Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tips Juliana Moechtar Punya Perut Rata & Bodi Langsing

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Kamis, 03 Oct 2019 06:20 WIB

Pernah memiliki bobot badan sampai 78 kilogram, begini cara Juliana Moechtar kembali ke berat normal.
Tips Juliana Moechtar Punya Perut Rata & Bodi Langsing /Foto: Noel/detikFoto
Jakarta - Meski sudah memiliki dua orang anak, Juliana Moechtar tetap terlihat langsing ya, Bunda. Kira-kira apa rahasianya?

Dihubungi HaiBunda melalui sambungan telepon, Selasa (1/10/2019), istri almarhum Herman Seventeen ini menuturkan saat hamil anak kedua, dia pernah memiliki bobot sampai 78 kilogram. Hal tersebut membuatnya berusaha keras untuk menurunkan berat badan.

"Pas anak kedua itu gede banget 78 kilogram. Itu aku inisiatif enggak mau makan nasi lagi," tuturnya.

Rupanya sejak 2015, wanita berambut panjang ini sudah tidak makan nasi, Bunda. Ia mengganti nasi dengan roti gandum dan memperbanyak konsumsi sayuran rebus. Diakuinya, awal memutuskan untuk berhenti makan nasi memang berat, tapi lama-lama dia pun terbiasa.

"Awal-awal tersiksa, lama-lama ya udah, yang penting makan roti gandum. Sekenyang-kenyangnya makan roti gandum, kan enggak kepikiran nasi lagi," tutur wanita berambut panjang ini.

Tips Juliana Moechtar Punya Perut Rata & Bodi LangsingFoto: instagram @julianamoechtar


Untuk mempertahankan bentuk tubuh, bunda yang akrab disapa Uli ini juga rutin latihan bela diri muay thai. Namun, dulu waktu berat badannya sempat 78 kilogram, dia melakukan berbagai macam olahraga untuk kembali ke berat normal.

"Sekarang rajin muay thai. Pas waktu penurunan berat badan 78 setiap hari olahraga keliling komplek, lari, diet OCD, diet mayo, dan segala macam, turun sedikit-sedikit selama setahun. Tapi karena ASI (menyusui), enggak bisa diet ketat banget," terangnya.

Wanita 30 tahun ini juga ternyata sering menghindari makan malam, lho. Ia percaya, dengan tidak makan malam, tetap bisa mempertahankan berat ideal meski tanpa olahraga. Serta rahasia selanjutnya adalah perbanyak minum air putih.

"Aku pagi jarang sarapan, sarapan jam 10-11 dan itu roti gandum, sore gado-gado, malam kalau bisa aku tahan, aku enggak makan, tidur cepat aja," tuturnya.

"Yang penting minum air putih yang banyak, kalau minum kan kenyang. Minum aku paling banyak empat botol air mineral gede, satu hari," sambungnya.

Bicara soal diet dengan cara menghindari makan nasi, dijelaskan motivator kesehatan dr.Phaidon Toruan, meski sudah mengurangi nasi, namun kalau cara manajemen karbohidratnya salah, berat badan tetap tidak akan turun. Jadi, kita mesti tahu prinsip mengatur karbohidrat.

"Pertama mengetahui jenis karbohidrat sehat, kedua timing (waktu makan), ketiga yakni volume yang cocok buat kita berapa," ujar Phaidon, dikutip dari detikcom.

Phaidon juga menjelaskan, karbohidrat ada dua, yakni kompleks dan sederhana. Nah untuk tubuh sehat dengan model diet apapun, kita harus konsumsi karbohidrat kompleks.

"Nasi harus ada kulitnya, seperti nasi merah dan brown rice. Selain nasi, karbohidrat kompleks juga dapat ditemukan pada biji-bijian, kacang-kacangan, gandum, dan juga sayuran," jelas Phaidon.

Berikutnya, kita mesti tahu kapan waktu terbaik mengonsumsi karbohidrat tersebut. Kata Phaidon, sebaiknya makanlah karbohidrat kompleks yang banyak di pagi hari. Selain itu, sebelum makan nasi merah atau menu lainnya, konsumsi buah terlebih dulu.

Prinsip ketiga adalah volume atau jumlah karbo yang dikonsumsi. Mengenai hal ini, Phaidon bilang tidak ada patokannya karena setiap orang kebutuhannya berbeda.

Simak pula intimate interview dengan Juliana Moechtar ini, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda