HaiBunda

MOM'S LIFE

Pasien Suspek Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso Ternyata ISPA

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Sabtu, 25 Jan 2020 19:31 WIB
Pasien Suspek Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso Ternyata ISPA/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan wabah virus corona. Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, kemudian mengisolasi satu pasien yang diduga terkena virus tersebut.

Namun, kabar terbaru yang disampaikan Kementerian Kesehatan RI, pasien suspek atau diduga mengidap virus corona di RSPI Sulianti Saroso ternyata hasil tesnya negatif. Sebaliknya, pasien menunjukkan gejala ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Meski begitu, kondisi pasien mulai membaik dan sudah bisa pulang.


"Kita masih tetap karena kemudian nggak ketemu itu (corona), kita sebut ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). ISPA saja," kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Achmad Yurianto, dikutip dari detikcom.


Yuri menambahkan, tes negatif juga diperoleh pasien suspek virus corona yang diperiksa di Bali. Pasien-pasien tersebut juga sudah membaik dan mungkin bisa pulang.

"Kalau yang di Denpasar juga negatif semua tiga-tiganya, sebenarnya sudah boleh pulang. Sudah boleh pulang tetapi belum pulang," kata Yuri.

Penanganan corona/ Foto: Xiong Qi/Xinhua via AP


Mengenai virus corona, Brandon Brown, seorang ahli epidemiologi di UC Riverside yang telah mempelajari banyak wabah mematikan, mengatakan agar jangan panik, Bunda. Meski demikian, masyarakat dan petugas kesehatan tetap harus waspada.

Di sisi lain, menurut dr.Michael Mina, seorang peneliti epidemiologi di T.H. Harvard, virus corona bisa lebih buruk dari flu biasa. Selain manusia, corona dapat membuat sapi, babi, kucing, ayam, unta, kelelawar, dan hewan lainnya sakit.

Ketika para ahli memeriksa kode genetik organisme, mereka menemukan bahwa virus corona dapat dikatakan baru bagi sains. Itu artinya banyak orang yang belum bisa menumbuhkan kekebalan alami dalam tubuhnya untuk melawan virus yang disebut n-CoV2019.

Untungnya, Mina menambahkan, virus ini tampaknya hanya menyebabkan gejala kecil, seperti demam dan kesulitan bernapas, pada orang yang masih muda dan sehat. Namun, sebagian besar dari 41 kematian yang terkait dengan virus corona sampai saat ini, terjadi pada orang yang setidaknya berusia 50 tahun dengan masalah medis yang mendasarinya atau sistem kekebalan yang melemah.

"Kami belum memiliki bukti yang menunjukkan bahwa ini lebih ganas daripada flu yang terjadi di AS setiap tahun," kata Mina, dikutip dari Los Angeles Times.

Mina pun menegaskan, dengan perawatan medis yang tepat, kebanyakan pasien akan baik-baik saja.

Simak juga manfaat bawang putih untuk meredakan sakit gigi dalam video ini:

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Tingkah Naka Anak Indah Permatasari Selalu Soft Spoken & Lahap Makan

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Kalimat Toksik yang Bikin Anak Ogah Mendengarkan Orang Tua Menurut Psikolog

Parenting Nadhifa Fitrina

10 Ujian Pernikahan 1 Tahun Pertama, Masalah Ekonomi Termasuk?

Mom's Life Arina Yulistara

Cara Merawat Organ Intim Perempuan agar Tetap Bersih dan Sehat Menurut Dokter

Kehamilan Nadhifa Fitrina

Pakar Kesehatan Mental Ungkap 2 Kata Ampuh untuk Hentikan Overthinking

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Kedekatan Pemeran Film Rangga & Cinta, Intip Potret El Putra Sarira Curi Perhatian

5 Kalimat Toksik yang Bikin Anak Ogah Mendengarkan Orang Tua Menurut Psikolog

10 Ujian Pernikahan 1 Tahun Pertama, Masalah Ekonomi Termasuk?

5 Potret Tingkah Naka Anak Indah Permatasari Selalu Soft Spoken & Lahap Makan

Pakar Kesehatan Mental Ungkap 2 Kata Ampuh untuk Hentikan Overthinking

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK