Jakarta -
Bagi pasangan suami istri, seks bisa disebut sebagai nafkah batin. Tak sedikit orang berpikiran bahwa seks yang nikmat itu jika dilakukan spontan dan tak direncanakan. Namun, hal tersebut tentu enggak berlaku bagi tiap pasangan, itu cuma
mitos seks. Menurut Ian Kerner, Ph.D., LMFT, banyak orang berpikir, seks itu dimulai ketika salah satu pasangan selalu ingin memulainya setiap saat.
"Banyak orang berpikir kamu hanya mendambakan pasanganmu dan ingin merobek pakaian mereka setiap saat. Tetapi secara umum, nafsu itu responsif, artinya nafsu itu perlu dihasilkan - nafsu itu tidak terjadi begitu saja," ujar penulis buku
She Comes First: The Thinking Man's Guide to Pleasuring a Woman itu.
"Terkadang, Anda perlu menggerakkan tubuh melalui gerakan dan percaya bahwa pikiran Anda akan mengikuti. Saya pikir pasangan yang meletakkannya di kalender jauh lebih baik daripada pasangan yang tidak menunggu dan bukannya menunggu sesuatu terjadi dan merasa kecewa ketika itu tidak terjadi," sambungnya.
Ya, enggak semua pasangan setuju kalau bercinta itu lebih nikmat jika spontan. Terkadang masing-masing pasangan malah merencanakan supaya seks mereka seru dan menantang.
Kemudian, ada yang bilang bercinta itu harus romantis dan intim setiap saat. Menurut terapis Matt Lundquist, LCSW, direktur dari Tribeca Therapy, bercinta tak melulu romantis.
"Ada mitos bahwa seks harus selalu intim dan lembut, jika tidak Anda salah melakukannya. Saya mencoba menyarankan orang untuk berhubungan dengan seks sebagai permainan," kata Lundquist.
"Ketika kita menggunakan kata 'bermain', kita lebih terbuka pada gagasan bahwa seks bisa konyol, kotor, dan cabul. Seks adalah ruang di mana Anda memiliki izin untuk melakukan kesalahan dan mencari tahu aturan saat Anda dalam proses penemuan bersama. Bersikaplah terbuka terhadap gagasan bahwa ada banyak cara agar seks bisa menyenangkan," paparnya dikutip dari
The Atlanta Journal-Constitution.
Siimak juga video tentang jenis makanan yang sehat untuk penis:
(aci/som)