Supaya Tanaman Hias Kaktus Subur, Perhatikan 2 Syarat Tumbuh Ini Bun

Jakarta - Memiliki kebun atau pekarangan rumah yang luas tentu sangat menyenangkan hati dan pikiran. Akan lebih menyenangkan lagi jika halaman rumah dipenuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang cantik, serta memberikan kesan rumah yang indah.

Ada banyak pilihan tanaman hias yang bisa dipilih untuk mempercantik halaman dan ruangan di rumah Bunda, salah satunya adalah kaktus. Tanaman hias kaktus kini seolah menjadi primadona baru dalam dunia tanaman hias. Maka, tak heran bila kaktus sering Bunda jumpai di teras atau dijadikan tanaman hias gantung di pot kecil.

Kaktus yang memiliki toleransi terhadap kekeringan ekstrem, membuat banyak orang percaya bahwa tanaman hias sukulen ini tidak membutuhkan banyak air. Meskipun begitu, bukan berarti tanaman hias ini tidak membutuhkan air sama sekali ya, Bunda.

Tanaman hias kaktus tetap perlu disiram untuk mempertahankan kesuburannya. Sebab, kebanyakan kaktus tidak akan berkembang tanpa air.

Dikutip dari buku Mempercantik Kaktus dan Meningkatkan Nilai Jualnya, setidaknya ada 2  syarat yang harus Bunda perhatikan dalam pemeliharaan tanaman hias kaktus agar awet.

1. Media Tanam

Bunda harus memberikan pupuk, meskipun kaktus merupakan tanaman hias yang kuat. Pemberian pupuk berfungsi agar tanaman hias kaktus bisa tumbuh dengan sehat dan cantik.

Media tanam yang dibutuhkan tanaman hias kaktus berbeda-beda, tergantung pada jenis dan tempat asalnya. Namun, setidaknya media tanam harus memiliki beberapa syarat yang harus diperhatikan, di antaranya:

1. Porous, berarti tanah mempunyai banyak pori-pori, sehingga kelebihan air siraman dapat segera dibuang ke dasar media. Oleh karena itu, penting diperhatikan bahwa media tanam jangan sampai tergenang ya, Bunda.
2. Dapat menyimpan air secukupnya, karena kelembapan yang tinggi dapat berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan kaktus. Di rumah, penyiraman bisa dilakukan sebulan sekali, tergantung pada kelembapan ruangan. Tetapi jika tanaman ini diletakkan di luar rumah, Bunda bisa menyiram setiap dua atau tiga hari sekali. Jangan lupa, pastikan tanah terlihat sedikit mengering saat disiram ya, Bunda.
3. Tidak mengandung garam-garam beracun dan bereaksi terlalu masam. Bila Bunda ingin menggunakan air hujan untuk menyirami tanaman, sebaiknya perlu disaring terlebih dahulu. Air hujan mengandung mineral dan garam yang dapat merusak tanaman, sehingga bila tidak disaring akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman hias kaktus.

Nah, kaktus ini termasuk tanaman yang habitat aslinya berasal dari gurun dan tanah yang tandus. Dengan demikian, tanaman ini lebih membutuhkan udara yang panas atau hangat, cahaya matahari yang cukup, kelembapan rendah, penyiraman sekali-kali, dan sistem drainase yang baik.

Media tanam kaktus biasanya terdiri dari dua bagian pasir sungai yang bersih, yaitu pertama bagian humus yang benar-benar sudah tua, dan yang kedua bagian pupuk kandang yang sudah matang, dengan perbandingan 2:1:1/2.

Sementara itu, kaktus yang berasal dari daerah hutan memerlukan sedikit naungan, suhu rendah hingga sedang, dan kelembapan yang sedang. Pada dasarnya, media yang dibutuhkan kaktus hutan sama dengan kaktus dari daerah gurun. Namun, bagian humus dari total media harus diperhatikan ya, Bunda.

Untuk tips lainnya, klik halaman berikutnya, Bunda.

Simak juga cara merawat tanaman hias janda bolong, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

SYARAT TUMBUH KAKTUS

Tanaman hias kaktus/ Foto: Getty Images/iStockphoto/para827

2. Iklim

Di habitat aslinya, kaktus adalah tanaman gurun yang mampu bertahan tanpa air dan paparan sinar matahari secara terus-menerus. Walaupun demikian, tanaman hias ini tetap mudah beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan, misalnya pada suhu dingin di daerah subtropis.

Faktor iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman hias kaktus di antaranya suhu, kelembapan udara, curah hujan, cahaya matahari, dan kecepatan angin. Dengan demikian, kondisi ideal yang diperlukan kaktus supaya tumbuh optimal meliputi:

1. Suhu udara sekitar 16 – 34° C
2. Kelembapan udara sekitar 30 – 90%
3. Curah hujan rendah, yaitu di bawah 60 mm per bulan.
4. Intensitas sinar matahari sekitar 50 – 80%
5. Sirkulasi udara lancar