Jakarta -
Banjir bukan hanya meninggalkan kerugian materi, tapi juga fisik. Dalam hal ini adalah gangguan kesehatan, Bunda.
Mengingat musim hujan dan cuaca ekstrem masih berlangsung hingga dua bulan mendatang, Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) mengimbau masyarakat agar tahu potensi penyakit yang timbul. Selain itu melakukan pencegahan semaksimal mungkin, apalagi dikhawatirkan adanya banjir susulan atau berulang.
"Masyarakat perlu waspada pada penyakit yang timbul pasca banjir," kata Ketua Umum PDEI, dr.Moh. Adib Khumaidi, SpOT, dalam siaran pers baru-baru ini.
"Saat ini tim medis PDEI sedang membangun posko kesehatan di beberapa wilayah, di antaranya Banten, Serang, Jakarta Pusat," sambungnya.
Untuk pencegahan, Bunda perlu tahu dulu potensi penyakit yang bisa menyerang setelah banjir. Berikut daftarnya:
1. Leptospirosis yang disebabkan karena air banjir yang kotor bercampur dengan kotoran tikus dan sampah.
2. Diare dan Demam Tifoid yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis, terutama selama banjir berlangsung banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh.
3. Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, berpotensi muncul akibat tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab setelah banjir.
4. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yang disebabkan oleh udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung.
5. Asam lambung dan migrain, umumnya karena korban banjir tidak mengonsumsi makanan sesuai gizi dan tidak makan tepat waktu. Hal ini umumnya banyak dialami oleh korban banjir usia produktif dan lansia.
6. Flu dan demam yang disebabkan karena korban banjir terpapar air dan udara dingin cukup lama.
7. Infeksi kulit terjadi akibat paparan dengan air banjir yang bercampur dengan kotoran manusia, hewan, sampah, dan lumpur.
Ilustrasi banjir/ Foto: Ari Saputra |
Berikut pencegahan yang bisa Bunda lakukan setelah banjir agar terhindar dari potensi penyakit di atas:
- Menghindarkan anak-anak bermain air banjir agar terhindar dari berbagai jenis penyakit yang mungkin timbul sesudahnya.
- Tidak merendam kaki dalam air banjir kecuali untuk upaya penyelamatan.
- Segera mengganti pakaian basah dengan pakaian kering untuk mencegah hipotermia .
- Melindungi anggota tubuh dengan mengenakan sarung tangan dan sepatu boots apabila harus terjun ke dalam air banjir.
- Mengenakan masker sewaktu membersihkan rumah dari kotoran air banjir serta hindari luka yang dapat berpotensi jadi tempat masuknya kuman.
- Konsumsi makanan dan minuman yang higienis. Banyak minum air putih untuk menjaga asam lambung tetap seimbang, serta tidak mengonsumsi makanan pedas.
- Mengonsumsi makanan yang segar dan perhatikan waktu kedaluwarsa makanan. Jangan lupa untuk mencuci tangan pakai sabun atau antiseptik sebelum makan.
- Siapkan persediaan obat-obat sederhana seperti penurun panas, obat lambung, diare, serta vitamin terutama untuk anak-anak dan balita. Jika ada keluhan kesehatan lebih lanjut, segera berobat ke dokter di puskesmas atau posko kesehatan.
Tujuan dari tindakan ini semua tentunya untuk mencegah agar kita semua terhindar dari penyakit pasca banjir yang sewaktu-waktu bisa mengenai siapa saja terutama anak-anak kita.
Senada dengan PDEI, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam laman resminya menghimbau pentingnya menjaga kebersihan, terutama bagi keluarga yang berada di lokasi pengungsian.
"Maka sangat penting untuk menjaga kebersihan lokasi pengungsian, baik dari sisi pengolahan sampah, pengolahan limbah cair dan BAB serta BAK ditempat yang sudah disediakan," tulis himbauan tersebut.
Selain itu, anak-anak,
balita, dan orang tua perlu mendapat prioritas tempat yang lebih baik dan sehat. Masyarakat juga diimbau sebaiknya segera mengonsumsi makanan yang segar dan bila ada keluhan kesehatan berkepanjangan maka hubungi petugas kesehatan
yang ada.
Simak juga penjelasan waterborne disease di video berikut:
(ank/rdn)