Jakarta -
Batuk adalah salah satu penyakit yang umum dialami anak-anak. Tapi, jangan cepat maklum kalau batuk anak enggak reda-reda, bisa-bisa itu tanda anak mengalami batuk rejan atau pertusis.
Dokter anak Karen Gill mengatakan pertusis atau batuk rejan adalah infeksi pernapasan serius yang disebabkan bakteri
Bordetella pertussis. Penyakit ini bikin napas seseorang pendek dan susah.
"Menurut
CDC, bakteri ini akan berinkubasi dalam waktu lima hingga sepuluh hari. Meskipun gejalanya biasanya enggak lebih dari 3 minggu," kata Gill.
Mengutip
Healthline, gejala yang umum antara lain kondisi seperti gejala flu, hidung berair, dan demam. Dalam dua minggu, biasanya pasien akan mengalami batuk kering yang membuatnya susah bernapas.
Pada anak, kadang mereka menunjukkan suara seperti berteriak tapi kecil. Pada kondisi parah, gejala yang muncul adalah muntah, sumeng, mulut biru, dehidrasi, dan susah napas.
 Ilutstrasi batuk rejan/ Foto: Istock |
"Penanganannya, untuk anak dan bayi biasanya dibutuhkan rawat inap bahkan cairan infus untuk mencegah dehidrasi. Obat lainnya adalah antibiotik. Tidak disarankan memberi anak obat batuk biasa," tambah Gill.
Dilansir Mayo Clinic, pencegahan terbaik batuk rejan adalah dengan pemberian vaksin. Apalagi, vaksin pertusis juga mampu mencegah penyakit difteri dan tetanus. Lalu, apa saja komplikasi batuk rejan bila tak juga diatasi?
"Pada bayi di bawah enam bulan bisa terjadi
pneumonia, kejang, kerusakan otak, dehidrasi, turun berat badan, dan susah napas. Sedangkan, pada orang dewasa komplikasinya adalah hernia perut, tulang rusuk memar atau retak, dan pembuluh darah rusak di kulit atau di bagian putih mata," demikian disampaikan
Mayo Clinic. Â
Cukup mengkhawatirkan ya, Bun. Tapi jika memang sakit
batuk pilek si kecil masih bisa Bunda atasi, ada tips nih video memijat mereka agar tubuh terasa lebih baik.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)