Jakarta -
Kabar tak mengenakkan datang dari pelatih Juventus,
Maurizio Sarri, Bun. Dia dikabarkan mengidap
pneumonia. Diketahui, Sarri adalah salah satu sosok pelatih yang tak bisa jauh dengan tembakau. Rokok sudah seperti bagian utama dalam aktivitas pelatih 60 tahun itu. Bahkan, dia pernah mengaku merokok 60 batang per hari.
"Maurizio Sarri, setelah istirahat selama sepekan, berada di JTC Continassa hari ini. Dia berkoordinasi pekerjaan dengan stafnya. Sayangnya, dia tidak dapat melakukan pelatihan di lapangan karena flu yang terus menerus, yang melanda dirinya selama sepekan lalu," tulis tim pernyataan Juve.
"Pada sore hari, dia menjalani tes lebih lanjut yang memastikan dia menderita pneumonia dan sudah melakukan terapi khusus. Pelatih telah memberi wewenang kepada klub untuk mengomunikasikan keadaan kesehatannya," sambung tim pernyataan itu lebih lanjut dilansir
detikcom.
Bunda perlu tahu, pneumonia merupakan infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Seperti kita tahu, paru-paru terdiri dari kantung-kantung kecil yakni alveoli yang terisi udara saat orang sehat bernapas. Namun, jika orang itu mengidap pneumonia, alveoli dipenuhi nanah dan cairan hingga proses bernapas jadi menyakitkan dan asupan oksigen terbatas.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam situsnya mengatakan penyebab pneumonia adalah infeksi bakteri, jamur, atau virus. Penyebabnya yang paling sering antara lain Streptococcus pneumoniae, yang jadi penyebab paling umum pneumonia bakteri pada anak, Haemophilus influenzae tipe b (Hib) yang jadi penyebab paling umum kedua dari pneumonia bakteri, lalu respiratory syncytial virus yang jadi penyebab virus pneumonia paling umum.
Maurizio Sarria (Foto: Suhaimi Abdullah/Getty Images) |
"Pneumonia bisa menular melalui
virus atau bakteri pada pasien yang terhirup orang lain lalu menginfeksi paru-parunya. Ini juga bisa menyebar lewat udara melalui batuk dan bersin," demikian dituliskan WHO dalam situs resminya.
Dilansir
Mayo Clinic, gejala pneumonia antara lain nyeri dada saat bernapas atau batuk, kebingungan, kelelahan, batuk berdahak, keringat berlebih, demam, menggigil, mual, muntah, diare, suhu tubuh rendah, sesak napas, dan tidak berenergi. Bagi lansia di atas usia 65 tahun, anak di bawah umur 2 tahun, pasien yang mendapat obat yang bisa menekan imun, dan seseorang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu harus segera konsultasi ke dokter.
Faktor risiko pneumonia yakni sedang diopname, merokok, memiliki penyakit kronis, dan memiliki sistem imun yang lemah. Penanganan pneumonia antara lain pemberian antibiotik, obat batuk, dan pereda nyeri. Pada kondisi tertentu, pasien bisa saja dirawat di RS.
"Cegah
pneumonia dengan melakukan vaksinasi baik pada anak maupun orang dewasa, menjaga kebersihan, jauhi rokok, dan jaga imunitas tubuh," demikian disampaikan
Mayo Clinic.Bunda, simak juga manfaat biji selasih untuk atasi flu dan batuk pada anak di video berikut.
(rdn/rap)