Jakarta -
MinumÂ
air putih memang dianjurkan untuk
kesehatan, Bun. Tapi ada batasannya ya.
Kekurangan cairan tentu berbahaya untuk kesehatan, salah satunya gangguan ginjal. Tapi, terlalu banyak minum air putih juga berdampak buruk.
"Minum air putih baik untuk kesehatan kita, tapi jangan berlebihan," kata dr.Boy Abidin, Sp.OG, dalam acara
Dr.Oz Indonesia di
Trans TV.
Boy menyarankan untuk minum air putih sesuai ketentuan. Di sela aktivitas, minum 8 sampai 12 gelas per hari.
"Minum kurang lebih 8 sampai 12 gelas per hari, pagi setelah bangun tidur dan setelah bangun tidur kita tambahkan lagi," ujar Boy.
Kelebihan minum air putih bisa menyebabkan keracunan yang disebut intoksikasi air. Sama seperti kurang minum, intoksikasi air bisa menyebabkan gangguan ginjal.
Fungsi ginjal, kata Boy, untuk mengatur metabolisme, termasuk jumlah cairan dalam tubuh. Kalau kita banyak minum, beban ginjal akan berlebih, dan banyak juga elektrolit terbuang.
"Bukannya segar, tubuh malah jadi lemas," tuturnya.
 Ilustrasi minum air putih/ Foto: Instagram |
Melansir
Medical News Today, minum banyak air bisa meningkatkan jumlah air dalam darah. Air dapat melarutkan elektrolit dalam darah, terutama kandungan sodium.
Ketika kadar sodium turun di bawah 135 mmol/L atau sekitar 2430 mg/L, ini disebut hiponatermia. Sodium membantu menyeimbangkan cairan antara bagian dalam dan luar sel.
"Ketika kadar sodium turun karena terlalu banyak minum air putih, cairan bergeser dari luar ke dalam sel dan menyebabkan pembengkakan," kata ahli nutrisi Arlene Semeco, MS, RD.
Ketika ini terjadi di otak, dapat menyebabkan efek berbahaya, Bun. Pada kondisi tertentu, berpotensi mengancam jiwa. Ketika sel-sel otak membengkak, tekanan di dalam tengkorak meningkat. Tekanan ini menyebabkan gejala keracunan air, seperti sakit kepala, mual, muntah, dan pada kasus yang lebih parah bisa menyebabkan gejala serius, seperti:
- Tekanan darah meningkat
- Kebingungan
- Penglihatan ganda
- Mengantuk
- Sulit bernapas
- Kelemahan dan kram otot
- Tidak mampu mengidentifikasi informasi
sensorik.
Simak penjelasan lengkap Boy di video berikut ya, Bun.
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)