Jakarta -
Kasus Novel Baswedan memang belum usai sampai hari ini, Bunda. Bahkan beberapa waktu lalu, di media sosial sempat viral video yang narasinya mengatakan bahwa kondisi mata kiri Novel Baswedan terlihat baik-baik saja. Tidak seperti pernah tersiram air keras.
Novel kemudian menjelaskan bahwa video tersebut diambil sebelum dirinya melakukan operasi osteo odonto keratoprosthesis (OOKP), "Ini video diambil sekitar bulan April/Juli 2017. Saat itu belum dilakukan operasi OOKP pada mata kiri," kata Novel.
Dijelaskan Novel, dokter yang menanganinya saat itu melakukan upaya pemasangan selaput membran plasenta untuk menumbuhkan jaringan yang mati di kedua matanya. Hanya saja, sampai Agustus rupanya belum ada perkembangan.
"Sedangkan diperkirakan 6 bulan setelah kejadian kedua mata akan tidak bisa lihat sama sekali. Saat itu bila orang lihat mata kiri saya seperti tidak sakit, bahkan tidak merah dan bening, seperti kelereng. Tapi sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang," jelasnya.
Itu sebabnya, dilakukan operasi OOKP pada mata kirinya, yang memang mengalami rusak lebih parah. Nah, tahukah Bunda tentang operasi osteo odonto keratoprosthesis (OOKP)?
 Wow! Operasi Mata Novel Baswedan dengan Teknik Tanam Gigi di Mata /Foto: DW (News) |
Mengutip NCBI, OOKP adalah prosedur bedah kornea artifisial, di mana silinder optik dipasang ke gigi pasien. Kemudian gigi tersebut ditanamkan ke matanya. OOKP dilakukan untuk memberbaiki penglihatan pada kasus kebutaan yang parah, di mana kornea mata sudah tak berfungsi. Tapi retina dan saraf optiknya masih berfungsi.
Dikatakan Christopher Liu, seorang spesialis kornea dan Konsultan Bedah Mata yang berbasis di Sussex Eye Hospital, Brighton, yang pernah melakukan OOKP pada pasiennya, prosedur dimulai dengan mencabut salah satu gigi pasien untuk diubah jadi dudukan untuk lensa optik dengan mengebor sebuah lubang di dalamnya. Kemudian dilakukan penumbuhan jaringan dan pembuluh darah baru selama tiga bulan pada gigi tersebut.
Setelah itu dilakukan operasi memasukkan gigi lengkap dengan lensa yang pas ke bola mata pasien. Menurut Liu untuk melakukan operasi ini haruslah yang sudah terlatih, karena memang prosedurnya cukup rumit.
OOKP sendiri pertama kali dideskripsikan oleh Professor Benedetto Strampelli dari Roma tahun 1963. Selain itu, operasi OOKP hingga saat ini cukup sulit dan butuh keahlian khusus.
"Itu tekniknya sangat spesialistik," kata dr. Zeiras Eka Djamal, SpM, dari Jakarta Eye Center (JEC), seperti dilansir
detikcom.
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/som)