Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Penyebab Sepele Perceraian: Tak Dijemput Suami hingga Disuruh Diam Saat Lahiran

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 23 Feb 2021 17:03 WIB

Suami dan istri
Ilustrasi Drama Pernikahan Berakhir Cerai/ Foto: iStock

Perceraian dapat terjadi karena sebab yang tak terduga. Dari mulai masalah sepele hingga besar, bisa menjadi penyebab pasangan memutuskan berpisah.

Beberapa waktu lalu, beberapa wanita curhat di Facebook dan membagikan pengalaman mereka saat memutuskan bercerai. Beberapa di antaranya menceritakan penyebab perceraian mereka, Bunda.

Dilansir Mirror, salah satu komentar di grup yang memiliki lebih dari 21.200 anggota di Facebook ini sangat menarik perhatian. Di grup ini, banyak pria dan wanita yang menumpahkan perasaan mereka setelah berpisah dari pasangannya.

Salah satu postingan yang ditulis seorang pria lalu menjadi viral. Dalam postingan ini, dia mengaku berpisah dari pasangannya setelah dia tak membantu mantan istrinya membawa kotak berat sambil menaiki tangga.

Unggahan pria ini langsung mendapat respons dari netizen lainnya. Banyak di antara mereka membagikan pengalaman memilukan saat ditinggalkan atau memutuskan meninggalkan pasangannya.

Seorang wanita menuliskan ceritanya yang bercerai karena ulah sang suami. Suami wanita itu menyuruhnya diam saat dia melahirkan anak mereka, Bunda.

Banner tanaman hias

"Ketika dia menyuruh saya diam selama persalinan. Tiba-tiba saya merasa yakin untuk membesarkan bayi ini sendirian karena saya pantas untuk mendapatkan yang lebih baik," tulis wanita tersebut.

"Butuh waktu satu tahun untuk memutuskan berpisah, tapi saya tidak pernah melupakan kejadian itu," sambungnya.

Selain wanita ini, banyak netizen lain mulai terbuka tentang masalah pernikahan mereka. Seorang wanita lain menceritakan pengalaman sang suami selingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Tak tanggung-tanggung, wanita ini ternyata sudah 25 tahun dikhianati suami dan sahabatnya itu. Sang suami bahkan menghamili wanita selingkuhan tersebut.

"Itu adalah hari di mana pernikahan saya berakhir," kata wanita itu.

Baca halaman selanjutnya untuk tahu drama perceraian yang diceritakan beberapa wanita dalam postingan di Facebook ini ya, Bunda.

Simak juga curhat Enno Lerian yang hidup damai dengan mantan suaminya, dalam video Intimate Interview di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


CERAI GARA-GARA TAK DIJEMPUT SUAMI

Suami dan istri

Ilustrasi Drama Pernikahan Berakhir Cerai/ Foto: iStock

Selain sikap pasangan, isu perselingkuhan banyak menjadi penyebab wanita memutuskan bercerai dari suaminya. Namun, tak sedikit yang memutuskan berpisah hanya karena urusan sepele, Bunda.

Seorang wanita memutuskan berpisah dari suaminya hanya karena tidak dijemput dari stasiun. Alasan sang suami lah yang ternyata membuat wanita ini geram.

"Saya tahu (hubungan) itu berakhir ketika dia membiarkan saya berjalan kaki pulang ke rumah selama 30 menit dari stasiun kereta pada pukul 10.30 malam dan tidak datang menjemput (meski berkendara hanya memakan waktu 5 menit) karena tidak mau melakukannya," ujar seorang wanita.

Masalah rumah tangga memang bisa memicu perceraian. Hal ini bisa diperparah jika suami dan istri sulit hidup harmonis selama menikah.

Untuk mempertahankan rumah tangga, suami istri harus saling menghormati dan menghargai. Lalu bagaimana caranya?

Penjelasan lengkap bisa Bunda cek di halaman selanjutnya ya.

PENTINGNYA PERCAYA DAN KOMITMEN DALAM RUMAH TANGGA

Happy young couple having romantic times in bedroom

Ilustrasi menjaga pernikahan/ Foto: iStock

Tips agar pernikahan bahagia dan awet

Kebahagiaan adalah prioritas utama kita untuk hidup ya, Bunda. Sebelum memutuskan bercerai, kita bisa memperbaiki pernikahan dengan berbagai cara.

Dilansir iMom, berikut 3 tips agar pernikahan bahagia dan awet:

1. Komitmen

Komitmen dan percaya satu sama lain. Salah satunya tidak bicara hal-hal buruk atau mudah marah. Mungkin pasangan tidak bermaksud bicara buruk, tapi itu bisa memicu masalah yang serius, Bunda.

2. Buat ekspektasi yang realistis

Tulis lah beberapa harapan dan rencana Bunda dalam menjalani pernikahan. Tidak perlu yang sulit, cukup susun harapan dan rencana yang gampang diwujudkan seperti menghabiskan waktu bersama di hari tertentu.

3. Berpikir positif

Jangan bicara hal negatif dengan pasangan ya, Bunda. Pernikahan yang langgeng itu adalah saat pasangan lebih banyak memberikan dukungan daripada memberi kritik.

Agar pernikahan awet dan langgeng, kuncinya memang membahagiakan pasangan. Saling berkomitmen, memiliki harapan, dan berpikir positif, juga akan menghindarkan pernikahan dari masalah-masalah yang mengancam.


(ank/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda