Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Kesalahan Merawat Tanaman Hias Adenium, Hindari Bun

Vauri Audia   |   HaiBunda

Senin, 29 Mar 2021 17:03 WIB

Pink bignonia desert rose flower in the garden or Mock Azalea Impala lily flowers / Adenium kamboja
Tanaman hias adenium/ Foto: Getty Images/iStockphoto/panida wijitpanya

Jakarta – Tanaman hias adenium berasal dari Benua Afrika serta Asia bagian barat. Oleh karena itu, tanaman hias ini termasuk ke dalam jenis famili Apocynaceae yang mampu hidup di lingkungan kering. Sehingga, dalam kondisi lingkungan apapun, tanaman hias ini tetap akan senantiasa memancarkan keindahannya bagi pencinta tanaman hias.

Adenium akan semakin memesona ketika bunganya bermekaran, Bunda. Perawatan yang dilakukan rutin dengan menggunakan metode yang tepat akan menciptakan tanaman hias tumbuh dengan kondisi yang sehat dengan bercirikan daun yang tumbuh normal dan batang yang tampak kokoh.

Tentunya, Bunda tidak boleh sembarangan juga dalam merawat tanaman hias Adenium. Sebab, perawatan yang salah akan menimbulkan kerusakan hingga pembusukan pada adenium.

Dikutip dari buku Problem Tanaman Hias Populer & Solusinya, setidaknya ada lima kesalahan dalam perawatan tanaman hias adenium yang harus Bunda hindari.

Banner Pria Palestina Nikahi MUA Malang

1. Menggunakan Media Tanam yang Kurang Porous

Bila Bunda menggunakan media tanam yang kurang porous atau terlalu padat, hal ini sebenarnya dapat menyebabkan akar terendam air. Sehingga tanaman hias sulit bernapas dan memicu risiko serangan penyakit. Kepadatan media tanam di dalam pot dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

-Terlalu banyak tersiram air hujan sehingga menjadi padat. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara menambahkan styrofoam di dasar pot.

-Menggunakan pasir kali halus sebagai campuran media tanam, Hal ini mengakibatkan adanya endapan di lapisan bawah media tanam, sehingga menyebabkan air sulit keluar dari dalam pot. Solusinya, bisa diatasi dengan mengganti pasir kali dengan pasir malang atau sekam mentah.

-Akar yang membesar dapat mengakibatkan kepadatan media tanam di dalam pot juga meningkat. Solusinya, Bunda bisa lakukan repotting, dan pindahkan tanaman ke pot yang lebih besar.

2. Memberikan Pupuk Kimia Secara Berlebihan

Memberikan pupuk kimia secara berlebihan, dapat menyebabkan tanaman hias mati, Bunda. Untuk mengetahui ciri tanaman hias yang terlalu banyak diberi pupuk kimia dapat dikenali, di antaranya daunnya yang keriput dan kering, kemudian rontok.

Perlu disadari bahwa kerusakan yang ditimbulkan akibat pemberian pupuk kimia yang berlebihan muncul sangat cepat, sekitar 2-3 hari. Untuk mengatasinya, bisa dengan menyiram tanaman hias adenium menggunakan air dalam jumlah banyak agar pupuk kimia yang ada di media tanam larut terbawa air.

Untuk penjelasan lainnya, klik halaman berikut ya, Bunda!

Simak juga tanaman hias aglaonema yang unik, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


KESALAHAN MERAWAT TANAMAN HIAS ADENIUM

Photo showing a Desert Rose (Adenium obesum) plant that has been made over as a bonsai tree. This species is also known under the common names of Sabi star, kudu, mock azalea and impala lily.

Tanaman hias adenium/ Foto: Getty Images/iStockphoto/mtreasure

3. Memberikan Pupuk Cair Pada tanaman yang Kering

Memberikan pupuk cair ketika tanaman sedang 'kehausan' atau pada saat cuaca panas sebaiknya dihindari. Bila Bunda melakukan ini, maka akan menyebabkan daun atau batang tanaman hias adenium menjadi terbakar.

4. Memberikan Pupuk Kimia Pada Kecambah Berumur 1 Bulan

Memberikan pupuk kimia pada kecambah atau bibit adenium yang berumur kurang dari satu bulan juga perlu dihindari. Jika dilakukan, maka akan berakibat fatal terhadap tanaman hias adenium.

Hal tersebut bisa mengakibatkan kecambah atau bibit adenium menjadi terbakar, daunnya menguncup, kering, bahkan mati.

5. Tidak Melepaskan Plastik Pengikat Grafting

Jika tidak melepaskan plastik pengikat grafting dalam waktu lama, akibatnya batang atau cabang 'tercekik' dan distribusi nutrisi pada tanaman hias adneium menjadi terganggu, Bunda.

Bekas ikatan plastik juga memunculkan bentuk leher di batang atau cabang tanaman hias, sehingga tampilan tersebut mengurangi keindahan adenium. Selain itu, pertumbuhan daun dan ranting di bagian atas ikatan menjadi tidak seimbang.


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda