Jakarta -
Chia seed atau biji chia tampaknya seperti makanan modern, tapi kenyataannya sudah digunakan sejak ratusan tahun lalu, lho Bun. Biji yang berasal dari tanaman Salvia hispanica atau tanaman gurun yang menjadi bagian keluarga mint ini merupakan makanan pokok di Meksiko dan Guatemala.
Tanaman tersebut sudah dibudidayakan sebagai sumber makanan pada 3500 sebelum masehi (SM). Dalam bahasa Maya, chia berarti kekuatan. Parajurit Aztec pada zaman dahulu menggunakan biji tersebut untuk menambah energi dan daya tahan tubuh, terutama selama mereka perang.
Bahkan chia seed sempat dijuluki sebagai
runners food karena para pelari mengonsumsi chia seed sebagai bahan bakar untuk lari jarak jauh. Konon, satu sendok chia seed bisa memberi energi mereka seharian.
Sementara berdasarkan data Departemen Konservasi Sumber Daya Alam Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), banyak suku asli Amerika mengonsumsi chia seed sebagai bagian dari
makanan mereka dan biji tersebut ditanam bersama dengan jagung di sejumlah daerah di Meksiko.
Namun kala itu, chia seed bukan makanan yang dikonsumsi sebagai sarapan atau smoothie. Mereka mencampurkannya sebagai tepung untuk membuat tortila atau mencampurnya dengan air, lalu memasaknya menjadi bubur atau sup.
SuperfoodMenurut catatan USDA, selain sebagai bahan makanan, biji ini juga digunakan sebagai obat untuk berbagai macam penyakit dari demam hingga peradangan. Seiring waktu, biji ini semakin populer dan menjadi salah satu
superfood atau makanan super. Chia seed pun dibuat dalam bentuk pudding, smoothie, roti dan lainnya.
Adapun alasan chia seed disebut sebagai
superfood, dikutip dari
Superlife, ada empat alasan, yaitu:
1. Antioksidan super
Chia seed mengandung banyak phytochemical yang berbeda dengan manfaat masing-masing yang unik, seperti myricetin, quercetin dan kaempferol. Semua kandungan itu memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antikanker.
2. Omega-3 berbasis tanaman
Chia seed punya konsentrasi tinggi asam lemak esensial omega-3 nabati. Asam lemak esensial ini merupakan bagian dari membran sel dan berperan untuk kesehatan jantung, kesehatan dinding sel dan arteri serta lainnya. Sebanyak 60 persen dari minyak dalam chia seed terdiri dari
omega-3. 3. Protein berbasis tanaman
Chia seed adalah 'protein lengkap', yang mengandung sembilan asam amino ensensial, yang sangat langka untuk sumber protein nabati.
4. Serat
Chia seed terdiri dari lebih 30 persen serat. Dari jumlah itu, sekitar 20 persen merupakan serat larut dan 80 persen serat tidak larut. Kedua serat tersebut dibutuhkan untuk menjaga kesehatan pencernaan, jantung dan mengontrol gula darah.
Sementara dikutip dari
Everyday Health, chia seed menjadi begitu populer karena sebagai pembangkit nutrisi, di mana dalam satu sendok makan biji chia mengandung sekitar 69 kalori, 2 gram kalori, 5 gram lemak, 6 gram karbohidrat, 5 gram serat.
Selain itu, juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral, di antaranya 2 miligram (mg) fosfor (11 persen dari nilai harian yang direkomendasikan orang dewasa), 7 mg kalsium, 2 mg potassium, 5 IU vitamin A, 2 mg vitamin C, 1 mg vitamin E.
Dalam
Journal of Food Science and Technology, chia seed merupakan sumber lemak omega-3 yang fantastis dan sumber antioksidan. Karena kandungannya tersebut, seperti dijelaskan sebelumnya bahwa chia seed memiliki banyak manfaat.
Manfaat itu, di antaranya untuk kesehatan jantung, antikanker, antipenuaan, dan membantu sistem penceranaan. Selain itu, bermanfaat bagi orang yang memiliki masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2, hipertensi dan depresi hingga membantu menurunkan berat badan.
Hati-hati mengonsumsiDalam sebuah laporan jurnal Nutrients yang dipublikasikan pada Mei 2019 lalu, para peneliti Polandia meninjau literatur saat ini dan menyimpulkan bahwa chia seed adalah bahan baku yang sangat berharga, yang dapat meningkatkan kesehatan dan digunakan secara luas dalam industri makanan. Meski banyak orang tak akan mengalami masalah saat mengonsumsinya dalam jumlah teratur, namun tak semua orang bisa memakannya dengan aman, ya Bun.
Para ahli memperingatkan bahwa orang-orang dengan kondisi medis tertentu harus berhati-hati mengonsumsinya. Dikutip dari
Soutuh China Morning Post, Profesor di University of Hong Kong's School of Biological Sciences, dr Jimmy Louie Chun-yu mengatakan bahwa orang yang menderita stroke harus berhati-hati mengonsumsi chia seed karena mengandung tinggi asam lemak omega-3, yang bisa mengencerkan darah.
Sementara dilansir dari
Harvard T.H Chan, dalam sebuah laporan yang dipresentasi di American College of Gastroenterology Annual Scientific Meeting pada 2014 lalu diungkapkan bahwa ada seorang pasien yang mengonsumsi chia seed kering dengan segelas air. Kemudian biji tersebut membesar dan menyebabkan penyumbatan.
Nah, karena chia seed bisa membesar setelah menyerap cairan, disarankan untuk mengonsumsi biji yang sudah direndam dalam cairan atau air atau disajikan dengan makanan seperti oatmeal atau yogurt. Jangan memakan chia seed kering. Orang yang mengalami disfagia atau kondisi yang menyebabkan kesulitan menelan (seperti yang terjadi pada pasien tersebut) atau masalah pencernaan lain harus mengonsumsinya dengan hati-hati, ya Bun.
Bunda bisa simak resep smoothie bowl super sehat kaya serat di video ini:
(jue/jue)