
moms-life
Klimaks Saat Hubungan Seks, Apa Efeknya Pada Tubuh?
HaiBunda
Minggu, 04 Apr 2021 22:00 WIB

Salah satu hal yang banyak diimpikan oleh pasutri saat berhubungan seks yakni klimaks alias orgasme. Nah, ketika sudah tercapai klimaks pada wanita, apa saja yang terjadi pada tubuhnya?
Dikutip dari Pop Sugar, saat seorang wanita terangsang secara seksual, jantungnya mulai berdetak lebih cepat dan napas pun jadi lebih cepat.
Berbagai otot di sekujur tubuh akan mulai mengencang, termasuk payudara. Bahkan pada sebagian wanita, kulit tubuhnya akan sedikit memerah terutama di wajah, leher dan dada.
Pada periode tersebut pelumas alami juga akan diproduksi di dalam vagina, sehingga penetrasi jadi terasa lebih nyaman dan tak nyeri.
Berikut ulasan tentang hal-hal yang terjadi di tubuh ketika tercapai klimaks pada wanita.
1. Terjadi perubahan hormonal
Menurut terapis psikoseksual Ellie Birtley, secara biologis tubuh akan memberi respons hormonal terhadap rangsangan seks. Respons ini utamanya melibatkan hormon estrogen, progesteron, dan testosteron.
Penelitian terbaru menemukan peran dopamin, zat kimia dalam tubuh yang berkaitan dengan rasa rileks dan kesenangan.
"Segera setelah orgasme, otak wanita akan dipengaruhi oleh lonjakan dopamin. Efeknya, akan muncul rasa bahagia," ujat Birtley, dikutip dari Women's Health Mag.
2. Aliran darah meningkat di area panggul
Kelenjar klitoris berisi sekitar 8.000 ujung saraf, sehingga mampu menyebarkan sensasi yang dirasakan ke 15.000 saraf lain di panggul.
"Ciri khas dari fase ini adalah peningkatan aliran darah ke organ genital, mengakibatkan adanya pembengkakan dan lubrikasi pada vagina," imbuh Birtley.
Peningkatan aliran darah ini juga membuat sebagian tubuh terlihat tampak lebih merah. Termasuk di bagian payudara, wajah, dada dan perut.
Apa lagi yang terjadi pada tubuh wanita saat klimaks? Intip di halaman berikutnya, Bunda!
Simak juga video soal pil kontrasepsi darurat:
EFEK KLIMAKS PADA TUBUH
Pasutri/Foto: iStock
3. Kontraksi pada otot
Menurut Birtley, saat wanita mencapai klimaks, terjadi serangkaian kontraksi pada otot genitalnya. Otot akan mencapai kontraksi maksimalnya dan muncul sentakan dengan ritme teratur.
Sebuah studi terhadap lebih dari 1.000 wanita menemukan bahwa hanya 18 persen saja yang mencapai orgasme melalui penetrasi vagina. Sementara 37 persen responden mengaku juga membutuhkan rangsangan klitoris.
4. Orgasme bisa terjadi berulang kali
Pria hanya bisa orgasme sekali tanpa henti untuk kemudian memasuki fase refraktori. Ini merupakan jeda waktu berhenti untuk menunggu keluarnya sperma, yang bisa memakan waktu rata-rata sekitar 15-20 menit.
Sementara itu, wanita tidak memiliki fase tersebut. Ini berarti dengan stimulasi yang berkelanjutan, wanita dapat mencapai orgasme lebih dari satu kali saat berhubungan seks.
Demikian informasi tentang serangkaian efek yang dirasakan oleh berbagai bagian tubuh wanita saat klimaks. Apakah Bunda juga merasakannya?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Dr Boyke Sebut Orgasme Cuma 'Bonus', Nikmati Prosesnya Lebih Penting untuk Pasutri

Mom's Life
Jangan Ngambek Bun, Ini 5 Penyebab Suami Langsung Tidur Usai Berhubungan Seks

Mom's Life
7 Latihan Fisik untuk Tingkatkan Stamina Seks dan Tingkatkan Peluang Orgasme

Mom's Life
10 Tips 'Quiet Sex' agar Seks Aman Dilakukan dan Tak Bangunkan Si Kecil

Mom's Life
Ketahui 10 Titik Sensitif Pria, Wajib Dirangsang Jelang Berhubungan Seks Bun

Mom's Life
Bikin Rileks dan Tidur Nyenyak, Ini Pilihan Posisi Seks untuk Meredakan Stres
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda