Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Rumah Sederhana Novel Baswedan, Ruang Tamu Jadi Etalase & Tak Ada Foto

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Minggu, 20 Oct 2019 16:05 WIB

Kesederhanaan Novel Baswedan juga dia terapkan dalam kesehariannya. Termasuk dalam urusan rumah.
Novel Baswedan/ Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom
Jakarta - Penyidik KPK Novel Baswedan dikenal sebagai sosok yang sederhana dalam keseharian. Kesederhanaan Novel pun tercermin dari rumahnya, Bun.

Sejak 2011, Novel dan istrinya Rina Emilda atau Emil, serta anak mereka tinggal di Jl. Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Luas rumah dua lantai itu sekitar 105 meter persegi, terdiri dari tiga kamar tidur, ruang tamu, dan satu kamar asisten rumah tangga (ART).

Luas halaman depannya sekitar 3 meter persegi termasuk untuk garasi satu mobil. Rumah Novel terletak tepat di pinggir jalan. Ya, dan hanya itulah rumah Novel, Bunda.

"Rumah kami ya cuma ini satu-satunya. Makanya saya heran dan bingung kalau ada yang pernah bilang rumah Pak Novel ada empat," ujar Emil.

Sebenarnya, keluarga Novel sudah tinggal di kawasan Kelapa Gading sejak lama. Pada 2007, mereka menempati rumah keluarga besar di daerah Kelapa Puan, yang lokasinya enggak jauh dari rumah mereka sekarang.

Kata Emil, dia dan keluarga merasa tak leluasa. Terlebih, jarak rumah dan masjid amat jauh. Makanya, mereka memutuskan pindah rumah ke Jl. Deposito, Bunda. Rumah itu disukai Novel karena dekat banget dengan masjid. Sehingga, memudahkan Novel dan keluarga kalau mau beri arah.

Beberapa orang menyarankan Novel Baswedan pindah ke rumah yang lebih luas atau berbentuk cluster sehingga ada satpam. Tapi, Emil bilang rumahnya yang sekarang juga ada pengamanan berupa portal jalan yang ditutup pada malam hari dan dibuka saat Subuh. Sejak peristiwa mata Novel disiram air keras, rumah Novel selalu dijaga satpam, bergantian.

"Kalau harus pindah rumah rasanya repot sekali karena anak saya ada yang sekolah di Al Azhar depan sana. Jadi, lebih baik bertahan di rumah ini," kata Emil dalam buku Biarlah Malaikat yang Menjaga Saya yang ditulis Zaenuddin MH.

Novel BaswedanNovel Baswedan/ Foto: Ari Saputra
Isi rumah Novel Baswedan

Di rumah itu pula, Emil menjalankan bisnis butik gamis syar'i-nya, Bunda. Dia menjualnya secara online. Di dinding kiri teras depan rumah terpampang papan kecil bertuliskan Emilda Boutuque Syar'i.

Ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan dijadikan sebagai butik pula. Ada beberapa manekin di sudutnya plus gamis berbagai model di lemari kaca. Ada yang dilipat, ada yang digantung. Di pojok ruang tamu, ada gulungan kain. Kemudian, ada lemari kaca berisi Alquran dan beberapa buku agama.

Tak ada foto baik di dinding rumah Novel Baswedan di Kelapa Gading ini, maupun lemari pajangan. Baik foto keluarga, foto Novel Baswedan, atau foto anak mereka. Kata Emil, dulu mereka pernah memajang foto. Tapi, Novel minta semuanya dicopot.

"Alasannya tidak boleh menurut agama," ujarnya. Di rumah Novel juga tak tampak hiasan seperti keramik, jam dinding, atau barang mewah lain.


Dalam keseharian, Emil memasak sendiri makanan untuk keluarganya. Dia dibantu dua ART, satu orang membantu memasak dan satu lagi membantu mengasuh anak bungsu Novel. Anak Novel Baswedan ada empat, Bun. Kemudian, ART juga kadang membantu Emil mengepak gamis yang dikirimkan ke pembeli dari berbagai wilayah di Indonesia.

Bunda, ketahui juga peralatan rumah tangga yang berbahaya buat ibu hamil, di video berikut.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda