Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tega! Ibu di Kupang Bunuh Balita Cuma Gara-gara Ngompol

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Jumat, 03 Jan 2020 18:02 WIB

Seorang ibu di Kupang, NTT, ditangkap polisi karena diduga membunuh anaknya sendiri. Alasannya sangat diluar dugaan, hanya karena si kecil mengompol.
Ilustrasi kekerasan pada anak/ Foto: iStock
Jakarta - Seorang ibu di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diamankan pihak kepolisian setempat karena diduga membunuh anak kandungnya. Wanita yang diketahui bernama Adriana Lulu Djami itu kesal lantaran anak perempuannya buang air kecil di kasur.

Dikutip dari detikcom, Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manase Jaha mengatakan, Adriana diamankan setelah diketahui hendak menguburkan anaknya di jalur penghijauan Jalan Adi Sucipto Kelurahan Penfui Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

"Pelaku ditangkap oleh anggota POM AU antara lain Serda Helman, Pratu Bayu, dan Prada Kurniawan, saat mereka sedang berpatroli di kawasan itu," kata Hasri kepada Antara, Jumat (3/1/2020).

Hasri kemudian menceritakan kronologis penangkapan Adriana oleh ketiga anggota POM AU tersebut. Awalnya, mereka melihat sebuah kendaraan roda dua diparkir di pinggir jalan.


Berangkat dari kecurigaan, ketiganya lalu memeriksa dan menemukan pelaku sedang berusaha menguburkan sesuatu yang dibungkus dengan kain. Saat diperiksa, yang ada dalam bungkusan itu ternyata jasad seorang anak.

Diketahui, anak tersebut merupakan anak kandung Adriana yang baru berusia dua tahun. Saat itu juga, ketiga anggota POM AU langsung menggiring pelaku ke pos, sebelum melapor pada pihak kepolisian.

Pelaku mengaku menghabisi nyawa buah hatinya hanya karena sang anak mengompol di kasur. Ia pun mengatakan, suaminya mengetahui perbuatan keji tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui juga Adriana dan suaminya menikah siri sejak 2016. Pelaku adalah istri kedua dan tragedi pembunuhan anak tersebut diduga karena masalah ekonomi.

Ilustrasi kekerasan anakIlustrasi kekerasan anak/ Foto: iStock

Seperti Bunda tahu, kasus kekerasan hingga pembunuhan anak oleh ibunya sendiri bukan baru kali ini terjadi. Apapun alasannya, perbuatan tersebut tentu sangat tidak dibenarkan.

Meski tak dimungkiri, seperti diungkapkan dokter anak Alison Escalante M.D., para ibu memang tak terlepas dari stres. Tapi, bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya tanpa mencari solusinya.

Escalante meyakini, tugas berat seorang ibu dalam membesarkan anak-anak, mengasuh secara intensif demi memaksimalkan kebahagiaan, kesuksesan, dan potensi anak-anak hingga dewasa.

"Pikiran itu melelahkan. Dari ketidakmungkinan menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan, hingga tekanan kesepian karena tinggal di rumah untuk merawat anak-anak, para ibu memang tidak bisa 'menang'," tutur Escalante, dikutip dari Psychology Today.

Ia pun menawarkan solusi bagi para ibu untuk menghadapi stres dalam rumah tangga, yakni dengan metode 3S: sigh (menghela napas), see (melihat), dan start (mulai). Jadi, saat merasa stres, Bunda ambil napas dalam-dalam, lalu keluarkan perlahan. Napas yang lambat akan mengaktifkan ketenangan dan terhubung dalam sistem saraf otonom.

"Setelah Anda kembali tenang, alih-alih bereaksi, seharusnya Anda melihat. Lihat anak Anda, lihat situasi, dan lihat pilihan-pilihan yang ada. Mendesah dan lihat penuh perhatian dan hilangkan tekanan," jelas Escalante.

Ia melanjutkan, setelah melihat, Bunda kemudian mendengarkan, mulailah berpikir tentang apa yang seharusnya, atau mencoba sesuatu yang berbeda. Dan yang terpenting, mulailah menerima bahwa Bunda harus melakukannya dengan benar.


Bunda, simak juga cara Mona Ratuliu mengatasi stres lantaran menikah dan punya anak di usia muda, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda