Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Repotting Tanaman Hias Adenium, Termasuk Pengendalian Hama

Vauri Audia   |   HaiBunda

Selasa, 16 Mar 2021 12:08 WIB

Pink bignonia desert rose flower in the garden or Mock Azalea Impala lily flowers / Adenium kamboja
Tanaman hias adenium/Foto: Getty Images/iStockphoto/panida wijitpanya

Tanaman hias adenium memiliki bunga berwarna merah muda yang sangat cantik. Ciri khas bunga ini terletak pada bonggolnya yang menyerupai umbi, sehingga terlihat seperti tanaman hias bonsai.

Adenium atau kamboja Jepang ini cocok buat di koleksi karena perawatannya cukup mudah. Bunda tak akan menyesal bila meletakkan tanaman hias ini halaman rumah atau sudut ruangan.

Perawatan rutin dengan menggunakan metode yang tepat akan menciptakan tanaman hias adenium tumbuh sehat dengan bunga bermekaran. Namun, bagaimana jika tanaman hias adenium sudah tumbuh berkembang, sehingga tempatnya sudah tidak muat lagi untuk menunjang pertumbuhannya?

Banner daun calathea

Solusinya, Bunda perlu memindahkan adenium ke dalam pot yang berukuran lebih besar. Istilah ini dikenal dengan sebutan repotting. Nah, repotting juga dilakukan apabila media tanam dalam kondisi sudah jenuh atau unsur haranya sudah jauh berkurang.

Repotting tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Jika asal-asalan akan mempengaruhi pertumbuhan batang bonggol adenium. Sehingga, Bunda perlu memperhatikan langkah yang benar dalam repotting adenium. Beriku ini langkah-langkah repotting tanaman hias adenium, dikutip dari buku Pintar Tanaman Hias.

Tahap-tahap Repotting

1. Keluarkan adenium dari dalam pot lama. Caranya tanaman hias bisa disiram, kemudian ketuk-ketuk dinding pot dengan arah melingkar. Setelah itu, balik pot sambil menahan tanaman, lalu keluarkan tanaman secara berhati-hati, jangan sampai rusak, misalnya akarnya terputus.

2. Bersihkan sisa-sisa tanah yang menempel di akar dengan cara disiram atau disemprot.

3. Potong akar-akar tua dan akar yang kondisinya jelek, kemudian sisakan 2-3 cm dari pangkal akar. Sebaiknya, Bunda juga perlu menggunakan gunting yang tajam untuk memotong akar agar hasilnya baik.

4. Setelah itu, rendam bagian akar yang dipotong sekitar 15 menit dan biarkan bonggol tanaman dalam larutan pestisida, seperti Agrimex, Monsote, atau Dagonil. Hal ini dilakukan untuk menghindari serangan jamur.

5. Kemudian, persiapkan media tanam baru. Media tanam yang dapat Bunda gunakan antara lain campuran pasir malang, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1 atau bisa memilih campuran pasir malang, cocopeat, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Sebelum memasukkan media tanam, sebaiknya dasar pot diberi arang kayu kira-kira ¼ tinggi pot agar air dapat mengalir lancar. Lalu, barulah media tanam bisa dimasukkan dengan ketinggian setengah dari tinggi pot.

6. Masukkan adenium ke dalam pot baru yang telah Bunda siapkan. Lalu, tutup dengan media tanam yang masih tersisa hingga setinggi leher pot, kemudian siram dengan air bersih.

7. Bunda bisa meletakkan tanaman di tempat teduh dan terlindung dari air hujan.

8. Terakhir, Bunda tak perlu heran jika melihat adenium yang baru saja di-repotting akan mengalami perubahan bentuk, karena biasanya adenium memang rentan terhadap perubahan cuaca. Namun, setelah dua minggu repotting, adenium bisa Bunda letakkan di tempat terbuka atau panas.

Jika repotting sudah berhasil tentunya perawatan tanaman hias bunga adenium seperti penyiraman dan pengendalian hama tetap harus dilakukan. Lalu seperti apa pengendalian hama adenium? Klik halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga video jenis tanaman hias anthurium:

[Gambas:Video Haibunda]




PENGENDALIAN HAMA TANAMAN HIAS ADENIUM

Beautiful Pink Adenium flower,pink flower in the garden

Tanaman hias adenium/Foto: iStock

Beberapa penyakit dan hama dapat menghancurkan tanaman hias adenium, di antaranya kutu kuning, tungau merah, thrips, fungus gnat, kutu putih, cacing, dan semut. Begini cara pengendaliannya, Bunda.

1. Aphid (Kutu Kuning)

Kehadiran aphid (kutu kuning) dapat menyebabkan daun menjadi keriting, hitam, dan mengering. Aphid sering bersembunyi di pucuk tanaman, bagian bawah daun, dan di tangkai bunga.

Hama ini hidup berkelompok dan menyerang tanaman hias adenium dengan cara memakan dan menghisap cairan sel daun muda. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan pestisida Demiter pada bagian yang terserang dan cukup dilakukan seminggu sekali selama tiga minggu.

2. Red Spider (Tungau Merah)

Keberadaan red spider sering menyerang daun adenium, sehingga daun menjadi kusam, kering, rontok dan mengerut. Pengendalian red spider dapat Bunda lakukan dengan menyemprotkan pestisida campuran antara Curacron, Kelthane, atau Omite sesuai dosis anjuran kemasan.

Selain itu, pencegahan bisa Bunda lakukan sebelum hama menyerang tanaman hias ini dengan cara memperbaiki sirkulasi udara di sekitarnya atau dengan menyemprotkan pestisida yang berbeda secara bergantian sebulan sekali.

3. Thrips (Kutu Hitam)

Keberadaan thrips menyerang bunga-bunga yang belum mekar (kuncup), sehingga menyebabkan bunga gagal mekar dan mengering. Solusi pengendalian thrips dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Agrimex, Demiter, Pegasus, dan Confidor ke bagian yang diserang.

4. Fungus Gnat (Lalat Hitam)

Sama seperti thrips, kehadiran fungus gnat menyerang bunga adenium yang belum mekar juga, Bunda. Serangannya menimbulkan bintik-bintik hitam di bagian yang terserang, sehingga menyebabkan kuncup bunga membusuk.

Bahkan, larva fungus gnat bisa merusak akar dan batang adenium. Solusinya, bisa Bunda lakukan dengan menyemprotkan pestisida Benlate atau Dithane sesuai dosis anjuran kemasan.

5. Mealy Bug (Kutu Putih)

Ketika menyebar, hama ini mirip tepung putih dan lapisan lilin seperti kapas pada tubuhnya. Mealy bug dapat ditemukan di ketiak daun, pucuk daun muda, dan batang tanaman. Serangannya dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal.

Hal ini disebabkan, karena mealy bug mengisap cairan tanaman pada daun, batang, dan akar tanaman. Serangan ringan dapat ditanggulangi dengan memotong dan membakar bagian yang terserang. Sementara itu, serangan yang hebat dapat dikendalikan dengan menyemprotkan pestisida seperti Dimacide, Pegasus, Diazionin, atau Dursban.

6. Cacing

Keberadaan cacing dapat merusak akar tanaman, sehingga sulit menyerap unsur hara. Jika selama ini Bunda terbiasa menggunakan pupuk kandang untuk media tanam pada tanaman hias adenium, maka mulai saat ini, pastikan pupuk yang digunakan sudah disterilkan terlebih dahulu.

Pengendalian hama ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan Furadan atau Nematisida Dazomet 98 persen sesuai dosis anjuran kemasan.

7. Semut

Keberadaan semut yang sering muncul di bawah pot atau di dalam media tanam dapat merusak akar dan tunas tanaman hias adenium. Oleh karena itu, pengendaliannya dapat dilakukan dengan merendam pot di dalam air atau menyiramnya dengan obat anti-semut.


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda