Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Panduan Menyiram Tanaman Hias yang Benar, Bunda Perlu Tahu

Vauri Audia   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Mar 2021 15:45 WIB

Plant care at home series with Japanese man, woman and child.
Tanaman hias/Foto: Getty Images/visualspace

Menyirami tanaman hias mungkin kedengarannya mudah ya, Bunda. Tapi sebenarnya tak bisa sembarangan, karena tetap ada aturan yang perlu diikuti, seusai dengan jenis tanamannya.

Masih banyak kita jumpai kesalahan dalam cara perawatan dan penyiraman tanaman hias ini. Hal itu bisa jadi karena kurang mengetahui frekuensi dan kapan waktu yang tepat untuk menyiram tanaman hias.

Jika Bunda bingung dan masih belum mengetahui pasti mengenai cara menyiram tanaman hias yang benar, yuk cek selengkapnya di sini, dikutip dari laman Better Homes and Gardens.

Banner 5 Tanaman Hias Indoor Penghilang Debu

1. Pilihan Air

Sebenarnya, kebanyakan air keran memang bagus untuk tanaman hias. Kecuali jika mengandung garam yang dapat mengendap di media tanaman dan mengganggu pertumbuhan tanaman hias.

Sementara air yang mengandung klorin juga aman untuk sebagian besar tanaman hias. Tapi jika punya sistem penyaringan air, ini akan lebih baik untuk tanaman hias Bunda.

Pilihan lainnya adalah menggunakan air hujan yang alami. Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah sebaiknya menyiram dengan air dengan suhu ruangan. Karena lebih baik daripada air panas maupun dingin.

2. Jumlah Air yang Dibutuhkan

Perlu bunda ketahui bahwa tidak semua tanaman hias membutuhkan jumlah air yang sama, lho. Oleh karena itu, cara yang bisa Bunda lakukan dengan mengamati keadaan alam.

Misalnya, tanaman hias philodendron yang berasal dari daerah tropis, di mana di wilayah tersebut memiliki curah hujan yang teratur, berarti tanaman hias itu membutuhkan banyak air agar subur.

Hal yang perlu diingat adalah jika Bunda melihat tanaman hias dengan pertumbuhan yang lebih sedikit dari biasanya, maka langkah yang harus segera dilakukan adalah mengurangi takaran air yang diberikan. Sampai nanti tanaman tersebut mulai tumbuh lebih banyak lagi.

3. Waktu yang Tepat untuk Menyiram Tanaman

Penyiraman di pagi hari dinilai lebih baik daripada di sore. Dengan begitu, percikan air pada daun berpeluang mengering lebih cepat dan menguap sepanjang hari saat suhu cenderung lebih hangat. Semakin lama daun tanaman hias basah, maka semakin tinggi risiko penyakit menyerang.

Bunda pun harus rutin memeriksa tanaman hias setidaknya sekali seminggu, untuk melihat apakah layu dan perlu tambahan air. Untuk mempermudahnya, Bunda dapat memanfaatkan aplikasi, seperti Waterbug atau Happy Plant untuk membantu meningkatkan kapan Bunda harus melakukan penyiraman.

Selain itu, cara terbaik untuk mengetahui apakah tanaman hias Bunda membutuhkan air adalah dengan memasukkan jari sekitar 2,5 cm ke dalam media tanam. Apabila jari terasa kering, maka perlu disiram. Sementara itu, jika mendeteksi adanya kelembapan, maka Bunda perlu memeriksanya kembali dalam satu atau dua hari.

Untuk melihat cara lainnya, klik baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga video tanaman hias aglaonema:

[Gambas:Video Haibunda]




PANDUAN MENYIRAM TANAMAN HIAS

Plant care at home series with Japanese man, woman and child.

Tanaman hias/Foto: Getty Images/visualspace

4. Cara Mengenali Tanaman yang Kelebihan Air

Kelembapan yang tinggi mendorong tumbuhnya jamur dan bakteri di dalam tanah, yang bisa menimbulkan bau tak sedap serta pembusukan pada akar. Oleh karena itu, Bunda harus mengetahui pasti apakah tanaman hias Bunda kelebihan air atau tidak.

Caranya antara lain:

Tanaman hias Bunda tidak mengalami pertumbuhan dan daunnya berwarna kuning berguguran. Selain itu, Bunda dapat menggunakan trik lain dengan memerhatikan struktur tanah pada tanaman hias. Apabila tanahnya kering, maka Bunda perlu memberi lebih banyak air lagi. Sebaliknya, jika tanah terasa lembap, mungkin Bunda tak perlu terlalu repot untuk segera menyiraminya lagi.

Kemudian, jika Bunda merasa menyiram berlebihan, tak perlu khawatir. Hal yang perlu dilakukan adalah membiarkan tanah sedikit mengering. Kemudian barulah Bunda dapat menyiraminya kembali. Jika langkah tersebut tidak cukup membantu, maka Bunda dapat mencoba repotting dengan tanah yang baru setelah memotong akar yang telah mati.


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda