Jakarta -
Sebelumnya
HaiBunda telah membahas secara umum kasus Ratu Kripto Ruja Ignatova. Kasus ini disebut-sebut sebagai kasus penipuan cryptocurrency sebuah aset atau uang digital terbesar di dunia. Ruja membawa kabur uang Rp62 triliun dari para investor dunia.
Jika merunut kejadian, semua bermula di tahun 2016 tepatnya bulan Juni. Ruja Ignatova yang dikenal sebagai wanita pengusaha berjalan di sebuah panggung besar di Wembley Arena. Ia berbicara, penampilan dan kalimat yang dilontarkan membius ribuan penonton.
Ruja tampak anggun dan elegan, memakai gaun dan anting-anting berlian ditambah polesan lipstik berwarna merah. Ia berbicara kepada penonton yang tengah bersorak-sorai. Ia dengan bangga mempersembahkan temuannya, OneCoin. Aset digital terbaru yang digadang-gadang akan mengalahkan Bitcoin.
Ruja yakin OneCoin akan menjadi cryptocurrency terbesar 'untuk semua orang bisa melakukan pembayaran di mana saja'. Dengan percaya diri, Ruja mengatakan OneCoin akan menjadi 'pembunuh Bitcoin'.
"Dalam dua tahun, semua orang tidak akan membicarakan Bitcoin lagi!" teriaknya di depan penonton.
Bagi Bunda yang belum tahu, Bitcoin adalah cryptocurrency pertama dan masih terbesar serta paling terkenal. Bitcoin diluncurkan pada 3 Januari 2009. Kenaikan nilainya begitu pesat dari beberapa sen menjadi ratusan dolar per koin pada pertengahan 2016.
Nilainya yang begitu tinggi membuat para investor tertarik untuk membelinya. Jika dirupiahkan sekarang, 1 Bitcoin senilai Rp102,8 juta. Dari beberapa perak jadi jutaan Rupiah dalam kurun 7 tahun saja. Bagaimana bisa orang tidak tertarik bukan?
Dari pemaparan manis Ruja tadi, seluruh dunia baik investor maupun orang umum pun akhirnya menginvestasikan uang tabungannya dalam bentuk OneCoin. Mereka mencoba peruntungan baru, mereka para pembeli ini ingin menjadi bagian dari revolusi baru.
Bahkan, sebuah dokumen yang bocor ke
BBC, ada orang Inggris yang rela mengeluarkan 30 juta euro atau kurang lebih Rp469 miliar untuk OneCoin dalam enam bulan pertama 2016, Rp31 miliar dalam satu minggu dan tingkat investasi bisa meningkat setelah Ruja berbicara di Wembley.
Antara Agustus 2014 dan Maret 2017 lebih dari 4 miliar euro atau kurang lebih Rp62 triliun diinvestasikan di banyak negara. Dari Pakistan ke Brasil, dari Hong Kong ke Norwegia, dari Kanada ke Yaman bahkan Palestina.
Sayangnya, ada sesuatu yang sangat penting dan tidak diketahui oleh investor ini. OneCoin belum memiliki blockchain. Apa itu blockchain? Untuk menjelaskannya, Bunda perlu tahu lebih dahulu cara kerja cryptocurrency. Cara kerjanya sangat sulit, butuh spesialis jika kita benar-benar awam.
Selama ini kita menganggap uang itu berharga karena orang lain juga berpikir itu berharga. Entah itu uang kertas, koin, emas itu hanya berfungsi menjadi alat transaksi ketika semua orang mempercayainya.
Nah, di cryptocurrency, kita percaya bahwa ada sesuatu yang berharga namun bentuknya tidak ada secara fisik, melainkan digital. Tentu, awal diciptakan semuanya enggak percaya karena bisa dimanipulasi. Namun, daya tarik dari Bitcoin ini adalah sistem blockchain, di mana kita akan tahu semua transaksi yang orang lakukan.
Blockchain diibaratkan seperti buku besar. Setiap kali Bitcoin dikirim dari kita ke orang lain, catatan transaksi itu masuk ke buku semua orang. Kerennya, ada beberapa hitungan matematika yang sangat cerdas di balik semua ini. Alhasil, Bitcoin tidak dapat dipalsukan, tidak bisa diretas dan tidak bisa dihabiskan dua kali lipat.
Nah, munculnya OneCoin ini menjadi benda favorit baru bagi investor yang sebelumnya
investasi di Bitcoin. Kejeniusan Ruja rupanya untuk mengambil semua itu dan menjual ide itu kepada massa, yang bisa dibilang awam.
Simak juga cara membuat dompet organizer:
(aci/som)