Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Sayuran Lebih Bagus Dimakan Mentah atau Matang? Simak Penjelasannya di Sini

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 13 Jun 2021 11:10 WIB

Closeup side view of a late 20's woman going grocery shopping during coronavirus pandemic. She's at a farmer's market  with bags full of fresh fruit and vegetables, smiling and looking at the camera,
Foto: Getty Images/gilaxia

Sayuran merupakan salah satu menu makanan yang wajib ada dan dikonsumsi setiap hari. Cara mengonsumsinya pun bisa beragam karena ada banyak sekali cara mengolah sayuran.

Beberapa sayuran juga lebih bagus jika dikonsumsi saat mentah. Barangkali Bunda yang senang sayuran mentah bisa mengonsumsi salad, atau makanan yang 'lebih Indonesia' seperti lalapan, karedok dan lainnya. Tapi bagaimana dengan nutrisinya? 

Bunda mungkin pernah mendengar, sayuran yang dimasak terlalu lama bisa hilang nutrisinya. Namun ada kekhawatiran juga kalau makan sayuran mentah apa baik untuk pencernaan? Bagaimana dengan residu pestisida?

Memang kunci dari semuanya adalah cara mengolah yang tepat, Bunda. Baik itu mentah atau matang. Jika mentah, Bunda harus pastikan mencucinya dengan benar sampai bersih. 

Dr Stuart Farrimond, seorang dokter yang juga penulis kesehatan buku best seller, mengatakan memasak sayur-sayuran sebenarnya tidak buruk atau tidak juga baik. Memasak sayur-sayuran itu memberikan efek campuran pada kandungan nutrisinya. 

Pada beberapa sayuran, kata Farrimond, memasaknya bisa menghancurkan vitamin dan antioksidan. Sedangkan pada beberapa sayuran lainnya malah meningkatkan.

"Misalnya tomat melepaskan lebih banyak antioksidan likopen yang relatif langka, dan wortel melepaskan lebih banyak beta-karoten dalam tubuh saat dimasak, tetapi vitamin C (juga dalam tomat), beberapa vitamin B, dan enzim tertentu hancur dengan pemanasan," kata Farrimond dilansir buku The Science of Cooking.

Curhat Deva Rachman

Nah, untuk mengoptimalkan kesehatan, Farrimond berpesan pentingnya untuk mengombinasikan konsumsi berbagai sayuran matang dan mentah, Bunda. Karena beberapa sayuran mempertahankan nutrisi penting jika dimakan mentah dan yang lain melepaskan nutrisi berharga saat dimasak.

Sayuran yang Lebih Baik Dimakan dalam Keadaan Mentah

1. Brokoli

Pemanasan bisa merusak enzim myrosinase yang membuat senyawa anti kanker. Ketika dikukus saja, 14% vitamin C pada brokoli hilang. Dibandingkan dengan 54 persen dengan merebusnya. 

2. Selada air 

Seperti brokoli, selada air juga baiknya dimakan mentah. Ini karena pemanasan merusak enzim penting myrosinase. Tak heran ya, Bunda, selada sering dijadikan lalapan atau bagian dari selada.

3. Bawang Putih 

Pada bawang putih, pemanasan bisa mengurangi jumlah enzim allicin yang meningkatkan kesehatan. Rasa dan baunya mungkin kurang bersahabat ya, Bunda. Tapi kalau nutrisinya bagus, layak dicoba.

4. Bawang merah

Dengan menggunakan bawang merah mentah bisa mempertahankan lebih banyak antioksidan flavonoid dan senyawa belerang yang melawan kanker. Tertarik coba, Bunda?

5. Paprika merah

Paprika merah tinggi vitamin C, vitamin yang tidak stabil ini rusak dalam panas. Jadi, memang baiknya tidak dimasak jika ingin mempertahankan nutrisinya.

Lalu, apa saja sayuran yang lebih baik dimakan setelah matang? Berikut daftarnya:

Sayuran yang Lebih Baik Dimasak

1. Wortel

Meski enak juga dimakan mentah, namun wortel yang dimasak menyediakan lebih banyak karotenoid pelindung jantung, Bunda.

2. Bayam

Memasak dengan lembut bisa membuat beta-karoten dan zat besi dalam bayam lebih mudah diserap. Tapi jangan sampai terlalu matang, Bunda.

3. Kubis 

Kubis yang dikukus atau direbus sedikit akan melepaskan lebih banyak karotenoid dibanding kubis mentah, lho.

4. Tomat 

Tomat yang dimasak melepaskan lebih banyak antioksidan likopen.  

5. Asparagus 

Memasaknya sayuran yang satu ini membuat asam ferulat yang melawan kanker dalam asparagus lebih mudah diserap. 

Lanjut baca halaman selanjutnya, Bunda.

Simak di video ini cara menyimpan sayuran agar tak mudah busuk, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]




DIET SAYURAN MENTAH UNTUK TURUNKAN BERAT BADAN

Two healthy salad bowls with chia seeds shot on rustic wooden table. The ingredients included for the preparation are chia seeds, lettuce, cherry tomato, carrot, arugula, cucumber and avocado. Some vegetables for salad preparation are scattered on the table. DSRL studio photo taken with Canon EOS 5D Mk II and Canon EF 100mm f/2.8L Macro IS USM

Foto: Getty Images/fcafotodigital

Mengonsumsi sayuran mentah ternyata banyak manfaatnya untuk kesehatan, salah satunya menurunkan berat badan. “Orang-orang mengikuti diet makanan mentah karena berbagai alasan," kata Shayna Komar, ahli diet berlisensi dan terdaftar di Thomas F. Chapman Family Cancer Wellness di Piedmont, dilansir laman Piedmont.

"Banyak yang mencoba 'membersihkan' kebiasaan makan mereka, yang merupakan hal yang hebat. Yang lain mencoba mengurangi risiko penyakit," lanjut Komar.

Komar juga mengatakan memasukkan makanan mentah, khususnya sayuran dan buah-buahan, memiliki banyak manfaat kesehatan.

"Anda mungkin akan memiliki lebih banyak energi, kulit yang lebih baik, pencernaan yang lebih baik, dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular setelah Anda terbiasa makan makanan mentah," katanya.

Metode persiapan untuk sayuran mentah relatif sederhana, yakni tanpa saus mentega atau tumis berminyak, sehingga itu bagus untuk kesehatan Bunda termasuk jika ingin menjaga berat badan.

Kalau Bunda tak biasa makan sayuran mentah, tak masalah memasaknya ketimbang tidak makan sayur sama sekali. Tapi hindari memasak sayuran terlalu lama, Bunda.

"Ketika kita makan terlalu banyak makanan yang terlalu matang, microwave dan makanan olahan, itu mengarah ke daftar masalah yang berhubungan dengan kesehatan," jelasnya.  

Kalau Bunda memilih mengukus sayur-sayuran, cobalah trik Komar untuk meningkatkan nilai gizinya.

"Jika memungkinkan, konsumsilah air yang Anda gunakan untuk mengukusnya,” katanya. "Ada nutrisi yang baik di dalam air itu."


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda