Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Fakta 'Tsunami' COVID-19 di India, Gerbong Kereta Jadi Bangsal Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 27 Apr 2021 23:05 WIB

COVID-19 Health insurance concept. Blurring of hand holding pen and Stethoscope on health form. Focus on
Ilustrasi keluarga di tengah pandemi COVID-19/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tomwang112

Dunia sedang berduka sekaligus bahu-membahu membantu India. Negara di Asia Selatan ini sedang kritis karena mengalami gelombang kedua COVID-19, Bunda. Kasus hariannya melonjak drastis.

Pada Senin, 26 April 2021, BBC melaporkan kasus harian COVID-19 di India mencapai 352.991. Kasus harian melonjak, sementara sistem kesehatan negaranya sedang kolaps.

Banyak tenaga kesehatan kewalahan dan keterisian tempat tidur dan ruang ICU (intensive care unit) di rumah sakit sudah penuh. Banyak pula keluhan kekurangan obat dan peralatan kesehatan seperti tabung oksigen.

Lebih lengkapnya tentang 'tsunami' COVID-19 di India, Bunda bisa simak fakta-fakta berikut ini:

Banner Gadis Depok Nikahi Bule Belanda

1. RS kolaps, pasien tak bisa ditampung

Gelombang kedua COVID-19 di India mengerikan, Bunda. Di Delhi, tidak ada tempat tidur ICU yang tersisa. Laboratorium kewalahan dan butuh waktu hingga tiga hari untuk mengembalikan hasil tes.

Hal ini mempersulit perawatan dokter untuk menilai perkembangan penyakit. CT scan juga digunakan oleh dokter untuk menilai kondisi pasien, tetapi butuh waktu berhari-hari untuk membuat janji.

Banyak pula yang akhirnya memilih konsultasi jarak jauh dan rela membeli peralatan kesehatan secara ilegal, demi keluarga. Menurut BBC, pemasok tabung oksigen di sana kini mematok harga 10 kali lipat dari harga normal.

2. Gerbong kereta dijadikan bangsal pengobatan

Kementerian Perkeretaapian India dengan cepat memenuhi permintaan untuk fasilitas gerbong Covid Care selama gelombang kedua. Sebanyak 4.000 gerbong yang dipasang sebagai unit isolasi dengan kapasitas 64.000 tempat tidur.

Gerbong-gerbong yang dialihfungsikan ini yang diposisikan di sembilan stasiun utama di Negara Bagian Delhi, Uttar Pradesh, Madhya Pradesh, dan Maharashtra.

Di Delhi terdapat 75 gerbong Covid Care dengan kapasitas 1.200 tempat tidur. Sebanyak 50 gerbong ditempatkan di Shakurbasti dan 25 gerbong di stasiun AnandVihar.

Di Bhopal (Madhya Pradesh), terdapat 20 gerbong dengan kapasitas 292 tempat tidur. Di Nandrubar (Maharashtra), terdapat 24 gerbong isolasi dengan kapasitas 292 tempat tidur. Demikian dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Biro Informasi Pers India.

Bunda, simak juga cerita Maissy mantan penyanyi cilik tangani pasien COVID-19 ketika hamil 8 bulan, dalam video Intimate Interview di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


TWIT SOAL COVID-19 DI INDIA DIHAPUS, WNA INDIA DILARANG MASUK

COVID-19 Health insurance concept. Blurring of hand holding pen and Stethoscope on health form. Focus on

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/farosofa

3. Twitter hapus twit tentang India yang undang kepanikan

Mengutip CNN, Twitter telah menghapus beberapa tweet tentang COVID-19 atas permintaan pemerintah India, termasuk beberapa yang mengkritik penanganan Perdana Menteri Narendra Modi terhadap gelombang kedua COVID-19.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India mengatakan, pihaknya meminta Twitter (TWTR), Facebook (FB), dan lainnya untuk menghapus sekitar 100 twit.

Mereka menuding para pengguna itu menciptakan kepanikan tentang gelombang COVID-19 terbaru dengan menampilkan gambar atau visual yang tidak terkait, peristiwa lama, dan di luar konteks, posting yang sensitif secara komunal, dan informasi yang salah tentang protokol COVID-19.

4. WNA India dilarang masuk Indonesia

Imbas dari gelombang kedua COVID-19 di India, Pemerintah Indonesia melarang masuk warga negara asing (WNA) asal India. WNA pelaku perjalanan internasional dari wilayah India dilarang masuk Indonesia mulai 24 April lalu.

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Jhoni Ginting mengatakan, kebijakan ini diterapkan untuk menyikapi dinamika terbaru lonjakan jumlah kasus harian COVID-19 di India.

Jhoni Ginting menjelaskan, penolakan masuk berlaku bagi seluruh WNA yang mempunyai riwayat perjalanan dari wilayah India, dalam kurun waktu 14 hari sebelum masuk wilayah Indonesia.

MUTASI VIRUS CORONA INDIA MASUK INDONESIA

Coronavirus. COVID-19. Copy space. 3D Render

Ilustrasi COVID-19/ Foto: Getty Images/BlackJack3D

5. Mutasi virus Corona India sudah sampai ke Indonesia

Gelombang kedua COVID-19 India diduga disebabkan mutasi virus yang mengganas. Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, menyebut mutasi virus Corona baru seperti di India sudah masuk ke Indonesia.

Sejauh ini, ada 10 orang di Tanah Air yang telah terpapar mutasi virus tersebut, Bunda. Menkes ungkap ada di tiga provinsi, yakni Provinsi di Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan.

"Sedikit membahas penyebab pertama bahwa mutasi virus baru meningkatkan kasus di India, bahwa virus itu juga sudah masuk ke Indonesia. Ada 10 orang sudah terkena virus tersebut," kata Budi, dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, baru-baru ini, dikutip dari detikcom.

Semoga kita semua terhindar dari mutasi virus ini ya, Bunda. Ingat untuk selalu terapkan 5 M dalam kegiatan sehari-hari. Jangan lupa berdoa untuk kesehatan Bunda dan keluarga juga.


(aci/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda