmen ibu hamil sangat aktif, jadi ketika kena matahari cepat menghitam ketimbang yang tidak hamil," jelasnya.
 Ilustrasi masalah kulit saat hamil/ Foto: iStock |
Putu pun menjelaskan soal
stretch mark. Ini merupakan masalah kulit yang sebetulnya tidak bisa hilang sama sekali, atau agak sulit karena sifatnya genetik. Dan itu fisiologis, ketika kulit kita melebar dengan cepat, serat kolagen berubah jadi elastin. Nah, garis-garis
stretch mark itu adalah serat elastin, tujuannya agar kulit enggak robek.
Stretch mark biasanya diawali dengan gatal, jadi kata Putu, hindari menggaruk karena bisa menimbulkan luka. Karena itu faktor genetik, Bunda bisa meminimalkan dengan menggunakan pelembap.
"Gunakan sejak awal, ketika hamil terus aja dipakai. Jadi setiap habis mandi gunakan pelembap, tapi pilih yang bahan dasarnya krim, kalau lotion itu cepat hilang, kalau krim itu nempel lebih lama. Sehingga jaringan kulit lembap dan elastisitasnya baik," jelasnya.
Meski demikian, Putu menerangkan bahwa sampai saat ini belum ada krim perawatan yang bisa menghilangkan
stretch mark. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kamuflase, seperti mengoleskan concealer ke bagian
stretch mark. Atau perawatan dengan teknologi mutakhir, seperti iTED Legato, radiofrekuensi, dan microneedling. Hanya saja, biayanya pun tidak kecil ya, Bun.
Simak pula video soal bahan alami untuk antiseptik ibu hamil ini ya, Bun.
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)