Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Mengatur Uang Bulanan Jika Gaji Suami Rp8 Juta

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Kamis, 25 Mar 2021 12:51 WIB

Ilustrasi keuangan keluarga
Ilustrasi keuangan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ivan-balvan

Apa Bunda saat ini hanya bergantung pada penghasilan suami? Jika iya, mungkin sering bingung karena dengan gaji suami sekitar Rp8 juta masih terasa kurang.

Sebenarnya, gaji berapa pun jika tidak memiliki rencana keuangan akan terus merasa kurang, Bunda. Oleh sebab itu, pentingnya sadar melakukan perencanaan keuangan sejak dini bahkan seharusnya sebelum menikah.

Bagaimana mengatur uang bulanan saat baru gajian dengan penghasilan suami sekitar Rp8 juta? Mengutip dari ZAP Finance milik perencana keuangan terkenal Prita Hapsari Ghozie, simak cara mengatur uang bulanan dengan perkiraan gaji suami Rp8 juta. 

Banner Tanaman Hias untuk Bisnis Rumahan

1. Buat 3 Pos Keuangan

Berdasarkan buku ‘Make It Happen!’ yang ditulis oleh Prita Ghozie, langkah pertama yang perlu dilakukan dalam merencanakan keuangan dengan membaginya menjadi tiga pos. Apa saja pos keuangan yang dimaksud?

Pos keuangan di sini meliputi living, saving, dan playing. Ketiga pos keuangan itu nantinya akan membawahi kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan sesuai kebutuhan masing-masing.

Dalam Instagram ZAP Finance selalu disebutkan skema pembagian alokasi gaji untuk ketiga pos tersebut. Idealnya alokasi gaji untuk living 50%, saving 30%, dan playing 20%.

2. Pos Living

Apa saja yang masuk ke dalam pos living? Pos living bisa diartikan sebagai kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk cicilan, belanja bulanan, serta biaya makan selama satu bulan. 

Bunda bisa mengatur pengeluaran zakat, makan, biaya rumah tangga, biaya utilitas (listrik, telepon, hingga pulsa), sekolah anak, bahkan belanja skincare ke dalam pos living, Bun. 

Dalam skema yang dibuat oleh ZAP Finance, untuk asumsi gaji Rp8 juta, Bunda bisa menempatkan pos living sebanyak 50% sampai 60% dari penghasilan.

Jika memilih mengalokasikan pos living sebanyak 60% maka perkiraan biaya untuk hidup sehari-hari tidak lebih dari Rp4,8 juta per bulan. Pos keuangan untuk living harus diatur sebijak mungkin agar bisa memenuhi semua kebutuhan sehari-hari.

Simak cara lainnya di halaman berikutnya, Bunda.

Simak juga video tips mengelola keuangan:

[Gambas:Video Haibunda]




CARA MENGATUR KEUANGAN

Young woman analyzing bills while writing in diary. Beautiful female is using digital tablet at table. She is sitting on sofa at home.

Ilustrasi keuangan/ Foto: Getty Images/Morsa Images

3. Pos Saving

Kemudian pentingnya pos saving sebanyak 30% dari penghasilan. Pos saving ini akan membantu Bunda memiliki masa depan yang lebih ‘aman’ dari segi finansial.

Pos saving juga harus dibagi menjadi beberapa bagian, seperti dana darurat, asuransi, dana pendidikan anak, dana pensiun, hingga nabung untuk tujuan lain yang mengeluarkan budget besar. 

Misalnya saja, dana darurat diambil 5% dari gaji asumsi Rp8 juta maka perlu ditabung sebanyak Rp400 ribu per bulan. Begitu pula untuk jenis tabungan buat liburan, asuransi, itu bisa dialokasikan sebanyak 5% masing-masing

Sementara itu, investasi masa depan seperti saham atau reksa dana Bunda bisa mengalokasikannya maksimal 10% yang berarti tak lebih dari Rp800 ribu jika gaji Rp8 juta. Bunda bebas memilih investasi masa depan seperti apa yang cocok untukmu. 

4. Pos Playing

Terakhir pos playing yang mencakup makan di restoran, jalan-jalan akhir pekan bersama anak, jajan lewat online, serta memenuhi gaya hidup. Disarankan menempatkan 10% sampai 20% saja. 

Jika memilih mengalokasikan 10% maka maksimal penggunaan dana setiap bulan untuk pos playing tidak lebih dari Rp800 ribu dengan asumsi gaji Rp8 juta. 

Apa Bunda sudah memiliki cara mengatur keuangan sendiri setiap bulannya?


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda