Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bunda Kecanduan Makan Junk Food? Begini 7 Tips Mengatasinya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 20 May 2020 05:40 WIB

Junkf ood
Kecanduan Makan Junk Food? Begini 7 Tips Mengatasinya, Bun/Foto: Istimewa
Jakarta -

Banyak orang, dari anak-anak hingga orang tua menyukai junk food. Bahkan, banyak dari mereka yang kecanduan mengosumsinya, ya Bun.

Kombinasi rasa gurih, asin, manis, dan berlemak dalam junk food sangat sulit ditolak. Kecanduan makanan ini bahkan bisa membuat otak bereaksi dengan cara yang sama terhadap kokain dan kecanduan narkoba lainnya.


Duh, padahal makanan ini tak baik lho Bun untuk kesehatan karena minim atau tanpa nilai gizi, tetapi tinggi kalori, garam, dan lemak. Nah, ada beberapa hal sederhana yang dapat Bunda lakukan untuk mengendalikan rasa candu tersebut, dikutip dari HealthLine:

1. Siapkan makanan sehat

Untuk menghindarinya, Bunda bisa merencanakan atau menyiapkan makanan dan camilan. Bunda bisa menempatkan makanan sehat dan camilan dalam wadah sebagai bekal yang bisa dimakan kapan saja. Tindakan ini dapat mengurangi hasrat untuk membeli junk food.

Dengan kata lain, kita akan mengurangi 'reaktivitas isyarat makanan'. Inilah yang dikatakan oleh para peneliti sebagai kerentanan diri yang dipengaruhi oleh aroma makanan, iklan, dan percakapan yang terjadi setiap hari.

2. Makan lemak sehat

Salah satu mitos nutrisi yang paling umum adalah bahwa lemak membuat gemuk sehingga banyak yang menghindarinya. Padahal, tubuh juga membutuhkan lemak, lho Bunda.

Yang perlu dihindari ialah lemak trans dan lemak jenuh. Lemak yang baik dan menyehatkan dapat diperoleh dari alpukat dan kacang. Dan poin plusnya, alpukat dan kacang dapat memberikan rasa kenyang lho Bun, sehingga menekan minat untuk beli junk food.

3. Makanan cukup protein

Protein juga bisa memberi rasa kenyang, bahkan seringkali bisa mengenyangkan dibanding makronutrien lain seperti karbohidrat. Makanan dengan sumber protein sehat, di antaranya ikan, kacang polong, dan sayuran. Nah ketika perut terasa kenyang, maka hanya ada sedikit ruang dan minim keinginan untuk membeli dan makan junk food.

4. Alihkan dengan buah

Buah-buahanBuah-buahan/ Foto: istimewa


Buah memiliki kandungan gula, namun juga banyak mengandung vitamin, antioksidan, dan air. Buah juga mengandung serat, yang memperlambat dan menyeimbangkan efek pada gula darah di tubuh. Setelah menghindari manis dari gula buatan pada junk food, buah akan terasa jauh lebih manis dan lebih memuaskan.

5. Makanan bervariasi dan berwarna

Tambahkan beberapa makanan baru dan berbeda ke dalam daftar makanan yang biasa dikonsumsi. Semakin banyak variasi, maka semakin kecil kemungkinan keinginan mengonsumsi junk food. Misalnya, tambahkan sayuran hijau atau coba jenis ikan baru, seperti tuna.

Sementara makanan berwarna juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan membantu mencegah penyakit. Contohnya, kentang ungu, bit merah, wortel, dan kale.

6. Ubah pola pikir

Sebuah studi pada 2013 menunjukkan bahwa ketika orang dilatih untuk melihat dan menafsirkan salah satu junk food yang paling disukai dalam sisi negatif, maka keinginan untuk memakannya pun berkurang.

Peserta diminta untuk melihat makanan yang disukai dengan seolah-olah mereka sudah merasa sangat kenyang atau mereka diberitahu tentang konsekuensi negatif dari makan makanan (sakit perut, atau kenaikan berat badan). Pikiran adalah sesuatu yang lebih kuat daripada yang diasumsikan. Tidak ada salahnya untuk dicoba ya Bunda.

7. Fokus pada makanan sehat

Sebuah studi di jurnal Nutrisi menunjukkan bahwa fokus pada sisi positif dari makanan sehat lebih efektif daripada berfokus pada kebutuhan untuk menghilangkan junk food. Semakin banyak makanan sehat yang ditambahkan, semakin mudah untuk menyingkirkan yang tidak sehat.

Bunda bisa simak resep salad sayur ala dokter dengan bahan-bahan super sehat di video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda