Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Pilu Nenek Urus 3 Anak dan 8 Cucu yang Alami Gangguan Mental

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Jumat, 17 Jan 2020 18:09 WIB

Nenek bernama Jati ini sudah 14 tahun menjanda. Kini dia hidup prihatin dan menanggung kehidupan tiga anak serta delapan cucu yang mengalami masalah mental.
Nenek Jati/ Foto: ACT
Jakarta - Kehidupan Nenek Jati amat Malang, Bun. Di usia 85 tahun, Nenek Hadi, begitu nama aslinya harus menghidupi dan menanggung kehidupan tiga anak dan delapan cucunya yang semuanya hampir memiliki masalah mental.

Sehari-hari, Nenek Jati menyambung hidup sebagai pemulung selama 14 tahun setelah suaminya meninggal dunia. Sayangnya, kini lutut Nenek Jati sakit dan dia tak bisa memulung lagi.


Tak cuma itu, kondisi rumah Nenek Jati juga memprihatinkan. Sebab, sewaktu-waktu rumah Nenek Jati bisa rubuh karena sudah reot.

Saat suaminya masih hidup, Nenek Jati sudah hidup serabutan dengan suaminya. Ditambah penghasilan yang tak menentu. Meski begitu, Nenek Jati tak patah semangat. Dia juga menanam singkong untuk makan keluarga.

Namun, semuanya berubah setelah sang suami meninggal. Nenek Jati lantas jadi pemulung. Hanya satu cucu perempuannya yang duduk di kelas 6 sedangkan cucu lainnya sudah tak sekolah.

Nenek JatiNenek Jati/ Foto: ACT

"Ketiga orang anak nenek jati hanya bisa berada di rumah berdiam diri karena tidak dapat melakukan aktivitas seperti orang normal kebanyakan," tulis Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang menggalang sama buat Nenek Jati.

ACT menambahkan, Nenek Jati bekerja dari Subuh sampai malam. Sehari-hari, dari hasil memulung Nenek Jati tak dapat lebih dari Rp35 ribu.

"Anak Nenek Jati punya rumah di sebelah rumahnya, tapi kondisinya juga memprihatinkan," kata ACT. Ditambahkan pihak ACT bahwa sejak Nenek Jati sakit, mereka hanya mendapat makanan dan bantuan dari tetangganya. 


Kehidupan Nenek Jati bisa menjadi ajang berbagi untuk Bunda dan Si Kecil. Bunda bisa mengajaknya untuk empati dan mulai menyisihkan sepersekian pendapatan atau uang jajan untuk membantu mereka. Dilansir Raising Children, anak bisa diajari berbagi mainan, membantu sesama, dan berbagi. Dengan begini, anak akan terbiasa besosialisasi, rendah hati, berempati, dan peduli.

Nah, sebelum mengajak anak berbagi, ada baiknya Bunda melihat tips cara mengajak anak agar mandiri. Intip videonya di bawah ini ya, Bun:

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda