Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Tips Menghadapi Ghosting Supaya Cepat Move On

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 10 Mar 2021 13:32 WIB

Girlfriend checking her phone while her boyfriend is running late
Ilustrasi ghosting/Foto: Getty Images/iStockphoto/nicoletaionescu

Belakangan ini kata ghosting tengah menjadi perbincangan netizen. Ghosting mendadak viral setelah kisah berakhirnya percintaan Kaesang dengan Felicia Tissue menyeruak ke permukaan.

Tak bisa dipungkiri, ghosting memang kerap terjadi dalam kehidupan percintaan. Lalu apa sih sebenarnya makna ghosting itu sendiri?

Melansir laman Healthline, ghosting bisa dibilang menghilang secara tiba-tiba dari kehidupan seseorang tanpa kabar. Tak ada pesan, telepon, email, dan bentuk komunikasi lainnya.

Menurut studi tahun 2018, sekitar 25 persen orang pernah menjadi korban ghosting dalam hidupnya. Fenomena ini memang lebih kompleks daripada yang Bunda pikirkan, lho. Namun ada beberapa alasan logis mengapa seseorang melakukan ghosting.

Beberapa orang melakukan ghosting karena rasa takut. Mereka takut dalam membangun hubungan dengan orang baru, atau takut melihat reaksi pasangan ketika diajak putus.

Selain itu, ada juga yang merasa jika dirinya harus menghindari konflik nih, Bunda. Manusia secara naluriah adalah makhluk sosial. Memutus hubungan dalam bentuk apa pun, baik atau buruk, bisa berefek pada kualitas hidup.

Akhirnya, pelaku ghosting justru akan merasa lebih nyaman jika tak lagi bertemu dengan seseorang yang memang ingin ia tinggalkan, daripada menghadapi kemungkinan konflik yang akan muncul saat minta putus.

Lalu harus bagaimana jika misalnya Bunda di-ghosting? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisa segera kembali menjalani hidup atau move on nih, Bunda. Dilansir laman Your Tango, berikut ini tips menghadapi ghosting.

1. Hargai perasaanmu

Saat merasakan ghosting, bingung adalah situasi yang wajar terjadi, Bunda. Kuncinya, fokuslah pada diri sendiri ketika teman kencan atau pasangan tidak lagi muncul, bahkan bila ini terjadi tanpa ada alasan yang logis.

Meski demikian, membahas hal-hal kecil secara detail masih boleh dilakukan. Seperti mengonfirmasi apakah rencana yang sudah dibuat berdua akan tetap terlaksana, apakah Bunda seharusnya bisa berkomunikasi dengan lebih baik, dan lain sebagainya. Ingatlah bahwa sehebat apa pun seseorang, tak ada yang sempurna, Bunda.

2. Terima situasi apa adanya

Pengalaman hidup adalah guru terbaik. Beberapa pelajaran hidup bahkan lebih menyakitkan dari yang lainnya.

Jika Bunda menjadi korban ghosting, ingatlah bahwa lebih baik Bunda mengetahui sifat pasangan sekarang daripada nanti ketika hubungan sudah masuk ke jenjang yang lebih serius. Tetap bersyukur sedikit banyak dapat membantu perasaan Bunda jadi lebih baik.

3. Kirim pesan teks terakhir

Bunda dapat mengirim pesan seperti: "Hai, aku ingin membicarakan tentang apa yang sebenarnya terjadi."

Lalu lihat apa yang akan terjadi. Bunda tak perlu terus-terusan menanti balasan atau telepon dengan khawatir sampai merasa marah dan frustrasi. Beri batasan waktu, sampai kapan seharusnya pesan Bunda dibalas.

Jika sudah melewati tanggal yang ditentukan dan belum juga ada balasan, sudah saatnya Bunda melupakan orang tersebut. Hargai waktu Bunda, lebih dimanfaatkan untuk hal bermanfaat lainnya daripada terus menunggu sesuatu yang tak pasti.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tips menghadapi ghosting yang lainnya ya, Bunda.

Simak juga video tips dr. Reisa supaya enggak kejebak hoax berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




TIPS MENGHADAPI GHOSTING

Reading message. Beautiful fashionable woman feeling stressed reading message from her man

Ilustrasi ghosting/Foto: Getty Images/iStockphoto/Zinkevych

4. Jangan marah-marah di media sosial

Butuh banyak waktu dan energi untuk menata rambut, memilih baju, dan merias wajah. Karena itu, penting untuk menghormati diri sendiri yang cantik dan tidak menyia-nyiakannya dengan kemarahan buat sang mantan. Jangan beritahu pada dunia apa yang telah terjadi.

Satu hal yang perlu diingat, meskipun Bunda menghapus sebuah postingan, jejak digital itu ada di internet selamanya dan sulit untuk dihapus. Alih-alih posting kemarahan, lebih baik menelpon atau mengirim pesan teks pada seseorang yang dipercaya untuk melampiaskannya.

5. Jangan tanya apa yang terjadi

Sebagian orang yang melakukan ghosting memiliki rasa bersalah dan akan mencoba kembali menghubungi Bunda. Saat ini terjadi, mereka akan memberikan penjelasan dan seberapa besar rasa bersalah yang dirasakan.

Bunda dan dia sudah tahu apa yang terjadi. Bunda sudah meninggalkan pesan yang mengatakan jika ingin membicarakan hal ini. Bunda sudah menjalani bagian yang seharusnya. Saat ia membicarakannya, jangan tanya lagi alasannya dan dengarkan saja.

6. Alihkan pikiran

Daripada membuat diri menjadi frustrasi karena bingung dengan semua kemungkinan yang ada saat di-ghosting, mengalihkan perhatian dan pikiran adalah hal yang penting dilakukan, Bunda.

Evaluasi apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang Bunda inginkan dalam sebuah hubungan. Tentunya, pastikan juga apa yang menjadi prioritas bagi Bunda.

7. Relakan

Jangan merasa sedih terus saat di-ghosting, Bunda. Ingatlah, mungkin Bunda sudah menghindari peluru yang mematikan dalam kehidupan. Relakan dia yang telah meninggalkan Bunda.

Ketika Bunda sudah merelakan, patah hati dan trauma akan lebih mudah hilang. Mungkin butuh waktu lama, tapi perilaku yang baik akan mengarah ke pemulihan hati.


(mua/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda