Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Beredar Resep Ramuan Penangkal COVID-19 dari Kemenkes RI, Ini Faktanya Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 09 Feb 2021 22:30 WIB

Shopping on Virus Times at Home, Covid-19, Coronavirus, Stay Home
Beredar Resep Ramuan Penangkal COVID-19 dari Kemenkes RI, Ini Faktanya Bun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Pofuduk Images

Baru-baru ini beredar informasi yang salah tentang resep ramuan penangkal COVID-19. Resep ramuan penangkal COVID-19 itu disebut tercantum dari surat edaran Kemenkes RI. Menurut Satgas COVID-19, surat edaran tersebut bukan resep ramuan penangkal COVID-19.

Isi surat edaran itu melainkan saran Kemenkes dalam memanfaatkan obat tradisional untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa pandemi COVID-19.

Narasi yang beredar di media sosial, Facebeook seperti berikut, Bunda: "Ramuan penangkal covid 19 ala KEMENKES. Semoga bermanfaat"

Narasi tersebut dibagikan oleh akun Facebook Wi*** Bun*** Ni***. Akun tersebut memposting beberapa tangkapan layar sebuah dokumen yang diklaim adalah ramuan penangkal COVID-19 oleh Kemenkes RI.

"Setelah melakukan penelusuran, isi surat edaran tersebut bukanlah ramuan untuk menangkal Covid-19 melainkan tentang pemanfaatan obat tradisional untuk dalam upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan Kesehatan di masa darurat kesehatan hingga bencana nasional COVID-19," tulis Satgas COVID-19.

Menurut Satgas, ada beberapa perbedaan dalam versi file yang beredar di media sosial dengan file asli oleh Kemenkes, yaitu perihal jumlah halaman yang terlampir pada file di media sosial hanya berjumlah 3 lembar sedangkan file asli oleh Kemenkes berisikan 5 lembar.

"Melihat dari penjelasan tersebut, klaim dokumen berisikan ramuan penangkal COVID-19 oleh Kemenkes adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context," tulisnya.

Bijak memilih informasi merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesehatan mental kita selama COVID-19. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Banner Melly Goeslaw Sukses Diet

Cara jaga kesehatan mental selama pandemi, salah satunya bijak pilih informasi

Closeup of thoughtful young Asian woman holding mobile phone and surfing Internet. Attractive student taking selfie at cafe. Communication and work balance concept

Beredar Resep Ramuan Penangkal COVID-19 dari Kemenkes RI, Ini Faktanya Bun/ Foto: iStock

Tak dimungkiri bahwa kesehatan fisik dan mental di era pandemi adalah prioritas. Nah, ada berbagai hal yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga kesehatan mental, di antaranya adalah:

1. Rajin beribadah

Rajin beribadah dapat membantu Bunda menjaga kesehatan mental. Selain itu, cobalah untuk selalu tenang dalam menghadapi setiap masalah, jangan panik.

2. Menjaga hubungan baik

Jagalah selalu hubungan baik Bunda dengan orang-orang terdekat. Di masa pandemi di mana sulit untuk bertemu, manfaatkan teknologi yang ada.

Sempatkan buat sekadar menelepon maupun video call dengan keluarga dan sahabat Bunda. Selain itu, usahakan untuk tetap menjaga hubungan baik pula dengan lingkungan sekitar.

3. Bijak memilih informasi

Saat ini, berbagai informasi terkait virus corona sudah mudah diakses. Sebaiknya Bunda bijak memilah informasi mana yang diperlukan, juga baca berita dari sumber yang terpercaya. Hati-hati pula dengan kemungkinan informasi hoax yang banyak tersebar.

Nah, ketika sudah bijak memilih informasi, tak menutup kemungkinan pula kita bakal dihadapi oleh berbagai informasi yang tak jelas sumbernya bahkan hoax, yang kerap dibagikan di WhatsApp. Bagaimana cara mengatasinya? Baca caranya di halaman berikut ya, Bunda.

Cara menghindari dan cek berita hoax di WhatsApp

Ilustrasi perempuan menggunakan ponsel

Beredar Resep Ramuan Penangkal COVID-19 dari Kemenkes RI, Ini Faktanya Bun/ Foto: iStock

WhatsApp kini menjadi salah satu media sosial yang kerap menyebarkan hoax. Nah, berkaitan dengan ini, pilihannya adalah kita bisa mengontrol diri sendiri bagaimana cara meresponsnya.

Misalnya, ada anggota grup WhatsApp yang menyebarkan hoax. Cukup katakan kita pikir ini adalah hoax. Tapi untuk meyakinkan itu hoax atau tidak, Bunda bisa mengirimkan pesan berisi informasi yang ingin diperiksa ke chatbot Mafindo.

Nomor tujuannya adalah 085921600500. Dari situ, nanti akan diinformasikan apakah benar atau tidaknya berita tersebut.

Nah, kalau spa; apakah si orang tersebut mau menerima pandangan kita atau enggak, itu sudah tidak di bawah kontrol kita lagi, Bun.

Yang terpenting kita sudah memberitahu kalau berita tersebut adalah hoax. Urusan dipercaya atau tidak, lebih baik tidak perlu berpanjang-panjang. Jangan sampai Bunda malah memicu perselisihan di grup WhatsApp.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda