
moms-life
Pola Makan New Normal, Konsumsi Buah hingga Hindari Karbo di Malam Hari
HaiBunda
Senin, 15 Jun 2020 13:30 WIB

Seperti yang Bunda tahu, pandemi Corona membawa kita semua berada di era new normal. Era yang mengharuskan kita lebih memperhatikan gaya hidup lagi. Apalagi telah dijelaskan gugus tugas bahwa sebagian besar kasus kematian akibat COVID-19 diakibatkan faktor komorbid (penyakit bawaan).
Faktor komorbid, antara lain penyakit diabetes, hipertensi hingga jantung. Lifestyle Educator dan Food Expert Yohanes Sunardi mengatakan bahwa dua hal paling penting yang harus diperhatikan Bunda adalah pola makan dan olahraga.
"Fungsi makanan dan minuman untuk tubuh kita, memastikan fungsi tubuh berjalan, bahan perbaikan tubuh," kata Yohanes Sunardi di acara Health Talk New Lifestyle for the New Normal, belum lama ini.
Yohanes mencontohkan salah satu minuman sehat yang berdampak bagi tubuh, yaitu jus tomat. Jika Bunda minum jus tomat seminggu sekali, maka penglihatan Bunda akan baik. Jika Bunda minum 3 minggu sekali, jus tomat akan membuat lutut Bunda tidak terasa sakit.
Ini artinya penting untuk kita menerapkan pola makan sehat mengonsumsi makanan yang berdampak bagi tubuh. Kata Yohanes, Bunda enggak perlu menghafalkan jenis makanan sehat. Yang penting, ada protein dan jus buah atau buah setiap kali makan.
"Buah yang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas, yaitu yang berwarna merah, kuning, dan oranye," kata Yohanes.
Makan pun harus seimbang, misalnya Bunda makan mi, maka harus ada tambahan lauk untuk sumber protein. "Telur menghambat mi jadi diabetes, setiap lauk yang Anda tambahkan mencegah diabetes," ujarnya.
Untuk sayuran, Yohanes menyarankan untuk makan sayuran hijau. Menurutnya, sayuran berwarna hijau membuat daya tahan tubuh baik.
"Makan sayuran hijau pagi, contoh pecel, bayam, brokoli. Sayuran hijau juga bikin stamina panjang, mencegah dehidrasi, meningkatkan imunitas," ujarnya.
![]() |
Perhatikan juga jam makannya Bunda. Menurut teori, pada ritme sirkadian manusia, di siklus pembuangan (pukul 06.30) kita disarankan makan buah atau sarapan yang ringan. Kemudian pukul 12.00 hingga 20.00 terjadi siklus pencernaan, yaitu waktu yang cocok untuk makan siang dan malam.
Lalu, Bunda disarankan berhenti di proses penyerapan, yaitu pukul 20.00 hingga 04.00. Namun, Yohanes mengatakan, kalau memang Bunda belum makan pada pukul 20.00, boleh saja makan asal enggak ada karbohidrat.
"Kalau belum makan, tiba-tiba harus makan jam 9 malam Anda enggak boleh karbohidrat, itu aman. Yang enggak boleh itu, makan malam tiga kali, jam 6 makan apa, jam 8 makan apa, nanti jam 10 makan apa," jelasnya.
"Semakin di atas jam 8 malam, makan tidak pakai nasi, karena kalau tidur kan enggak pakai energi," sambung Yohanes.
Nah, bicara karbohidrat perhatikan juga jenis karbohidrat yang kita makan, Bunda. Misalnya, mungkin selama ini kita pikir, makan nasi putih gulanya tinggi, sementara nasi merah gulanya rendah. Konsep seperti itu rupanya salah.
Yohanes Sunardi memaparkan bahwa yang benar, nasi putih itu jadi gulanya setelah makan, sementara nasi merah gulanya akan muncul 3-4 jam kemudian.
"Kalau sarapan pakai nasi merah gulanya istimewa, karena 3-4 jam gula dan energi baru terbentuk. Sementara kalau anak-anak pulang sekolah makan nasi merah, empat jam kemudian nanti jadi hipoglikemi, alhasil membuat mereka mual, kram," tuturnya.
Simak juga video soal kondisi restoran di era new normal:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
10 Makanan yang Bikin Tambah Lapar Usai Dikonsumsi, Catat Bun

Mom's Life
Kata Kemenkes soal Kapan Pandemi COVID-19 Berakhir dan Hidup 'Normal' Kembali

Mom's Life
Malaysia Ternyata Heran Corona Turun Drastis di RI, Ini Tanggapan Kemenkes Bun

Mom's Life
Wanita Ini Sukses Diet hingga Turun 20 Kg, Ternyata Ini Rahasianya

Mom's Life
Diet Sehat Usia 20-an, Apa yang Perlu Dimakan dan Dipantang?


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Kamar Tempat Maia Estianty Isolasi Mandiri karena Positif COVID-19
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda