Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Kesalahan Memasak Sayuran, Zat Gizinya Bisa Berkurang Bun

Hilda Irach   |   HaiBunda

Selasa, 19 Jan 2021 08:05 WIB

Fresh organic broccoli in an old metal colander shot on rustic wooden table. This vegetable is considered a healthy salad ingredient. Predominant colors are green and brown. Low key DSRL studio photo taken with Canon EOS 5D Mk II and Canon EF 100mm f/2.8L Macro IS USM
Sayuran/Foto: iStock

Jakarta - Sayuran menjadi bahan makanan yang kerap kali dijadikan menu makan sehari-hari. Ada beragam masakan lezat dari olahan sayuran seperti sop sayur, tumis kangkung, capcay, dan masih banyak lagi.

Selain lezat, sayuran juga merupakan makanan yang menyehatkan. Sayuran mengandung sejumlah nutrisi yang dapat mencukupi kebutuhan harian. Mulai dari serat, vitamin, mineral, karbohidrat, hingga antioksidan. Tak heran, menu sayuran tidak pernah absen di meja makan.

Tak hanya itu, mengonsumsi sayuran juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Dikutip dari WebMD, mengonsumsi sayuran dapat mencegah anemia, risiko penyakit jantung, dan dapat mencegah diabetes.

Namun, di balik proses pembuatan masakan dengan menggunakan sayuran, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan. Meski terlihat sepele, kesalahan dalam memasak sayuran ini justru akan menghilangkan nutrisinya.

Dikutip dari Eat This dan Forkly, berikut ini 5 kesalahan memasak sayuran yang sering kali dilakukan.

1. Tidak mencuci sayuran 

Umumnya, sayuran yang ditanam secara konvensional mengandung peptisida. Seperti pada seledri, bayam, paprika, dan tomat. 

Jika melewatkan mencuci sayuran dan langsung memasaknya, kemungkinan besar Bunda akan menelan residu kimiawi yang berbahaya bagi kesehatan. Ini dapat menyebabkan sakit perut, mual, hingga diare.

Bagian terburuknya adalah bahan kimia ini tidak datang dan pergi begitu saja. Mereka bersembunyi di dalam sel lemak kita sampai kita melakukan diet dan mulai menurunkan berat badan. Menurut peneliti, saat berat badan mulai turun, bahan kimia keluar dari hibernasi dan masuk ke aliran darah, memperlambat pengeluaran energi serta metabolisme.

Oleh sebab itu, jangan pernah melewatkan mencuci sayuran ya, Bunda. Bahkan jika Bunda selalu membeli sayuran yang organik. Lalu sebelum memasaknya, rendamlah sayuran ke dalam panci selama 10-15 menit sebelum memakannya. Kemudian bilas lagi dengan air mengalir untuk memastikannya bersih. 

2. Mengupas kulit sayuran

Banyak orang yang memiliki kebiasaan mengupas kulit sayuran dengan harapan membuatnya lebih bersih. Padahal, kulit yang Bunda buang sebenarnya mengandung paling banyak nutrisi lho.

Kulit sayuran mengandung nutrisi yang bermanfaat. Jumlah nutrisinya bervariasi berdasarkan jenis sayuran. Namun, secara umum, produk yang tidak dikupas mengandung vitamin, mineral, dan senyawa tanaman bermanfaat lainnya dalam jumlah yang lebih tinggi, dibandingkan dengan produk yang dikupas.

Melansir dari Healthline, kulit sayuran juga mengandung lebih banyak serat dan anti-oksidan. Misalnya, hingga 31% dari jumlah total serat dalam sayuran dapat ditemukan di kulitnya. Terlebih lagi, tingkat anti-oksidan dapat mencapai 328 kali lebih tinggi pada kulit dibandingkan pada dagingnya. Oleh karena itu, makan sayuran yang tidak dikupas benar-benar dapat meningkatkan asupan gizi.

3. Memanggang sayuran terlalu lama

Pasti banyak di antara para Bunda yang senang mengonsumsi sayuran yang memiliki rasa sedikit gosong dari hasil panggangan. Padahal, jika Bunda membiarkan sayuran terlalu lama di atas panggangan, dapat membuatnya tampak hangus, dan kehilangan nutrisinya.

Sayuran yang gosong juga menjadi pertanda bahwa sayuran tersebut telah terpapar benzopyrene atau bahan kimia karsinogenik yang ditemukan dalam asap rokok. Bahan kimia tersebut juga dapat memicu penyakit kanker yang berbahaya untuk dikonsumsi lho, Bunda. Sayuran yang terkena panas yang ekstrem juga dapat memecah anti-oksidan dalam sayuran.

Kalau Bunda tetap ingin memanggangnya, masaklah sayuran di grill basket. Cara ini dapat menghilangkan risiko mengonsumsi arang berbahaya, sekaligus mempertahankan kelembapan, vitamin, dan mineralnya.

Untuk kesalahan memasak lainnya, klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda!

Simak juga video cara menyimpan sayuran segar:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Pasangan Kritis Karena Ngeyel Covid-19Foto: Mia Kurnia Sari



Kesalahan Memasak Sayuran

Balanced diet Organic Healthy food Clean eating selection Including Certain Protein Prevents Cancer: fish, meat, fruit, vegetable, cereal, leaf vegetable

Sayuran/Foto: iStock

4. Memakan sayuran mentah-mentah

Wortel segar mentah memang memiliki tekstur renyah dan manis saat dimakan. Tetapi mengunyah sayuran mentah ini bukanlah cara terbaik untuk mendapatkan vitamin harian, Bunda.

Menurut laporan International Food Research Journal, merebus sayuran seperti wortel dan tomat merupakan cara paling baik untuk menjaga nutrisinya. Sebuah studi di Universitas Cornell menemukan bahwa memasak sayuran dapat meningkatkan jumlah likopen, antioksidan, dan penangkal penyakit. Para peneliti percaya bahwa panas melembutkan dinding sel sayuran, sehingga memungkinkan lebih banyak nutrisi dilepaskan dan kemudian diserap oleh tubuh kita.

Bahkan, dalam studi Cornell University, penyerapan likopen naik 35 persen setelah tomat dimasak selama 30 menit pada suhu 88 derajat Celsius. Nah, untuk memperoleh nutrisi yang sempurna dari sayuran tersebut, Bunda bisa merebusnya, kemudian memindahkannya ke dalam piring atau mangkuk yang dicampurkan sedikit minyak zaitun, merica, dan rosemary kering untuk menambah rasanya.

5. Memasak sayuran terlalu matang

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan saat memasak sayuran adalah memasaknya terlalu lama. Dikutip dari Queensland Health, seorang ahli gizi kesehatan masyarakat, Charlotte Morisson, mengatakan bahwa semakin lama suatu makanan dimasak, maka semakin besar hilangnya nutrisi.

"Di sanalah vitamin dan mineral dari sayuran telah hilang selama proses memasak," kata Charrolete.

Masaklah sayuran dengan waktu singkat saja, saat warnanya masih cerah. Selain nutrisinya terjaga, sayuran tersebut juga lebih enak dengan sedikit kerenyahan saat digigit. 


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda